FMIPA UI Lakukan Uji Coba Kemasan Makanan Pengganti Styrofoam Secara Gatis Bagi Para Pedagang kantin

Tanggal 14-16 Maret 2018, Melalui Departemen Sosial dan Lingkungan Badan Eksekutif Mahasiswa, FMIPA UI melakukan uji coba kemasan makanan pengganti styrofoam secara gratis bagi para pedagang kantin.

Hal ini dilakukan sebagai langkah upaya pengurangan penggunaan kemasan makanan berbahan styrofoam.

Sebelum uji coba ini, BEM FMIPA UI telah mensosialisasikan tentang bahaya kesehatan dan bahaya lingkungan dari styrofoam kepada para pedagang kantin dan mahasiswa.

Dalam uji coba gratis tersebut, seluruh pedagang di kantin FMIPA UI menggunakan kemasan berbahan karton box sebagai wadah makanan alternatif pengganti styrofoam.

Kemasan makanan berbahan karton box ini lebih ramah lingkungan dan tidak berbahaya bagi kesehatan karena menggunakan bahan dasar kertas, bukan menggunakan bahan dasar plastik yang komponen penyusunnya terdiri dari benzena seperti styrofoam.

Tak hanya berbahaya untuk kesehatan, styrofoam juga berbahaya bagi lingkungan. wadah ini tidak mudah diurai, sehingga menjadikannya penyumbang terbesar terhadap pe

Para pedagang di beberapa kantin di lingkungan UI sudah tidak lagi menggunakan styrofoam, namun ada pula yang masih menggunakan styrofoam hal ini menurut BEM FMIPA UI disebabkan oleh faktor kurangnya pengetahuan para pedagang tentang bahaya penggunaan strofoam, bahan styrofoam yang murah dan mudah didapat, serta praktis digunakan. Selain itu Belum adanya aturan yang tegas dan jelas tentang larangan penggunan Styrofoam sebagai wadah makanan juga masih menjadi faktor masih digunakannya styrofoam.

Dari Hasil Survey BEM FMIPA UI terhadap mahasiswa FMIPA UI dapat dijelaskan bahwa sebanyak 277 dari 288 responden pernah membungkus makanan dengan styrofoam dan sebanyak 193 responden menggunakan styrofoam untuk membungkus makanan 1-3 kali dalam seminggu. 261 responden juga bersedia untuk menggunakan kemasan berbahan karton box sebagai pengganti dari styrofoam dengan harga jual yang sedikit lebih mahal sebagai konsekuensinya.