Departemen Kimia FMIPA UI Gelar Kegiatan Pengayaan Materi Kimia untuk Guru-Guru SMA Jabodetabek dan Sekitarnya

Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam wujud pengayaan materi kimia untuk para guru Sekolah Menengah Atas, pada Rabu (10/8), dan Sabtu (13/8) di Aula Sinar Mas, Gedung Laboratorium Multidisiplin FMIPA UI – PT Pertamina, Kampus UI, Depok.

Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan, Dr.rer.nat. Budiawan membuka acara secara resmi. Di hadapan para peserta beliau mengatakan “Pentingnya peran kimia dalam segala aspek kehidupan, sehingga hal ini menjadi tantangan untuk kita bersama, sekaligus kesempatan bagi para guru untuk dapat menyampaikan peranan kimia secara lebih luas kepada para siswa di sekolah”.

Dr. Asep Saefumillah, M.Si. selaku Ketua Departemen Kimia dalam sambutannya menyampaikan “Kegiatan ini merupakan salah satu wujud kepedulian Departemen Kimia FMIPA UI dalam rangka peningkatan pemahaman dan penguasaan ilmu kimia guru SMA, sekaligus sebagai salah satu bagian dari Tri Darma Perguruan Tinggi.”

Lebih lanjut, Dr. Asep berujar bahwa para guru SMA memiliki kesempatan yang sangat terbuka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya melalui program Pascasarjana di Departemen Kimia FMIPA UI.

Sementara itu, Dr. Iman Abdullah selaku Ketua tim pengmas mengatakan minat para peserta dalam mengikuti kegiatan ini cukup tinggi. Tercatat ada 70 peserta yang mengikuti kegiatan secara hybrid tersebut.

“Para guru tersebut berasal dari SMA yang ada di berbagai daerah seperti DKI Jakarta, Depok, Bogor, Karawang, Bekasi dan Tangerang,” ujarnya kepada tim Humas FMIPA UI.

Ia melanjutkan, kegiatan pengmas hari pertama diisi oleh 3 dosen sesuai bidang keilmuan masing-masing, termasuk Dr. Iman. Dr. Iman memberikan pengayaan pertama mengenai kesetimbangan kimia, yang diawali dengan pemberian survey online via mentimeter.

Peserta mendapat kesempatan untuk menyampaikan materi kimia yang dirasa paling mudah, dan materi kimia dinilai paling sulit. Hasilnya, mayoritas peserta menyampaikan bahwa materi seperti asam-basa merupakan materi yang dinilai paling mudah, sedangkan materi seperti kesetimbangan kimia, Ksp dan kimia organik merupakan materi yang paling sulit.

Peserta juga diberikan kuis di awal untuk mengetahui tingkat pemahaman mereka mengenai materi kesetimbangan kimia. Secara rata-rata, persentase peserta yang menjawab soal dengan benar hanya sekitar 50% yang menandakan pentingnya kegiatan pengayaan materi ini.

Pengayaan topik kedua disampaikan oleh Dr. Helmiyati tentang kinetika kimia. Pada sesi diskusi, para peserta terlihat antusias mengajukan berbagai pertanyaan, diantaranya terkait dengan korelasi kurikulum merdeka di SMA dengan topik kinetika kimia pada kehidupan sehari-hari.

Adapun pengayaan materi ketiga disampaikan oleh Dr.rer.nat. Agustino Zulys. Dalam materi paparannya yang bertema miskonsepsi kimia di SMA, Dr. Agustino menyampaikan sering munculnya asumsi publik bahwa kimia itu sulit. Umumnya, untuk mengatasi hal itu para guru kimia sering membuat analogi terkait prinsip-prinsip kimia dengan fenomena kehidupan sehari-hari untuk mempermudah penyampaian materi pada siswa.

Namun menurutnya, cara tersebut sering menimbulkan miskonsepsi terkait pemahaman kimia itu sendiri baik pada siswa maupun pada guru yang menyampaikan. Oleh karena itu, diperlukan adanya pemahaman yang menyeluruh dan benar terkait konsep-konsep kimia untuk menghindari adanya miskonsepsi.

Kegiatan pengmas hari pertama ditutup dengan pemberian kuis melalui platform quizizz untuk melihat tingkat pemahaman peserta terhadap pengayaan yang disampaikan.

Kegiatan hari kedua diisi oleh Dr. Yuni K. Krisnandi, M.Sc. yang memberikan pengayaan mengenai ikatan kimia. Pada presentasinya, Dr. Yuni menyampaikan bahwa ikatan kimia merupakan ‘ruh’ dari ilmu kimia. Hal ini, kata Dr. Yuni karena ikatan kimia menentukan stabilitas suatu senyawa, serta mempengaruhi sifat fisik dan kimia suatu materi.

Di hadapan peserta, Dr. Yuni menampilkan beberapa model struktur kristal guna memperdalam pemahaman peserta mengenai ikatan kimia dan struktur senyawa yang terkait.

Beberapa model struktur kristal yang ditampilkan diantaranya model NaCl (kubus), intan, TiO2, ZnS, dan model struktur heksagonal.

Pengayaan materi kedua disampaikan oleh Dr. Bayu Ardiansah dengan topik kimia organik. Dr. Bayu menyampaikan garis besar reaksi kimia organik melalui pemahaman konsep nukleofil dan elektrofil. Diskusi berlangsung secara interaktif melalui pemberian beberapa kasus soal. Beberapa peserta yang berhasil menjawab pertanyaan mendapat bingkisan buku dari Dr. Bayu.

Selanjutnya, pengayaan materi ketiga disampaikan oleh Prof. Dr. Yoki Yulizar, M.Sc. dengan topik kimia nanomaterial. Prof. Yoki menyampaikan peran penting nanomaterial dalam berbagai aspek seperti kesehatan, energi, lingkungan serta strategi sintesisnya.

Pada kesempatan tersebut, Prof Yoki mencontohkan penerapan nanoteknologi pada kehidupan sehari-hari, serta contoh projek sederhana terkait nanoteknologi untuk dapat diterapkan di SMA. Salah satunya adalah terkait degradasi limbah zat warna dengan menggunakan nano ZnO yang dapat disintesis secara sederhana di lab sekolah menggunakan prekursor seng nitrat, sumber basa, dan reduktor NaBH4.

Seperti hari pertama, kegiatan pengmas hari kedua juga ditutup dengan pemberian kuis pada peserta. Kegiatan pengmas hari kedua ini dihadiri oleh lebih banyak peserta secara offline dibanding hari pertama. Tercatat ada 26 peserta yang hadir secara offline dan 35 secara online via zoom.

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian pengmas yang secara keseluruhan akan dilaksanakan selama empat hari termasuk pada tanggal 16 dan 20 Agustus 2022.