2 Orang Mahasiswa FMIPA UI Taklukan Tebing Puruk Sunduki Untuk Kibarkan Bendera Merah Putih

Gregorius Benhard Praga (Biologi FMIPA UI) dan Diah Fitri Novita Sari (Geografi FMIPA UI) yang tergabung dalam MAPALA UI (Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia) berhasil mencapai puncak tebing Puruk Sunduki, Kalimantan Tengah, Rabu (30/8) setelah melakukan pemanjatan selama 9 hari.

Ekspedisi ini dimulai dengan keberangkatan tim pada 12 Agustus 2017 dari Sekretariat Mapala UI menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk  bertolak ke Bandara Tjilik Ruwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Selama di Palangkaraya, tim Mapala UI mendapat bantuan 4 motor trail dan 1 mobil double cabin dari Bupati Gunung Mas sebagai transportasi tim Mapala UI menuju desa persinggahan terakhir sebelum bertolak ke tebing, yaitu Desa Hatung. Selain itu dalam perjalanan menuju Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Tim Mapala UI juga mendapat bantuan transportasi berupa truk dari TNI karena banyaknya logistik yang dibawa dan tidak memungkinkan untuk menggunakan mobil travel yang regular sebagai moda transportasi Palangkaraya – Kuala Kurun.

Di perjalanan menuju Desa Hatung, tim Mapala UI menemukan berbagai hambatan karena kondisi jalan. Walaupun sudah menggunkan motor trail, perjalanan tetap memakan waktu seharian penuh karena cuaca hujan dan medan yang rusak.  Hal ini juga menyebabkan tidak dapat diaksesnya sinyal operator telepon biasa. Sehingga komunikasi dilakukan melalui telepon satelit.

Di Desa Hatung, tim anggota Mapala UI dibagi menjadi 2. Tim pertama dipimpin oleh Gregorius Benhard Praga terdiri dari 5 anggota atlet yang akan berangkat memanjat tebing Puruk Sandukui, dan tim kedua dipimpin oleh Diah Fitri Novita Sari, tim ini terdiri dari 3 orang yang akan melakukan eksplorasi suku Dayak Ot Danum. Kedua tim melakukan komunikasi dengan Sekretariat Mapala UI di Depok, Jawa Barat melalui telepon satelit.

Meski berulangkali menemukan kendala dan hambatan, tim Mapala UI pada hari Rabu, 30 Agustus 2017 berhasil mencapai main top tebing Puruk Sandukui dan mengibarkan bendera merah putih di atas salah satu puncak negeri kita yang belum pernah dijamah manusia.

“Kondisi tim pemanjatan semuanya dalam keadaan sehat dan berbahagia. Dengan waktu bersih latihan pemanjatan, dokumentasi, dan perencanaan yang kurang lebih 4 bulan”, Ketua Umum Mapala UI, Yohanes Poda Sintong (M-954-UI) menjelaskan, kegiatan ekspedisi ini difokuskan untuk anggota Mapala UI yang baru saja dilantik tahun ini.

“Tujuannya agar menambah ilmu manajemen perjalanan dan mendapat pengalaman baru. Melalui ekspedisi ini pula anggota Mapala UI dilatih untuk selalu memiliki rasa cinta terhadap alam Indonesia, menyumbangkan sesuatu yang riil bermanfaat bagi orang lain serta mengabdikan diri kepada masyarakat, sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi,” kata Yohanes.

Dengan suksesnya tim pemanjatan mencapai puncak tebing belum mengakhiri Ekspedisi Tebing Puruk Sandukui Mapala UI. Ekspedisi ini akan berakhir setelah ada hasil yang bisa bermanfaat bagi orang lain.

“Terimakasih untuk semua pihak yang sudah membantu. Kami akan kirimkan rekomendasi hasil kegiatan ini untuk pemerintah dan masyarakat setempat, semoga bisa membantu. Kami senang bisa ambil peran dalam upaya eksplorasi bumi Kalimantan yang indah ini,” kata Yohanes.