Mahasiswa dan Alumni FMIPA UI Jadi Relawan Analisis Laboratorium di RS UI

Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini memanggil jiwa beberapa mahasiswa dan alumni FMIPA UI untuk mengimplementasikan keilmuannya di bidang sains dengan mengabdi sebagai relawan Analisis Laboratorium di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI).

Mereka adalah Putra Mahanaim Tampubolon (Biologi 2015 (Alumni)), dan Fikri Anugrah Saputra (Biologi 2016), yang resmi bergabung sebagai relawan non medis di RSUI melalui pendaftaran Batch I, pada 22 Maret 2020.

Disusul oleh 3 rekannya yakni Aulia Reski Widyaningrum (Biologi 2013 (Alumni)), Ferdi Anda Sitepu (Biologi 2016), dan Aden Dhana Rizkita (S2 Kimia (Alumni)) yang masuk melalui pendaftaran Batch 2 pada tanggal 6-12 April 2020.

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai Analisis Laboratorium, kelimanya bergabung dengan staf analisis laboratorium RS UI serta para mahasiswa relawan dari fakultas lain di UI dan universitas lain yang terbagi menjadi 2 shift. Shift pertama bertugas pagi hari mulai pukul 08.00 WIB hingga sore pukul 15.00 WIB. Dilanjutkan shift berikutnya pada pukul 15.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Tugas relawan yang hingga saat ini mereka jalankan adalah menguji sampel swab pasien untuk tes Covid-19 hingga menghasilkan diagnosis yang akurat.

Putra, salah satu anggota relawan menyebut, dalam satu hari maksimal ada 140 sampel swab setiap harinya dengan sampel utama berasal dari rujukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Laboratorium Kesehatan Daerah (UPTD LABKESDA) Depok.

“Sampai saat ini bisa running maksimal 140 sampel per hari, sampel utamanya berasal dari rujukan LABKESDA Depok.” imbuh Putra.

Lebih lanjut ia menjelaskan,metode dan rangkaian prosesnya sebagai berikut, ekstraksi RNA dari sampel swab nasofaring, orofaring, anal, feses, serta deteksi SARS-CoV-2 menggunakan multiplex qRT-PCR.

Semua tugas tersebut tentunya dilaksanakan dengan memperhatikan aspek biosafety dan biosecurity agar tidak terjadi laboratory-acquired infection pada relawan dan staf rumah sakit.

Kepada tim Humas FMIPA UI ia juga mengungkapkan kesan-kesannya dalam melaksanakan panggilan hati ini.

Baginya, pengabdian yang ia dan rekan-rekannya lakukan ini merupakan keseruan yang menantang. Karena dengan keilmuan di bidang sains yang mereka peroleh semasa perkuliahan, mereka bisa mengaplikasikannya sebagai wujud kontribusi yang nyata dalam membantu negara.

Mereka juga dituntut untuk bekerja keras, dan kritis untuk memahami dan menginterpretasi setiap hasil tes yang dikeluarkan mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) demi menghindari kesalahan diagnosis.

“ Kami harus paham dan bisa menginterpretasi setiap hasil yang keluar dari mesin PCR. Jangan sampai jadi false positive atau false negative” ujarnya.

Putra juga mengingatkan semua pihak bahwa pencegahan penyebaran SARS-CoV-2 adalah mitigasi paling kuat untuk melawan COVID-19, sehingga pengetahuan terhadap siapa yang benar-benar positif dan siapa yang tidak adalah kunci.

“Kami berharap diagnosis akurat yang dilakukan di RSUI mampu memutus pertumbuhan pandemi COVID-19 di Indonesia.” Imbuhnya sebagai penutup.