FMIPA UI Usung Perkemahan Unik Berkonsep Eduwisata di Bumi Kepanduan Rinjani

Gunung Rinjani merupakan gunung terfavorit di kalangan para pendaki, dan termasuk destinasi wisata populer di Indonesia yang wajib kunjungi bagi para penikmat alam selain Gunung Semeru. Wisatawan Gunung Rinjani bukan hanya diminati oleh wisatawan lokal, namun juga wisatawan mancanegara.

Ada 3 (tiga) jalur pendakian untuk sampai di Gunung Rinjani. Namun, jalur yang paling diminati untuk sampai pada gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia tersebut adalah via Desa Sembalun. Sebab Desa Sembalun menawarkan keindahan alam yang memanjakan mata para pendaki maupun wisatawan yang melintasinya. Tak hanya itu, Kafe, hotel, camping ground mulai ramai di sepanjang jalan menuju Gunung Rinjani, serta bentangan pertanian di kaki gunung menjadi pelengkap lansekap yang menawan. Hal tersebut membuat sebagian masyarakat Desa Sembalun mulai serius mengembangkan usaha travel selain pertanian.

Sayangnya, masih sangat jarang tempat wisata di Sembalun yang menawarkan integrasi antara agen perjalanan, fasilitas akomodasi dengan edukasi pertanian. Oleh karena itu, Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Bumi Kepanduan Rinjani yang diketuai oleh Windya Fajira (Biologi 2019) bekerjasama dengan Yayasan Pandu Cendekia, memperkenalkan program Bumi Kepanduan Rinjani sebagai Kawasan Kemah Wisata Rinjani dan Akselerator Peningkatan Kemakmuran Masyarakat, di Desa Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat kepada masyarakat setempat pada hari Sabtu, 6 Agustus 2022. Kegiatan tersebut sepenuhnya didukung oleh Direktorat Kemahasiswaan (Dirmawa) UI.

Dibawah bimbingan dua dosen Departemen Biologi FMIPA UI, Dr. Ratna Yuniarti dan Dr. Retno Lestari, Windya dan tim menawarkan konsep berkemah yang dipadukan dengan agrowisata dan eduwisata. Terkait proses pembangunan tenda Bumi Kepanduan Rinjani, tim juga melibatkan warga setempat.

“Konsep ini menawarkan wisatawan untuk bermalam, menikmati keindahan Sembalun, sembari melihat langsung kegiatan para petani desa, bahkan wisatawan juga dapat mengikuti aktivitas panen bersama petani saat sedang masa panen, ataupun belajar bercocok tanam dari para petani di Desa Sembalun”, ujar Windya kepada tim Humas FMIPA UI.

Salah satu masyarakat lokal yang sekaligus merupakan petani di Sembalun, Armasih, menyambut baik perkemahan unik berkonsep eduwisata ini. Menurutnya, perkemahan dengan konsep tersebut dapat memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi para wisatawan, sehingga ia berharap lebih banyak wisatawan yang berminat mengunjungi Desa Sembalun.

“Bumi Kepanduan Rinjani menurut saya merupakan salah satu tempat berkemah dengan konsep yang menarik. Hal tersebut dikarenakan tidak hanya menyediakan tempat untuk menginap, tapi juga tempat bagi para wisatawan untuk belajar langsung dengan petani, sehingga nantinya bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan baik bagi wisatawan maupun petani,” ujar Armasih.

Tim berharap dengan adanya Bumi Kepanduan Rinjani diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian warga Desa Sembalun.