PROMOSI DOKTOR MARINA SILALAHI

Senin (07/07/14) pk. 14.00-16.00 WIB, bertempat di Gedung B101 FMIPA-UI berlangsung sidang Promosi Doktor MARINA SILALAHI. Beliau lulus dengan predikat “Sangat Memuaskan“.

Judul Disertasi :“Etnomedisin tumbuhan obat tradisional sub-etnis Batak Sumatera Utara dan perspektif konservasinya”

Program Studi : Pasca Sarjana Biologi

Ketua Sidang : Dr. Luthfiralda Sjahfirdi

Promotor : Jatna Supriatna, Ph.D.

Ko-Promotor : Prof. Dr. Eko Baroto Walujo
Dr. Nisyawati

Tim Penguji :
Prof. Dr. Y. Purwanto
Dr. Susiani Purbaningsih, DEA.
Kuswata Kartawinata, Ph.D

1 marina

Dalam pengembangan tumbuhan sebagai bahan baku obat tradisional maupun obat modern, data pemanfaatan tumbuhan obat dari pengetahuan masyarakat lokal merupakan cara yang efektif dari segi waktu dan biaya melalui survei pasar dan survei masyarakat lokal atau disebut etnomedisin. Bukti empirik memperlihatkan bahwa terdapat hubungan langsung maupun tidak langsung antara tumbuhan obat yang diperjualbelikan di pasar dengan tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat sekitar. Hal tersebut berhubungan dengan kenyataan bahwa masyarakat lokal menjadikan perdagangan tumbuhan obat untuk meningkatkan perekonomian, mata pencaharian, dan menjaga kesehatan. Pulau Sumatera yang dihuni oleh lebih dari 82 etnis, salah satunya etnis Batak yang bermukim di Sumatera Utara yang terdiri dari 5 sub-etnis (Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Phakpak, Batak Toba dan Batak Angkola-Mandailing), walaupun kelima sub-etnis Batak memiliki beberapa persamaan, namun juga memiliki perbedaan dalam bahasa, daerah induk, budaya, dan agama yang saling berbeda, hal ini di duga juga mempengaruhi pengetahuan dan pemanfaatn dalam memanfaatkan sumber daya hayati yang terdapat disekitarnya. Hal ini membuktikan bahwa tinggi nilai kekayaan keanekaragaman hayati tanaman obat juga disebabkan adanya perbedaan pengetahuan dari masing-masing sub-etnis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan yang dimanfaatkan oleh sub-etnis Batak cukup banyak yang tidak di panen secara berkelanjutan, skibatnya beberapa spesies mengalami penurunan populasi. (Humas FMIPA UI)