Berdayakan Penderita Lepra di Kampung Sitanala, Tim Agroekonomi Katamataku Galakkan Penanaman Hidroponik dengan Tenaga Surya dan Pengolahan Sampah Organik

Tim Pengabdian Masyarakat Lintas Fakultas UI, melalui program KATAMATAKU (Identifikasi Tanda-tanda Kelainan Mata, Kulit, dan Ekstremitas pada Kusta) melakukan serangkaian program untuk membantu penderita kusta di RT 01 Kampung Sitanala, Kota Tangerang pada hari Sabtu (30/11/2019). Kegiatan KATAMATAKU dilaksanakan atas kerjasama UI dengan RSUP dr. Sitanala, dan Kementerian Kesehatan.

Kegiatan yang diinisiasi oleh dr. Yunia Irawati, Sp.M(K). dari Fakultas Kedokteran UI ini awalnya terbatas pada bidang kesehatan dengan mengadakan bakti sosial sejak beberapa tahun terakhir. Mulai tahun 2019 ini, program KATAMATAKU tidak hanya melingkupi tematik kesehatan, tetapi juga tematik agroekonomi yang diketuai oleh Astari Dwiranti, Ph.D. dari Departemen Biologi, FMIPA UI, dan tematik antistigma yang diketuai oleh Dadun, Ph.D. dari FKM.

Sabtu (30/11/2019), tim Tematik Agroekonomi melakukan penanaman sayuran hidroponik dan pengolahan sampah organik di lahan yang disediakan oleh RSUP dr. Sitanala di RT 01 Kampung Sitanala. Kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi pengolahan sampah oleh Saifudin, M.Si, dilanjutkan dengan sosialisasi hidroponik oleh Dr. Ratna Yuniati, dan demonstrasi pengolahan sampah organik menjadi pupuk cair dan pupuk padat dengan menggunakan komposter yang dibawakan oleh Direktur Holistika Institute, Cecep Ernanto, S.Pd. yang merupakan pihak mitra kegiatan ini.

Tidak hanya tim dari Departemen Biologi FMIPA UI yang terdiri dari empat dosen, empat laboran, dan sepuluh mahasiswa, kegiatan agroekonomi juga dihadiri oleh perwakilan dari dua tematik lainnya, yaitu empat dokter dari FK UI, satu dosen dari FIB, dan dua dosen serta sepuluh mahasiswa dari Okupasi Terapi Vokasi UI.

Kegiatan KATAMATAKU tahun ini melibatkan berbagai fakultas di UI yang mencakup Rumpun Ilmu Kesehatan, Rumpun Sains Teknologi, dan Rumpun Sosial Humaniora sehingga warga kampung Sitanala tidak hanya menjadi lebih baik dari sisi kesehatan tetapi juga dapat membantu pemberdayaan masyarakat dari sisi ekonomi dan antistigma. Program tahun ini mengusung tema “Pemberdayaan Komunitas Lepra Sitanala menuju Kampung Sehat dan Produktif”.

Program Tematik Agroekonomi untuk tahun pertama meliputi penanaman sayuran hidroponik dan pengolahan sampah organik menjadi produk yang lebih bermanfaat. Untuk hidroponik sendiri, enam sistem hidroponik telah dipasang di area kampung Sitanala. Hidroponik merupakan sistem penanaman dengan menggunakan media air dan memiliki banyak keunggulan seperti efisien dalam penggunaan lahan, kuantitas dan kualitas yang dihasilkan lebih tinggi dan bersih, lebih mudah mengendalikan hama, dan lain-lain.

Adapun sayuran yang ditanam diantaranya adalah kangkung, pokchoy, caisim, dan selada. Selain memasang sistem dan memberikan bibitnya, tim agroekonomi juga bekerja sama dengan Fakultas Teknik UI memasang panel surya sebagai sumber tenaga untuk menjalankan pompa air pada sistem tersebut. Dengan penerapan teknologi ini maka sistem hidroponik tidak akan menyedot listrik dari warga.

Peserta kegiatan yang merupakan penderita lepra dan keluarganya berjumlah 25 orang turut serta dalam penanaman sayuran tersebut. Mereka sangat antusias dan senang dalam mengikuti kegiatan tersebut. Tidak hanya penanaman hidroponik, peserta juga termotivasi untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk yang lebih bernilai. Untuk pengolahan ini, tim agroekonomi memberikan 5 komposter besar yang akan digunakan bersama, dan 50 tempat pengoleksian sampah organik untuk digunakan di masing-masing rumah.

Pengolahan sampah organik dapat menghasilkan pupuk cair dan pupuk padat. Pupuk cair dapat digunakan sebagai nutrisi untuk pertumbuhan sayuran hidroponik, sedangkan pupuk padat dapat dimanfaatkan oleh warga atau dijual sehingga bisa menjadi tambahan pendapatan.

“Pelaksanaan program hidroponik dan pengolahan sayuran ini dilakukan sebagai upaya pemberdayaan penderita lepra juga keluarganya, sehingga mereka dapat melakukan aktivitas yang positif, mendorong kemandirian warga, serta ke depannya diharapkan dapat meningkatkan tingkat ekonomi warga dari usaha sendiri,” ujar Astari selaku Ketua Tim Agroekonomi.

“Pupuk cair yang dihasilkan dapat digunakan untuk hidroponik sehingga warga tidak perlu membeli pupuk, dan program hidroponik ini dapat berkelanjutan,” pungkasnya.

Walaupun sebagian dari peserta memiliki kekurangan dalam hal fisik karena menderita penyakit lepra, tetapi mereka terlihat semangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan penanaman dan pengolahan sampah.

“Kami sangat senang dengan adanya kegiatan seperti ini, selama ini sampah organik kami bakar atau buang begitu saja, kami baru tahu kalau sampah dapat diolah menjadi emas,” ucap Bu Tuti sebagai salah satu peserta yang sangat antusias mengikuti kegiatan ini.

“Saya sangat senang bercocok tanam, tapi tidak punya lahan. Dengan adanya hidroponik ini bisa ikut serta dalam menanam sayuran,” tutur Bapak Marta dalam sesi diskusi.

Kegiatan agroekonomi di RT 01 selanjutnya akan dikoordinasi langsung oleh Ketua RT, Bapak Amirullah. Acara tersebut kemudian ditutup oleh Afiatry Putrika, M.Si dosen Departemen Biologi FMIPA UI.

“Kami berharap warga dapat terlibat aktif dalam keberlangsungan program ini ke depannya sehingga manfaat dari program ini dapat dirasakan oleh warga” ujarnya.

Program penanaman hidroponik dan pengolahan sampah organik yang dilaksanakan di RT 01 Kampung Sitanala harapannya dapat menjadi model yang dapat diduplikasi di tempat lain.