Artifisial Fotosintesis Guna Menjawab Tantangan Bidang Energi, Kesehatan, dan Lingkungan

Depok, 15 Desember 2022. Pemakaian bahan bakar fosil saat ini memberi beban emisi gas CO2, sehingga mengakibatkan pemanasan global. Diperlukan energi dan sumber energi baru terbarukan yang ramah lingkungan, sebagai ganti bahan bakar fosil, karena ia memiliki kelemahan siklus karbon yang lambat. Sementara itu, manusia menggunakan energi sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Akibatnya, cadangan minyak bumi yang siap dieksplorasi makin menipis, karena belum semua karbon yang diemisikan ke atmosfer kembali menjadi deposit minyak bumi.

“Oleh karena itu, sebagai negara yang kaya akan cahaya matahari dan banyak mineral, Indonesia memiliki posisi atau momentum bagus untuk berkontribusi memecahkan masalah energi tersebut. Dengan bantuan buah pemikiran dari para peneliti dan teknologi, maka akan sangat mungkin menghasilkan energi baru yang bisa menggantikan energi sekarang yang kita pakai dan mengatasi masalah siklus karbon tersebut, dengan usaha memperpendek rantai siklusnya,” demikian disampaikan oleh Prof. Dr. Jarnuzi Gunlazuardi saat pidato pengukuhannya sebagai guru besar bidang Ilmu Foto Elektro Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI), pada Rabu (14/12).

Sistem tersebut, kata Prof. Jarnuzi, pada prinsipnya dapat mengubah (fiksasi) gas CO2 menjadi metanol, atau gas N2 menjadi amonia. Metanol dan amonia bisa menjadi bahan bakar penghasil energi, atau menjadi prekursor senyawa lain yang yang berguna untuk kehidupan.

“Dalam sistem sel foto elektro kimia, kadang menemui problem ketidakefisienan akibat adanya over potensial. Untuk mengatasinya perlu input catu daya listrik tambahan dari luar. Kami mengusulkan mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan sistem tandem antara sel surya dan sel elektrokimia. Sel surya yang digunakan adalah sel surya tipe Gratzel, yaitu Dyes Sensitize Solar Sell (DSSC), yang ditandemkan denga sel photo electro chemistry (PEC), karenanya sistem tandemnya diberi sebutan tandem DSSC-PEC,” ujarnya.

Ia menambahkan, sistem atau perangkat tandem DSSC-PEC yang dikembangkan dengan bantuan sinar matahari dan media elektrolit berair, dapat mengubah gas CO2 menjadi metanol, nitrogen menjadi amonia, dan menghasilkan hidrogen dari pemecahan air. Hidrogen merupakan renewable energy yang ramah lingkungan dan digadang menjadi bahan bakar masa depan. Sementara itu, metanol dan amonia selain bisa menjadi bahan bakar, juga merupakan prekursor penting untuk diubah menjadi bahan kimia bagi industri atau pertanian.

Prosesi pengukuhan guru besar dipimpin oleh Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, SE, MA, Ph.D., di Balai Sidang, Kampus UI, Depok, dan disiarkan secara virtual melalui kanal Youtube Universitas Indonesia dan UI Teve.

“Saya ucapkan terima kasih atas pidato yang telah saudara sampaikan, hal ini sangat relevan untuk transisi energi, di mana kita akan melakukan dekarbonisasi. Jadi, kita akan beralih dari energi fosil menuju energi baru terbarukan dan langit akan terbirukan. Saya ucapkan selamat, saudara telah dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI,” kata rektor UI.

Prosesi pengukuhan guru besar tersebut dihadiri Vice President Pertamina Energy Institute, PT Pertamina (Persero), Dr.rer.nat Hery Haerudin; Senior Researcher, Pusat Riset Politik (Konflik, Pertahanan dan Keamanan) BRIN, Prof. Riset. Dr. Hermawan Sulistyo, MA; Senior Researcher, Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional, BRIN, Prof. Riset. Dr. Muhammad Hanafi, MSc.; Senior Researcher Pusat Riset Kimia, BRIN, Prof. Dr. Ir. Anny Sulaswatty M.Eng; dan Guru Besar FMIPA Universitas Halu Oleo, Kendari, Prof. Dr. Muh. Nurdin, M.Sc..

Prof. Janurzi menjalani pendidikan sarjana di Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UI. Sejak lulus program sarjana di tahun 1984, ia memulai karir sebagai dosen Departemen Kimia, FMIPA UI. Kemudian, Prof. Janurzi melanjutkan pendidikan magister dan doktornya di bidang Environmental Chemistry, di Ehime University, Matsuyama, Japan, pada 1898-1993.

Sampai dengan saat ini, Prof. Janurzi telah mempublikasikan sebanyak 40 artikel jurnal internasional dan 44 artikel jurnal prosiding internasional. Beberapa judul karya ilmiah yang telah dipublikasikan, diantaranya Comparative Study of Bismuth Ferrite Deposition Method on TiO2 Nanotube and Performance of Hydrogen Evolution in a Photoelectrochemical Dye-Sensitized Solar Cell Tandem System (2022); Core-shell copper-gold nanoparticles modified at the boron-doped diamond electrode for oxygen sensors (2022); Electrochemical Preparation of Highly Oriented Microporous Structure Nickel Oxide Films as Promising Electrodes in Urea Oxidation (2022); Magnetically Separable Fe3O4/SiO2/TiO2 Photocatalyst Composites Prepared through Hetero Agglomeration for the Photocatalytic Degradation of Paraquat (2021); dan NickelCobalt Modified Boron-Doped Diamond as an Electrode for a Urea/H2O2 Fuel Cell (2021).