Jatna Supriatna Kembali Raih Penghargaan Internasional

Jatna Supriatna adalah ilmuan biologi dan pejuang konservasi terkemuka, hasil kerjanya diakui oleh dunia internasional. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya penghargaan Lifetime Achievement Award and Leadership on Biodiversity Conservation oleh organisasi Conservation International. Penghargaan diberikan pada 27 Februari lalu di Bali dalam acara yang diselenggarkan organisasi Conservation International, dimana beliau hadir selaku Vice President, menajemen berkebangsaan Indonesia pertama yang mengepalai sebuah program konservasi pada organisasi tersebut.

Pada kesempatan yang sama Jatna Supriatna juga mendapatkan penghargaan yang sangat istimewa dari para peneliti yang tergabung dalam Primate Specialist Group dari IUCN (International Union for Conservation of Nature). Sebagai apresiasi untuk dedikasi yang dilakukan beliau pada bidang ini, nama Jatna Supriatna dicantumkan dalam penamaan spesies primata baru. Spesies primata baru itu bernama Tarsius Supriatnai yang ditemukan oleh para peneliti yang tergabung dalam Primate Specialist Group dari IUCN (International Union for Conservation of Nature).

Jatna sendiri merupakan seorang peneliti yang berjasa di bidang konservasi selama hampir 42 tahun atau sejak tahun 1975. Atas jasa Jatna di bidang konservasi itulah, para peneliti dari IUCN mengumumkan persembahan kepada jatna dengan mencantumkan nama Jatna pada penamaan spesies primata baru yang mereka temukan.

Ia mengatakan, penghargaan tersebut adalah hasil dari konsistensi yang ia lakukan dalam bidang konservasi keanekaragaman hayati selama 42 tahun sejak tahun 1975.

Jatna, yang baru saja diangkat menjadi guru besar tetap Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI pada Sabtu (11/3/2017) juga mengatakan bahwa rekam jejaknya ini membuat ia sangat peduli dengan perkembangan ilmu biologi konservasi di Indonesia.

“Saya sangat senang karena hasil kerja saya diakui oleh dunia internasional, dan juga oleh seluruh kolega saya yang menggeluti hal yang sama. Saya juga memahami bahwa ini merupakan tanggung jawab serta tantangan yang besar untuk saya. Diperlukan adanya motivasi bersama untuk memperjuangkan isu konservasi ini,” Ujar Jatna