Departemen Geografi FMIPA UI Memperkenalkan Peta Digital Berbasis SIG di Desa Kecamatan Ciracap

Departemen Geografi FMIPA UI memperkenalkan peta digital berbasis sistem informasi geografis sekaligus pelatihan melengkapi informasi peta kepada aparat desa di Kecamatan Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat pada Sabtu (24/10) lalu.

Kegiatan tersebut merupakan program Pengabdian Masyarakat (Pengmas) untuk pemetaan digital potensi desa dan kerja lapangan mahasiswa.

Dr. Supriatna, M.T. menjelaskan peta desa merupakan produk penting dalam kegiatan pemerintahan desa, karena peta desa merupakan panduan dan acuan perencanaan pembangunan nasional dengan kedetilan informasi tingkat desa.

“Peta desa merupakan peta skala besar (1:5.000), yang digunakan sebagai acuan berbagai macam kegiatan berkenaan dengan pemerintahan desa. Misalnya, pemetaan batas wilayah/kampung, pelaporan berbagai kejadian dengan lokasinya tanpa jaringan internet,” ungkap Dr. Supriatna, M.T.

Peta Digital yang diperkenalkan oleh tim pengmas departemen Geografi FMIPA UI ini, merupakan peta berbasis teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat dimanfaatkan untuk pemetaan perencanaan desa, pemetaan berbagai macam potensi seperti potensi pertanian, potensi kebencanaan dan lain sebagainya.

Dengan bantuan teknologi SIG peta digital menjadi mudah disunting (dilengkapi) dan dimanfaatkan. Data yang dihasilkan dari penyuntingan tersebut pun memiliki akurasi yang tinggi.

Dengan demikian, lanjut Ketua Departemen Geografi FMIPA UI tersebut, gambaran potensi suatu desa dapat terlihat dan teridentifikasi secara lengkap dan menyeluruh. Misalnya saja potensi berbagai kebencanaan, hingga penyebaran Covid-19.

“Potensi kebencaan longsor, banjir bandang dan sampai kepada potensi penyebaran Covid-19 dapat dipetakan dengan bantuan teknologi sistem informasi geografis (SIG),” paparnya.

Tim pengmas Geografi FMIPA UI juga memberikan peta dasar berformat PDF yang dihasilkan oleh aparat desa dalam pelatihan ini kepada pemerintah desa di Kecamatan Ciracap.

Peta dalam format tersebut merupakan peta penggunaan tanah, peta tempat-tempat penting (point of interest), peta geologi, peta jenis tanah, peta aliran sungai, peta lereng, peta ketinggian dan peta geomorfologi sebagai acuan untuk pembuatan peta potensi desa.

“Peta dasar ini sebagai bahan untuk membuat peta potensi desa. Khusus, peta penggunaan tanah dan peta tempat penting dipakai untuk menarik garis batas desa, batas kampung dan pelaporan tempat penting kejadian disuatu lokasi dapat dilakukan oleh aparat desa yang telah dilatih pada pelatihan tersebut,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini Dr. Supriatna, M.T. beserta timnya berharap agar pelatihan dan pengenalan peta digital ini dapat meningkatkan pemahaman pentingnya pembuatan peta digital berbasis teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dan identifikasi potensi desa oleh aparat pemerintahan di daerah.

Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan (Prokes) Covid-19. Pasalnya, semua dosen, asisten dosen dan mahasiswa sebelum berangkat di rapid test terlebih dahulu dan semuanya non reaktif.