Dorong Produktivitas Pertanian di Lahan Terbatas, FMIPA UI Berikan Solusi Media Tanam Alternatif Berbasis Sabut Kelapa

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kelurahan Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Hari Sabtu, 27 November 2021 lalu.

Melalui program COCOGROW, tim pengmas FMIPA UI kenalkan alternatif media tanam berbasis limbah sabut kelapa guna meningkatkan produktivitas pertanian, sekaligus menekan jumlah limbah sabut kelapa di wilayah tersebut.

Dalam pelaksanaannya kegiatan ini bekerja sama dengan Yayasan Pandu Cendekia serta kelompok masyarakat penggiat tani di Kelurahan Dukuh. Kegiatan ini juga didukung oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI).

Dr. Retno Lestari M.Si selaku ketua tim program menuturkan bahwa kegiatan ini difokuskan untuk mengenalkan cocopeat sebagai limbah sabut kelapa yang mempunyai banyak manfaat di bidang agrikultural.

“Penggunaan media tanam ini juga berpotensi untuk mengurangi jumlah limbah kelapa yang ada di Kelurahan Dukuh dan sekitarnya”, kata Dr. Retno.

Lebih lanjut, Dr. Retno menejelaskan alasan tim memilih Kelurahan Dukuh, Kramat Jati sebagai lokasi pelaksanaan program. Menurutnya, di wilayaha ini banyak dijumpai pedagang penjual kelapa dan olahannya.

Sebagian limbah kelapa biasanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar memasak oleh ibu-ibu rumah tangga sekitar. Namun, kebanyakan dibuang begitu saja hingga menumpuk dan menyebabkan bau busuk di lokasi pembuangan akhir.

Tim memulai dengan sosialisasi dan edukasi tentang cocopeat dan media tanam alternatif lainnya guna mengatasi limbah kelapa dan keterbatasan lahan. Kegiatan dilanjutkan dengan praktik, dan demo pembuatan media tanam dengan standar komposisi yang tepat untuk memastikan nutrisi media.

Kepada peserta yang telah aktif berpartisipasi, tim memberikan sejumlah sembako sebagai apresiasi dan ucapan terimakasih.

Masyarakat di kelurahan dukuh menyambut baik program ini. Salah satu warga penggiat tani, Dahlia menyampaikan bahwa kegiatan ini cukup membantu ia dan rekan-rekan sesama penggiat tani khususnya yang sering bercocok tanam di lahan terbatas, sehingga program Cocogrow mampu menjadi solusi yang ideal dalam bercocok tanam di lahan terbatas.

“Kegiatan ini sangat membantu kami sebagai masyarakat yang memang suka bercocok tanam di lahan yang terbatas. Praktik yang dilakukan juga membuat kami langsung paham dan mengerti, jadi kami bisa melakukannya sendiri di rumah” Ujar Dahlia.

“Terima kasih FMIPA UI, ini memberikan dampak yang baik, semoga di tahun yang akan datang akan ada program serupa lagi dengan inovasi-inovasi baru untuk mengembangkan kawasan ini menjadi lebih baik lagi.”, Sambungnya.