Luncurkan Inovasi Buku Pop-Up Mitigasi Bencana untuk Anak-Anak, Mahasiswa FMIPA UI Raih Pendanaan dari Kemendikbud RI

Tiga mahasiswa FMIPA UI yang tergabung dalam Tim Ceriaa (Cerdas Hadapi Bencana Alam) Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) lintas fakultas UI, Khairunnisa (Geosains 2018), Luthfan Julian Nugroho (Geosains 2018), dan Josephine (Kimia 2019) berhasil meraih pendanaan PKM-K tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Direktorat Belmawa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Republik Indonesia. Hal tersebut mereka pastikan setelah proposal garapan mereka bersama dengan rekan mahasiswa fakultas lainnya, yaitu Teguh Dwi Yulianto (Teknik Lingkungan, FT UI 2018), dan Fashihatul Lisaniyah (Sastra Indonesia, FIB UI 2019)  terpilih dari total 20.393 proposal PKM-K yang disubmit secara nasional.

Khairunnisa selaku ketua tim menjelaskan, melalui proposalnya tim Ceriaa menggagas sebuah inovasi produk ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) sebagai komoditas usaha mahasiswa. Adapun produk iptek yang mereka inovasikan adalah berupa buku pop-up sebagai media edukasi anak-anak mengenai mitigasi bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, dan banjir. Untuk diketahui, buku pop-up merupakan karya seni berupa buku yang bisa menampilkan gambar dalam bentuk tiga dimensi.

“Pada tahap awal, akan ada tiga seri buku yang mereka buat, yaitu seri gempa bumi, seri gunung meletus, dan seri banjir”. ungkap ketua tim PKM-K UI.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa buku tersebut juga akan dilengkapi dengan audio interaktif yang dapat diakses melalui barcode. Ia berharap agar produk inovasi hasil gagasan timnya segera mendapatkan hak cipta, sehingga dapat segera masuk ke tahap selanjutnya yaitu produksi dan distribusi ke kalangan anak-anak Indonesia. Rencananya tim akan mulai produksi ketiga seri buku tersebut pada akhir Juli 2021.

Terkait konten dan ide, anggota tim Luthfan yang bertindak sebagai penanggungjawab desain dan konten menjelaskan bahwa ide rancangan ketiga buku ini lahir dari latar belakang Indonesia yang merupakan negara rawan bencana karena terletak di pertemuan tiga lempeng: Eurasia, Australia, dan Asia-Pasifik, sehingga pelajaran mengenai mitigasi bencana alam perlu dikenalkan kepada anak-anak sejak dini dengan visual semenarik mungkin. Lebih lanjut, Luthfan juga memaparkan keunggulan dari buku pop-up yang tim mereka buat.

“Jadi buku yang tim kita buat ini ada beberapa keunggulan, diantaranya edukasi dan bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami anak-anak, kemudian buku ini juga terbuat dari bahan yang ramah lingkungan, serta ada permainan menarik untuk anak-anak di bagian akhir buku, seperti ular tangga. Satu keunggulan lagi, harga yang kami tawarkan juga sangat terjangkau,” tukas Luthfan.

Josephine, salah satu anggota tim mengakui bahwa ada tantangan yang mereka hadapi dalam membuat buku ini, diantaranya jarak rumah antar anggota yang saling berjauhan dan adanya kesibukan-kesibukan lain yang harus diselesaikan.

“Tantangannya itu ada di jarak rumah kita masing-masing ya, bayangin, satu ada yang di Bogor, satu ada yang di Bekasi, wah jauh banget kan. Paling kita akhirnya cari alternatif kalau harus ketemuan ya di UI. Selain itu, kita juga harus menyelesaikan tugas-tugas yang lain ya, seperti tugas kuliah, tugas-tugas di rumah juga. Tapi karena kita punya kesamaan motivasi, akhirnya itu bisa teratasi,” kata Josephine sambil tersenyum.

Pejabat Dekan FMIPA UI Dr. Rokhmatuloh, M. Eng. mengapresiasi pencapaian tim Ceriaa. Ia berharap melalui kegiatan PKM-K ini, para mahasiswa dapat terus mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam merintis kewirausahaan yang berorientasi pada profit. Meski begitu, ia mengingatkan para mahasiswa untuk mengedepankan keunikan, manfaat dan kualitas produk serta muatan intelektual daripada profit, sebab menurutnya mahasiswa merupakan motor penggerak utama dalam merintis kewirausahaan tersebut sedangkan pihak lainnya hanya sebagai pendukung.

“Tentunya kami sangat mengapresiasi, karena kami ingin agar para mahasiswa baik di FMIPA UI maupun fakultas-fakultas lain memiliki jiwa enterpreneur yang mampu menjadi motor penggerak ekonomi, artinya berorientasi pada profit. tapi jangan hanya menghitung profitnya saja, manfaat dan kualitas produk juga harus mencerminkan muatan intelektual mereka” ujar Pejabat Dekan FMIPA UI di Kampus UI, Depok.

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu wujud implementasi Tridharma Perguruan Tinggi yang diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 2021 di bawah pengelolaan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) sebagai salah satu upaya untuk menumbuhkan, mewadahi, dan mewujudkan ide kreatif serta inovatif mahasiswa.

Topik Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tidak dibatasi diutamakan topik kekinian dan atau topik utama Sustainable Delovelopmens Goals (SDGs). Secara garis besar PKM dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu PKM 5 Bidang (PKM-R, PKM-K, PKM-PM, PKM-PI dan PKM-KC), PKM-Gagasan Futuristik Konstruktif (PKM-GFK), dan PKM-AI & PKM-GT.

PKM secara umum bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berorientasi ke masa depan dan ditempa dengan transformasi Pendidikan Tinggi sehingga menjadi lulusan yang unggul, kompetitif, adaptif, fleksibel, produktif, berdaya saing dengan karakter Pancasila, serta memandu mahasiswa menjadi pribadi yang tahu dan taat aturan, kreatif dan inovatif, dan objektif kooperatif dalam membangun keragaman intelektual.

Artikel disusun oleh Kontributor Humas FMIPA UI : Theo Andita Nugraha (Statistika 2017)

Editor : Tim Humas FMIPA UI