Geosains UI menerapkan SCAL

Program Studi S1 Geologi dan Program Studi S1 Geofisika bertekad terus memperbaiki pola pembelajaran agar lulusannya memiliki soft-skill yang memadai sehingga mampu bersaing di era global dan luwes dalam pergaulan di tengah masyarakat.

Pola pembelajaran tradisi lama yang masih banyak dipraktekkan sekarang ini sebagian besar berbentuk penyampaian secara tatap muka (lecturing), atau penyampaian secara searah (dari dosen kepada mahasiswa). Dengan pola ini, mahasiswa cenderung kurang optimal bahkan kesulitan menangkap makna esensi materi pembelajaran, sehingga kegiatan mereka sebatas membuat catatan yang kurang dia pahami. Disamping itu ada kecenderungan mahasiswa sekarang kurang mampu menyimak. Hal ini ditunjukkan dari ketergantungan pada bahan tayang dan fotokopi bahan tayang dari dosen. Mereka merasa tentram karena bahan tayang dalam bentuk power point dapat diperoleh dari dosennya. Intensitas pembelajaran mahasiswa umumnya meningkat (tetapi tetap tidak efektif), terjadi pada saat‐saat akhir mendekati ujian. Kebiasaan semacam ini perlu diubah, karena mahasiswa menjadi pasif.

Pola pembelajaran dosen aktif tetapi dengan mahasiswa pasif semacam ini efektifitasnya rendah. Pola pembelajaran tersebut tidak dapat menumbuhkembangkan partisipasi aktif mahasiswa dalam pembelajaran. Dosen menjadi pusat peran dalam pencapaian hasil pembelajaran dan seakan‐akan menjadi satu-satunya sumber ilmu. Akibatnya, tidak ada inisiatif mahasiswa untuk berpartisipasi dalam proses perkuliahan lantaran kurang adanya kondisi yang memungkinkan mahasiswa membangun sendiri pengetahuannya. Keberanian mahasiswa untuk bertanya, mengajukan pendapat, berdiskusi sepertinya telah terpasung oleh tradisi dosen yang mendominasi perkuliahan.

Untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran di kelas, maka salah satu alternatifnya dapat digunakan pendekatan pembelajaran active learning. Dalam implementasinya model pembelajaran tersebut dapat dikembangkan ke dalam 8 tahap prosedur pembelajaran, yaitu: (1) orientasi, (2) pembentukan kelompok, (3) penugasan kerja kelompok, (4) eksplorasi, (5) presentasi materi dalam kelas, (6) pengecekan pemahaman dan pendalaman materi, (7) refleksi dan umpan balik, dan (8) evaluasi formatif.

Program Studi S1 Geologi dan Program Studi S1 Geofisika bertekad untuk menerapkan pola pembelajaran aktif pada semua Mata Kuliah Wajib Program Studi. Kunci dari perbaikan ini terletak pada mindset atau paradigma para dosen terhadap pola pembelajaran aktif. Sebagai langkah awal, seluruh dosen dari kedua program studi telah diikut-sertakan pada kegiatan workshop Student Center Active Learning (SCAL) yang diselenggarakan oleh Badan Penjaminan Mutu Akademik (BPMA) Universitas Indonesia.