FMIPA UI Kenalkan Prodi-Prodi Pascasarjana di Departemen Fisika Melalui Virtual Open House

Sabtu (4/6/2022). Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) menggelar sosialisasi sekaligus promosi program studi (prodi) pascasarjana Departemen Fisika dalam tajuk Virtual Open House Pascasarjana. Acara ini dilaksanakan melalui platform zoom meeting dan juga disiarkan secara langsung di akun YouTube Fisika Universitas Indonesia.

Acara terbuka untuk umum khususnya calon mahasiswa pascasarjana yang memiliki ketertarikan pada bidang ilmu tersebut.

Hadir dalam acara yakni Dr. Djati Handoko selaku Ketua Departemen Fisika, dan Prof. Dr. Terry Mart Guru Besar bidang Ilmu Fisika, serta narasumber yang merupakan para Ketua Program Studi Pascasarjana di lingkungan Departemen Fisika FMIPA UI yaitu, Adhi Harmoko Saputro, S.Si., M.Kom., Ph.D. (Ketua Prodi Pascasarjana Ilmu Fisika), Dr. Budhy Kurniawan R., M.Si. (Ketua Prodi Pascasarjanan Ilmu Material), dan Supriyanto Ardjo Pawiro, M.Si., Ph.D. (Ketua Prodi S2 Fisika Medis).

“Alhamdulilah di pagi  yang cukup cerah kita bisa berkumpul untuk berbagi informasi mengenai prodi pascasarjana Departemen Fisika. Sengaja diadakan di hari sabtu untuk mencari waktu yang luang dan santai karena acara ini relative santai. Yang diharapkan  hadir ialah calon-calon mahasiswa pasca serta individu-individu yang gemar melakukan riset,” ucap Dr. Djati mengawali sambutannya.

Departemen Fisika, lanjut beliau, memiliki 5 program studi pascasarjana dengan rincian sebagai berikut. Ada S2 Ilmu Fisika dengan akreditasi A, S2 Ilmu Material dengan akreditasi Unggul, S2 Fisika Medis dengan akreditasi Baik, S3 Ilmu Fisika dengan akreditasi Baik, dan S3 Ilmu Bahan-Bahan dengan akreditasi A. Selain itu, terdapat staf pengajar dan pendukung berupa 6 profesor, 33 doktor, 3 magister, dan 4 laboratorium riset.

“Tenaga pengajar yang kompeten Departemen Fisika diharapkan mampu menjadi gambaran tim yang hebat jika calon-calon mahasiswa mendaftar di Prodi Pascasarjana Fisika FMIPA UI,” ujarnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Terry Mart menyampaikan “Departemen Fisika ini punya 33 Dosen yang bersertifikasi gelar Doktor. Bila dibandingkan departemen lain, Fisika memiliki kuantitas Doktor yang paling tinggi. Dari sini kita mulai melihat ke arah prestasi. Departemen Fisika juga merupakan departemen yang paling banyak memproduksi publikasi ilmiah di jurnal internasional. Staf-staf departemen fisika sangat aktif dalam riset dan banyak berkolaborasi dengan mitra internasional”.

Agenda acara selanjutnya ialah paparan mengenai prodi pascasarjana Ilmu Fisika oleh Adhi Harmoko Saputro, S.Si., M.Kom., Ph.D. Dalam paparannya beliau mengatakan bahwa melanjutkan pendidikan bidang fisika di prodi pascasarjana Fisika FMIPA UI merupakan pilihan yang tepat. Sebab Departemen Fisika FMIPA UI berada berada di bawah naungan salah satu Universitas terbaik di Indonesia.

“Universitas Indonesia tercatat memiliki ranking yang baik di level internasional. Departemen Fisika itu sendiri telah berkontribusi memberikan sumbangsih terhadap publikasi-publikasi di bidang Fisika atas nama Fisika Universitas Indonesia. Fisika memiliki 2000 publikasi artikel, 20 copyright, serta 250 riset dan hibah inovasi,” ujarnya.

Lebih jauh ia menjabarkan tentang profil akademik prodi magister dan doktor Ilmu Fisika yang dipimpinnya itu.  Secara kurikulum, kata beliau, jenjang magister ditempuh dalam waktu 2 tahun sedangkan jenjang doktor ditempuh dalam waktu 3 tahun. Pada kurikulum kedua jenjang ini, terdapat 2 skema kuliah yaitu riset penuh dan gabungan kuliah-riset.

“Selain itu, UI juga menawarkan program percepatan bernama fast track. Fast track merupakan program di mana S2 dan S3 dimungkinkan untuk diselesaikan secara sekaligus dalam waktu 4 tahun,” imbuh pakar Intelligence instruments, vision-based system, dan artificial intelligence FMIPA UI tersebut

Tak hanya itu, pada prodi magister Ilmu Fisika memiliki 5 peminatan dengan beberapa mata kuliah pilihan yang relevan. Peminatan ini diajarkan oleh dosen internal departemen fisika dan dosen eksternal yang merupakan praktisi di industry. Peminatan-peminatan tersebut terdiri dari Fisika Instrumentasi, Geofisika, Geotermal, Materi Terkondensasi, dan Nuklir, Partikel dan Astrofisika Teoritik. Sementara mata kuliah pada jenjang doktoral terbilang sedikit karena fokus pada semester 3 sampai 6 ialah melakukan riset.

Kelabihan lainnya adalah Departemen Fisika memiliki banyak sarana pendukung seperti laboratorium riset departemen, universitas, dan kolaborasi. Ada juga pendukung riset berupa hibah riset, perpustakaan dan seminar ilmiah. Terakhir, ada sarana Teknologi Informasi (TI) berupa akses jurnal, akses jurnal pengindeks, cloud storage, Microsoft Office, plagiarism check, dan 10 GB internet bandwich.

Dr. Budhy Kurniawan, M. Si. membahas tentang Ilmu Material. Beliau mengatakan “Berbicara Ilmu Material, kita tidak akan lepas berkaitan dengan yang namanya struktur material, sintesis dan pemrosesan material, karakterisasi dan analisis data material, serta sifat dan kinerja material. Mata kuliah disini merupakan mata kuliah pilihan berbasis riset. Contohnya ada mengenai Material Magnet, Keramik, Polimer dan Komposit, Korosi, Nanomaterial, dan Komputasi”.

Menurutnya, prodi pascasarjana Ilmu Material yang dipimpinnya memiliki banyak kerja sama internasional baik di bidang akademik maupun kolaborasi riset. Misalnya saja penyelenggaraan program double degree untuk jenjang S3 dengan RIKEN Jepang, summer school dengan HOKKAIDO University, workshop dengan UKM Malaysia, serta kerja sama riset dengan MIMOS Malaysia, KAIST Korea, TiT Jepang, CHUNGBUK University Korea, dan lain sebagainya.

Agenda acara dilanjutkan dengan pemaparan materi Supriyanto Ardjo Pawiro, M.Si., Ph.D.. Dijelaskannya bahwa Prodi Magister Fisika Medis berkolaborasi dengan banyak institusi pendidikan nasional maupun internasional melalui program Visiting Professor/Lecturer. Karena prodi Magister Fisika Medis ini sangat berperan penting bagi dunia kesehatan dalam hal radiologi, tak heran jika prodi ini juga banyak bermitra dengan Rumah Sakit di Indonesia. Diantaranya dengan RS Universitas Indonesia, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RSK Dharmais, dan RSUD Pasar Minggu.

Seusai ketiga pembicara menyampaikan pemaparannya. Acara dilajutkan dengan sesi tanya jawab antara peserta dengan para narasumber, dan ditutup dengan foto bersama.