FMIPA UI Dukung BPS Jabar Sukseskan Sensus Penduduk 2020 Melalui Sahabat Sensus

Untuk mendukung kesuksesan penyelenggaraan Sensus Penduduk 2020 (SP2020), Universitas Indonesia melalui Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam turut berpartisipasi aktif dengan melibatkan 100 mahasiswa dari program studi statistika sebagai sahabat sensus yang berperan dalam meningkatkan respon rate SP Online.

Universitas Indonesia tergabung dalam Forum Pendidikan Tinggi Statistika Indonesia (Forstat). Kesamaan rumpun ilmu dengan departemen, program studi, atau jurusan statistika merupakan modal yang sangat kuat untuk menjalin koordinasi dan konsolidasi, sehingga keterlibatan UI pada pelaksanaan SP2020 menjadi hal yang sangat penting.

Bentuk konkret keterlibatan FMIPA UI adalah dengan mengajak, membimbing, dan membujuk orang-orang di lingkungan perguruan tinggi masing-masing, keluarga, dan masyarakat sekitarnya melalui peran Sahabat Sensus.

Sebagai wujud komitmen sekaligus tanda peresmian anggota sahabat sensus untuk menjalankan tugasnya, mereka dikukuhkan dengan mengucapkan ikrar sahabat sensus, dan dibekali pengetahuan secara lebih detail tentang SP2020, hingga Ngisi Bareng (Ngibar) sensus penduduk online 2020.

Pengukuhan tersebut dilakukan dalam kegiatan Rapat Koordinasi Kampus (Rakorpus) yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat bekerjasama dengan UI hari ini, Kamis (5/3/2020) di Aula Sinarmas, Lab. Riset Multidisiplin FMIPA UI-PT. Pertamina.

Dr. Agung Waluyo Direktur Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat yang dalam kesempatan ini mewakili Rektor UI menyampaikan, melalui kerjasama ini, mahasiswa statistika Universitas Indonesia mendukung penuh SP2020. Salah satu langkah nyata mewujudkan dukungan ini, saat ini telah tergabung 100 mahasiswa, mayoritas dari Program Studi Sarjana Statistika, sebagai Sahabat Sensus.

“Dalam menjalankan perannya sebagai Sahabat Sensus, 100 mahasiswa ini didampingi oleh 20 orang dosen dari Departemen Matematika FMIPA UI”. ucap Dr. Agung.

Lebih lanjut, Ia mengatakan, animo mahasiswa untuk bergabung sebagai Sahabat Sensus sangat tinggi, terbukti dari jumlah pendaftar yang terus bertambah, sehingga perlu dilakukan seleksi untuk mendapatkan 100 orang dengan komitmen tinggi untuk mensukseskan SP 2020.

Melanjutkan pernyataan Dr. Agung, Dekan FMIPA UI Dr. Rokhmatuloh, M.Eng. Dalam sambutannya, memastikan bahwa Sahabat Sensus siap mensosialisasikan dan mempublikasikan SP2020, sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman SP2020 pada kelompok/komunitas/warga akademik.  Dimulai dari hal yang paling sederhana, yaitu publikasi pada laman media social masing – masing.

“Sahabat Sensus dengan pendampingan dari dosen, juga siap menangkal hoaks, jika ada, biasanya terkait keamanan data maupun terkait pelaksanaan SP Online ini”. tegasnya.

Ia juga mengajak seluruh civitas akademika Universitas Indonesia untuk turut mensukseskan SP2020 dengan mengisi data secara mandiri melalui sensus.bps.go.id.

Berdasarkan data oleh BPS, Sensus penduduk di Indonesia sudah dilaksanakan sebanyak enam kali sejak Indonesia merdeka, yaitu pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010.

Dr. Margo Yuwono selaku Deputi Bidang Statistik Sosial BPS RI dalam sambutannya menyampaikan, pelaksanaan SP2020 merupakan sensus penduduk pertama kali yang diselenggrakan dengan beberapa inovasi yang belum pernah dilakukan pada sensus-sensus sebelumnya.

Salah satu inovasi adalah di bidang metodologi sensus, dimana selama beberapa dekade menggunakan metode tradisional, akan beralih ke metode kombinasi (combined method) melalui pemanfaatan data administrasi kependudukan dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencacatan Sipil (Ditjen Dukcapil).

“Indonesia sekarang memasuki masa keemasan, data kependudukan sangat penting agar kebijakan pemerintah tidak keliru,” tegas Margo.

Tujuan besar SP2020 adalah adalah menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia menuju “SATU DATA KEPENDUDUKAN INDONESIA”.

Dengan terwujudnya satu data kependudukan Indonesia sebagai basis data kependudukan, lanjut Margo, akan dimanfaatkan tidak hanya untuk kementerian/lembaga (K/L) tetapi juga untuk nonpemerintah dalam merumuskan kebijakan secara tepat sasaran.

“Data kependudukan yang sesuai dengan kondisi lapangan, yang dapat menyajikan data hingga wilayah administratif terkecil, sangat dinantikan oleh banyak pihak”.  ujarnya.

Terkait periode pendataan, Margo menjelaskan, pendataan akan dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu SP Online pada tanggal 15 Februari – 31 Maret 2020 dan SP Wawancara pada tanggal 1 -31 Juli 2020.

BPS pun memberikan pilihan kepada penduduk untuk memilih salah satu tahap yang sesuai dengan tingkat mobilitas para penduduk.

“Kini BPS memberikan pilihan bagi penduduk, mau yang online atau wawancara,” ujar Margo.

“Bagi masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi, kami himbau untuk memilih Sensus Penduduk Online pada SP2020 ini”. himbaunya.