FMIPA UI Lakukan Transplantasi Terumbu Karang di Pantai Ketapang Banten

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, karena dua pertiga wilayah Indonesia merupakan lautan. Didalamnya terkandung potensi kekayaan bahari yang terdiri dari keanekaragaman hayati biota laut, salah satunya adalah terumbu karang.

Terumbu karang merupakan ekosistem khas perairan tropik yang sangat penting sebagai sumber kehidupan biota laut dengan produktivitas dan keanekaragamannya yang tinggi.

Namun, saat ini terumbu karang secara terus menerus mendapat tekanan berat akibat berbagai aktivitas manusia baik di darat maupun di laut.

Sehingga kerusakan terumbu karang terus meningkat. Karang-karang di Indonesia mengalami kerusakan atau dalam kondisi kurang baik. Tak terkecuali area terumbu karang di Pantai Ketapang, Sukarame, Banten. Disana ditemukan banyak terumbu karang yang mulai rusak dan perlu rehabilitasi.

Hal itulah yang mendorong tim pengabdian masyarakat FMIPA UI yang diketuai Dr. Retno Lestari, M. Si. melakukan rehabilitasi terumbu karang di Pantai Ketapang, Sukarame, Banten, pada tanggal 30 Oktober 2021.

Kegiatan ini merupakan program pengabdian masyarakat (Pengmas) dengan dukungan pendanaan dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI), bekerjasama dengan Yayasan Pandu Cendekia serta Kelompok Konservasi Alam Bawah Laut di Desa Sukarame.

Melalui program ini, Dr. Retno dan tim berupaya mencegah terjadinya degradasi pada terumbu karang, sehingga kelestarian terumbu karang dihabitat aslinya terus terjaga.

“Kegiatan ini bertujuan sebagai sarana edukasi untuk mendorong partisipasi masyarakat dan pihak-pihak terkait dalam menjaga, mengelola ekosistem laut. Kegiatan rehabilitasi ini menitikberatkan pada restorasi terumbu karang guna meningkatkan biodiversitas dan pesona keindahan bahari di Pantai Ketapang”. kata Dr. Retno kepada tim Humas FMIPA UI.

“Harapannya upaya pelestarian ini dapat dikelola secara berkelanjutan oleh pihak-pihak terkait” imbuhnya Dr. Retno.

Latar belakang pemilihan Pantai Ketapang sebagai lokasi kegiatan, menurutnya karena lokasi tersebut merupakan salah satu pusat stok karang atau Coral Stock Center yang dikelola dengan tujuan untuk merehabilitasi kawasan pesisir, karang hias, dan kegiatan pelestarian alam lainnya.

Dr. Retno dan tim terjun langsung untuk mengikuti  proses transplantasi atau pencangkokan. Tahapan dimulai dengan pembuatan substrat (media transplantasi) dari campuran tanah dan semen. Selanjutnya substrat dicetak menggunakan balok kayu dan dikeringkan.

Fragmen terumbu karang kemudian ditanam di media tersebut lalu diletakkan di rak khusus yang terbuat dari besi. Kemudian, tim bersama Kelompok Konservasi Alam Bawah Laut membawa media tersebut untuk ditransplantasikan di dasar laut.

Ketua kelompok Konservasi Alam Bawah Laut di Pantai Ketapang, Arip menyambut baik program ini. Ia dan rekan-rekannya para penggiat konservasi alam bawah laut berharap melalui kegiatan ini dapat mempercepat regenerasi terumbu karang yang telah rusak dan membangun area terumbu karang yang sebelumnya tidak ada di pantai tersebut. Sehingga mampu meningkatkan keindahan alam bawah laut, sekaligus mendorong perekonomian masyarakat sekitar pantai dari sektor wisata.

“Jadi kami melihat terumbu karang yang mulai menghitam, mati, sehingga terdapat niatan untuk rehabilitasi terumbu karang. Adanya kegiatan ini tentunya tidak hanya membantu pelestarian habitat laut, namun juga meningkatkan perekonomian warga dengan memperkenalkan keindahan Pantai Ketapang sehingga menarik minat para wisatawan.” Ujar Arip

“Terima kasih FMIPA UI, ini memberikan dampak yang baik, semoga tidak hanya sekarang, dan dapat berkelanjutan terus, tidak berhenti di tempat.” imbunya.