Arrizqy Nadya mahasiswi Program Studi Sarjana Geografi angkatan 2019 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI), menjadi salah satu dari dua delegasi Universitas Indonesia yang terpilih sebagai penerima Beasiswa Global Korea Scholarship (GKS) Visiting Student Program di Ajou University, Korea Selatan. Program ini merupakan implementasi kerjasama antara Universitas Indonesia dengan Ajou University.

Nadya rencananya akan terbang ke Korea Selatan pada tanggal 26 Agustus 2022. Di Ajou University, Nadya akan mengikuti perkuliahan selama satu semester dengan fokus studi Business Administration.

Sejak diumumkan lolos seleksi pada 5 Juli 2022 lalu, pemilik nama lengkap Arrizqy Nadya Khairunissa Yulianto ini kemudian mempersiapkan berbagai dokumen perjalanan dan hal-hal administratif yang disyaratkan oleh Ajou University.

Sebelumnya, Nadya telah melalui tahap seleksi dengan tingkat persaingan yang cukup tinggi. Sebanyak 240 mahasiswa dari berbagai penjuru dunia ikut mendaftar program ini demi mendapat pengalaman berkuliah di Negeri Ginseng tersebut.

Apalagi saat ini selain menjadi destinasi pertukaran pelajar yang cukup populer, Korea Selatan juga telah menjadi tujuan destinasi wisata yang paling banyak diminati khususnya oleh pecinta KPop. Hal ini karena semakin menguatkan daya tarik Korea Selatan di mata masyarakat dunia. Bahkan tak jarang pertukaran pelajar menjadi cara bagi mahasiswa untuk sekaligus berwisata ke negara maju tersebut.

Namun pemilik lengkap Arrizqy Nadya Khairunissa Yulianto ini mengungkapkan bahwa berdasarkan pengalamannya, proses seleksi untuk memperoleh beasiswa seperti ini tidak mudah. Sebab, selain nilai akademik, perolehan prestasi akademik dan non akademik, kemampuan menulis personal statement dan study plan juga mengambil bobot besar dalam penilaian.

“Kalau menurutku poin penting penilaiannya itu pas membuat personal statement dan study plan. Jadi kita harus menuliskan prestasi-prestasi yang telah dicapai, skills, pengalaman dalam mengikuti organisasi, komunitas, atau kepanitiaan, dan goals ke depannya seperti apa,” kata Nadya kepada tim Humas FMIPA UI.

Adapun sejumlah pembiayaan yang diperoleh mahasiswa peserta program beasiswa pertukaran pelajar Global Korea Scholarship ini diantaranya uang saku perbulan, tunjangan pindah tempat tinggal, tiket pesawat pulang dan pergi, serta asuransi kesehatan.

“Diluar biaya pendidikan satu semester, mahasiswa terpilih dapat cakupan beasiswa seperti uang saku per bulan, tunjangan pindah tempat tinggal, tiket pesawat PP, dan asuransi kesehatan,” ujarnya.

Disamping mengikuti perkuliahan, Nadya dan peserta program pertukaran pelajar lainnya juga berkesempatan tampil dalam International Festival Day yang diagendakan di setiap fall semester untuk mempromosikan seni budaya dari negara asal mereka.

Momen ini tentu akan sangat menarik, karena mereka akan menghadirkan ragam seni dan budaya dari negara mereka masing-masing melalui makanan tradisional, alat musik tradisional, serta pakaian adat daerah.

Dekan FMIPA UI Dede Djuhana, Ph.D. memberikan apresiasi kepada Nadya. Dekan mengatakan pentingnya mahasiswa mengikuti program pertukaran pelajar guna meningkatkan pengalaman international exposure atau paparan internasional.

Dekan menilai paparan internasional ini dapat mendorong pengembangan pengetahuan mahasiswa bukan hanya di bidang akademik saja, namun juga mampu mengeksplorasi keterampilan afektif dan psikomotorik seperti berpikir kritis, intelektual dalam memecahkan masalah, keterampilan berkomunikasi, kolaborasi dan kreativitas.

“Selain untuk mengembangkan potensi diri di kancah internasional, dan belajar dari mahasiswa-mahasiswa asing yang lain, dalam program ini mahasiswa sekaligus dapat menjadi duta Universitas Indonesia, khususnya FMIPA UI,” ucap Dekan.

Sebagai informasi, Global Korea Scholarship merupakan program beasiswa bagi pelajar internasional yang diinisiasi oleh pemerintah Korea Selatan. Sebelumnya, beasiswa ini dikenal dengan sebutan KGSP (Korean Government Scholarship Program).

Melalui program GKS ini, Pemerintah Korea Selatan berharap dapat memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa asing melalui budaya dan pendidikan, serta memperkuat kompetensi global bagi universitas di Korea Selatan.

Sementara Ajou University dikenal sebagai salah satu universitas swasta bergengsi di Korea Selatan yang memiliki program internasional yang inovatif, serta memiliki jaringan kemitraan kolaboratif dengan lebih dari 200 universitas di 58 negara.

Ajou University juga telah menerima Akreditasi International Education Quality Assurance System (IEQAS) dari pemerintah Korea atas mutu manajemen dan layanan prima terhadap mahasiswa internasional.