Departemen Geografi FMIPA UI Gelar Mini Webinar “Climate Crisis 2.0: Mulai Kelola untuk Cegah Bencana” dalam Rangka The 13th Geography Days

Geographic National Society Summit (GNSS) kembali menggelar mini webinar kedua pada Minggu, 21 November 2021, atau bertepatan satu hari setelah mini webinar pertama yang sebelumnya diselenggarakan. Tidak jauh berbeda dengan topik mini webinar pertama, pada kegiatan Mini Webinar Climate Crisis 2.0, The 13th Geography Days membawakan tema “Mulai Kelola untuk Cegah Bencana”.

Kegiatan webinar diawali dengan pembukaan dan ice breaking oleh Bella Hena, selaku moderator. Dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama oleh narasumber pertama, Aldo Zulfahmi Putra, Head of Supply Chain di Siklus Refill Indonesia. 

Presentasi yang berjudul “Plastic Waste: How to Tackle it with Siklus” tersebut menampilkan materi terkait peningkatan limbah plastik pada masa pandemi hingga bagaimana pengaruh sampah plastik di lingkungan perkotaan terhadap perubahan iklim.

Narasumber menekankan bahwa dampak negatif dari limbah plastik akan merusak ekosistem dan ekonomi masyarakat. Sebagaimana data yang telah dirilis oleh LIPI bahwa pada tahun 2050 mendatang, sampah plastik diprediksi akan melebihi jumlah ikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengurangi sampah plastik dengan salah satu caranya adalah menggunakan layanan Siklus Refill untuk melakukan pengisian ulang produk rumah tangga.

Berbeda dengan narasumber kedua, Syaharani, Steering Committee di Jeda Iklim, memaparkan materi mengenai kondisi-kondisi yang menunjukkan tanda-tanda darurat iklim, pentingnya deklarasi iklim, hingga memberi imbauan kepada anak muda terkait bentuk aksi yang dapat kita lakukan.

“Krisis iklim adalah fenomena yang nyata. Indonesia saat ini sudah secara konstan mengalami kenaikan suhu 0,3 derajat di setiap tahunnya. Waktu kita hanya tinggal 8 tahun untuk menghentikan ini (krisis iklim semakin parah) semua.” kata Syaharani dengan tegas di tengah pemaparan presentasinya.

Tidak berbeda dengan kegiatan webinar hari sebelumnya, sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator dilakukan setelah pemaparan narasumber usai. Antusiasme partisipan dalam bertanya membuat sesi webinar lebih interaktif. Sebelum menutup kegiatan, moderator juga memperkenankan narasumber untuk memberikan closing statement-nya.

“Kebanyakan dari kita, baru sadar akan isu lingkungan ketika sudah kejadian. Jangan pernah lelah untuk menjadi bagian dari solusi permasalahan lingkungan. Sebagai generasi muda, sudah selayaknya kita berpartisipasi aktif dan tidak apatis.” kata Kak Aldo.

“Kita punya kekuatan untuk menghalau krisis iklim. Lakukan tindakan preventif supaya tidak semakin parah. Banyak langkah yang bisa kita lakukan untuk berkontribusi. Cara paling mudah yang dapat kita lakukan adalah dengan bersuara. Generasi muda bisa mendorong inovasi dan riset yang mampu menawarkan solusi.” kata Kak Rani menambahkan.

Geographic National Society Summit (GNSS) merupakan salah satu rangkaian dari acara The 13th Geography Days. Acara ini akan diadakan secara daring, meliputi dua mini webinar dengan tema “Climate Crisis 1.0: Laut Rusak, Dunia Terdampak” dan “Climate Crisis 2.0: Mulai Kelola untuk Cegah Bencana” serta webinar utama dengan tema “Collaborative Efforts and Innovation for Climate Crisis“. GNSS dihadiri oleh pakar sesuai dengan bidangnya yang berasal dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta sebagai bentuk kolaborasi dalam menghadapi permasalahan krisis iklim.

 

Kontributor : Arrizqy Nadya Khairunnisa Yulianto (Geografi FMIPA UI)