19 Mahasiswa FMIPA UI Siap Belajar di Universitas Terbaik di Dunia Melalui Program IISMA 2023

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI mengumumkan para mahasiswa yang berhasil lulus Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2023. Hasil seleksi disampaikan pada Sabtu (15/4/2023) melalui masing-masing akun peserta.

IISMA merupakan program unggulan Kampus Merdeka yang terselenggara melalui kerja sama antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Keuangan. Pendaftaran IISMA 2023 secara resmi telah dibuka pada 8 Februari s.d. 1 Maret 2023 lalu.

Sebanyak 19 mahasiswa dari berbagai Program Studi (Prodi) di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) berhasil meraih beasiswa tersebut. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yakni 13 mahasiswa.

Para mahasiswa tersebut dijadwalkan akan memulai studi mereka di perguruan tinggi mitra yang tersebar di Asia, Australia, dan Eropa pada pertengahan tahun 2023. Masa studi ini ditempuh selama satu semester atau 4 – 6 bulan.

Sebelum berangkat ke negara tujuan, mereka mengikuti serangkaian kegiatan pembekalan dan bimbingan teknis, mulai dari pembekalan kebangsaan dan kebinekaan, pencegahan perundungan dan kekerasan, serta bimbingan teknis perihal akademik, monitoring evaluasi, keuangan, dan keberangkatan . Pembekalan dan bimbingan teknis tersebut dilakukan selama dua minggu yakni pada tanggal 29 April – 13 Mei 2023.

Baca juga : Ini Daftar Nama 19 Mahasiswa FMIPA UI Awardee IISMA 2023

Dekan FMIPA UI Dede Djuhana, Ph.D. menyampaikan rasa syukur atas peningkatan jumlah mahasiswa yang lolos IISMA tahun ini sekaligus mengapresiasi seluruh mahasiswanya tersebut. Menurutnya keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan dan kolaborasi sivitas akademika dan juga tenaga kependidikan.

“Kami kira peningkatan jumlah peserta FMIPA UI pada tahun ini tentunya patut disyukuri, dan kami memahami bahwa keberhasilan ini diraih berkat upaya kolektif dari sivitas dan tenaga kependidikan yang terlibat,” ujar Dekan kepada tim Humas FMIPA UI.

Dekan menegaskan bahwa jajaran pimpinan di lingkungan FMIPA UI berkomitmen untuk mendukung penuh, dan mendorong mahasiswa untuk aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pengembangan diri. Salah satunya adalah IISMA yang merupakan bagian dari program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.

Satu semester, lanjut Dekan, bukanlah masa studi yang panjang, sehingga Dekan berpesan kepada para peserta untuk menjalankan kesempatan yang baik ini dengan penuh semangat, agar para mahasiswanya tersebut dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang keragaman akademik dan budaya internasional.

Beliau juga berharap agar peserta dapat menjadi representasi yang baik dari pelajar Indonesia, mengembangkan jejaring internasional, serta mengembangkan kemampuan untuk menjadi pemimpin dunia di masa depan.

“Penting untuk saya sampaikan kepada para peserta, bahwa satu semester itu adalah waktu yang cukup singkat, maka manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, jadilah representasi yang baik dari pelajar Indonesia, dan persiapkan diri untuk menjadi pemimpin dunia masa depan,” imbuhnya.

Tahun ini, IISMA diminati oleh lebih dari 1.860 mahasiswa pelamar dari 117 perguruan tinggi dan perguruan tinggi program vokasi di seluruh Indonesia.

Berdasarkan rilis resmi UI, tahun ini UI telah mengirimkan 945 mahasiswa sarjana dan 98 mahasiswa vokasi untuk berkompetisi dalam proses seleksi IISMA. Dari jumlah tersebut, sebanyak 295 mahasiswa dinyatakan lulus. Jumlah ini terdiri dari 253 mahasiswa berasal dari program sarjana dan 42 mahasiswa dari vokasi.

Beasiswa IISMA memberikan kesempatan bagi mahasiswa di semester lima atau tujuh untuk menjalani studi di universitas luar negeri selama satu semester. Mahasiswa terpilih mendapatkan rekognisi pengalaman studinya dalam 20 satuan kredit semester (SKS).

Cakupan beasiswa IISMA sendiri meliputi biaya pendaftaran dan pendidikan, asuransi kesehatan, biaya tunjangan hidup, biaya penerbangan dan visa. Untuk bisa mengikuti program, mahasiswa harus memenuhi persyaratan akademik, yaitu Indeks Prestasi Kumulatif minimal 3.0 dan persyaratan Bahasa Inggris yang dibuktikan dengan skor TOEFL iBT (minimum 78 untuk  sarjana dan 60 untuk  vokasi), IELTS (minimum 6.0), Duolingo English Test (minimum 100 untuk  sarjana dan 95 untuk  vokasi), atau TOEIC (minimum 605 untuk  vokasi).

Adapun tahapan seleksi yang harus dilalui mahasiswa meliputi pengisian data diri, pengiriman berkas tes bahasa Inggris, pembuatan surat rekomendasi dan transkrip akademis, serta pengisian esai.