Gagas Inovasi 3D Printing untuk Pertanian di Indonesia, Tim Mahasiswa FMIPA UI Ukir Prestasi pada Ajang International Paper Competition FOA 2021

Tim mahasiswa Geofisika UI angkatan 2020, yang beranggotakan Yudha Adi Putra, Axcell Alfino Imanuel Weken, dan Adhenisa Ratna Augustin (Geofisika 2020) berhasil menjadi finalis pada cabang lomba paper di ajang Festival Of Agroindustry yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri Institut Pertanian Bogor dan bekerja sama dengan Villanova University. Acara tersebut dimeriahkan oleh dua jenis perlombaan skala internasional, yaitu paper dan idea pitching.

Untuk kompetisi paper, pada tahap awal, peserta diminta untuk mengirimkan abstrak terlebih dahulu. Abstrak kemudian diseleksi oleh panitia untuk menentukan tim yang lanjut ke tahap pengumpulan full paper. Pada tahap pengumpulan full paper, peserta kemudian diseleksi kembali untuk menentukan 10 tim terbaik yang lolos ke tahap final, yaitu presentasi.

Ide penelitian yang mereka tawarkan pada ajang kompetisi tersebut berjudul “Smart Farming Technology using 3D Printing as a solution to the Challenge of Realizing Food Security during the transition period of the COVID-19 pandemic in Indonesia”. Mereka bertiga menceritakan bahwa ide tersebut dilatarbelakangi oleh salah satu permasalahan pertanian Indonesia, yaitu ketersediaan bahan baku pertanian di daerah yang tidak merata. Selain itu, mereka juga berkeinginan untuk mengembangkan inovasi penggunaan 3D printing di Indonesia yang diterapkan pada sektor pertanian.

Inovasi yang mereka bawakan dalam kompetisi tersebut adalah pemanfaatan pertanian cerdas dengan menggunakan teknologi 3D printing. Cara kerja dari teknologi tersebut diawali dengan pengumpulan sampel bahan baku, pencampuran homogen, sentrifugasi (memisahkan bulir dengan airnya), pemanasan, pendingan, dan pengaplikasian teknologi 3D printing. Dengan teknologi tersebut, produk pertanian dapat menjadi lebih higienis, tenaga sumber daya manusia yang lebih sedikit, serta lebih ramah lingkungan.

“Gagasan yang kami presentasikan bisa dibilang unik dibanding para peserta lain, dikarenakan umumnya peserta lain memiliki gagasan tentang suatu pengembangan di pertanian yang sudah pernah ada sebelumnya dan dimodifikasi. Sedangkan, 3D Printing dari kami sendiri masih jarang orang yang diterapkan, apalagi di bidang pertanian.” jelas Axcell sebagai salah satu anggota tim.

Dalam menyelesaikan penelitiannya, Yudha, selaku ketua tim, bercerita bahwa timnya dapat bekerja sama dengan baik. Selain itu, mereka juga turut dibantu oleh salah satu dosen pembimbing terutama untuk berkonsultasi selama perlombaan tersebut.

Adhenisa juga mengungkapkan bahwa timnya kerap kali menghadapi tantangan, terutama dalam mengatur waktu.

“Kalau menurutku tantangan terbesarnya ketika kita bertiga harus mengatur waktu untuk membahas lomba di antara kesibukan akademik dan non akademik. Walaupun kami berasal dari prodi yang sama, tetapi kami memiliki kesibukan yang berbeda. Selain itu, kita juga membutuhkan riset dan waktu yang cukup lama selama waktu pengerjaan tersebut.” kata Adhenisa mengungkapkan tantangan di balik cerita suksesnya.

Di samping itu, mereka bertiga sepakat bahwa telah mendapatkan banyak manfaat dari pengalaman lombanya tersebut, seperti mengasah kemampuan critical thinking dan teamwork.

“Yang nggak kalah penting, kami juga bisa mendapatkan insight baru dari tim lain saat lomba.” kata Adhenisa.

Menutup sesi wawancara Yudha, Adhenisa, dan Axcell berpesan untuk mahasiswa FMIPA lainnya agar berani memanfaatkan kesempatan yang ada dan jangan takut akan kekalahan karena mereka meyakini bahwa di setiap proses akan selalu ada hal positif yang bisa didapatkan.

International Paper Competition merupakan kompetisi yang menghasilkan karya ilmiah inovatif untuk meningkatkan kesadaran komoditas pertanian sebagai solusi krisis pasca pandemi, di mana kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Festival of Agroindustry (FOA). Kompetisi tersebut dimaksudkan untuk mendorong kemampuan siswa dalam mengevaluasi alternatif, mengembangkan inovasi yang komprehensif, dan menyajikan solusi yang memenuhi persyaratan suatu pernyataan masalah.

Adapun rangkaian acara dimulai dari pengumpulan abstrak (1 Juni – 20 Juni 2021), pengumuman lolos abstrak (27 Juni 2021), pengumpulan paper (28 Juni -18 Juli 2021), pengumuman lolos paper (25 Juli 2021), serta tahap presentasi dan pengumuman melalui email ketua kelompok (31 Juli 2021).