Mahasiswa Geografi FMIPA UI Berdayakan Masyarakat Desa Ciputri melalui Pembuatan Lubang Resapan Biopori

Sabtu (27/11/2021), tim mahasiswa Departemen Geografi FMIPA UI yang diketuai oleh Syahda Arquette Sedana hadir secara langsung di Desa Ciputri, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat untuk membantu masyarakat setempat dalam menanggulangi bencana banjir di wilayah tersebut.

Kehadirah Syahda dan tim yang terdiri dari 10 rekan-rekan mahasiswanya ke Desa Ciputri tersebut merupakan wujud kontribusi tim mahasiswa Departemen Geografi FMIPA UI melalui Program Pengabdian Masyarakat dengan dukungan Direktorat Kemahasiswaan Universitas Indonesia.

Di bawah bimbingan Dr. Hafid Setiadi, M.T. selaku Dosen, tim memberikan sosialisasi dan edukasi kepada para warga tentang pentingnya kesadaran dalam melakukan upaya pencegahan bencana banjir di Desa tempat tinggal mereka. Salah satunya adalah dengan pemanfaatan lubang resapan biopori (LRB).

“Melalui program kegiatan ini, kami menyampaikan sosialisasi dan edukasi kepada para peserta mengenai pentingnya kesadaran akan keselamatan warga di wilayah terdampak bencana, dan pemanfaatan lubang resapan biopori. Tim mendorong warga agar secara aktif melakukan perawatan lubang resapan biopori (LRB) agar berfungsi dalam jangka waktu yang berkelanjutan”. kata Syahda kepada tim Humas FMIPA UI.

Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Dr. Hafid Setiadi, M.T selaku pembimbing tim. Dalam sambutannya, Dr. Hafid menyampaikan “Kegiatan pengmas ini sepenuhnya adalah inisiatif mahasiswa Geografi UI untuk berkontribusi dalam memecahkan masalah lingkungan hidup. Namun, kegiatan ini hanya mencakup sebagian kecil dari persoalan lingkungan dan sosial yang dihadapi masyarakat. Tidak seketika akan menjadi solusi. Oleh sebab itu ada harapan yang sangat kuat untuk terus berlanjut serta meluas terutama melalui dukungan semangat dan kebersamaan pemerintah dan masyarakat Desa Ciputri.”

Nia Novi Hertini, S.Ap, selaku Kepala Desa Ciputri, menyambut hangat kehadiran dan niat baik tim FMIPA UI. Ia mengapresiasi inisiatif tim sebagai kontribusi bagi warganya.

“Terimakasih banyak kepada mahasiswa UI yang sudah melakukan pengabdian masyarakat dengan penanaman biopori sebagai pencegahan untuk banjir, mudah- mudahan program ini bisa berkelanjutan dan sebagai stimulan kepada masyarakat untuk bisa memanfaatkan biopori di kehidupan mereka.” ujar Nia.

Selanjutnya pemaparan singkat tentang lubang resapan biopori (LRB) oleh ketua tim pengmas. Dari mulai pentingnya peran LRB dalam meminimalisir terjadinya banjir, dan manfaatnya secara langsung bagi masyarakat.

“Manfaat lubang resapan biopori (LRB) nantinya berupa meningkatkan daya serap air hujan ke dalam tanah sehingga mampu mengurangi genangan air serta resiko banjir akibat meluapnya air hujan. Manfaat lainnya yakni dapat dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah organik biasa, dimana sampah-sampah organik tersebut akan diurai oleh biota tanah yang akan menghasilkan pupuk kompos untuk tanaman pertanian”. kata Syahda menjelaskan kepada para peserta.

Dengan pengawalan oleh aparat keamanan Desa yakni BABINSA dan BHABINKAMTIBMAS, tim dan para peserta terjun langsung ke lapangan untuk melaksanakan praktik pembuatan lubang resapan biopori (LRB).

Pembuatan lubang resapan biopori dilakukan di 3 lokasi yakni Rw 05, Rw 09 dan Villa Gardenia. Pembuatan lubang resapan biopori di Rw 05 dan Rw 09 dilakukan bersama dengan masyarakat desa di bawah pengawasan dan arahan oleh mahasiswa dan dosen Departemen Geografi UI.

Sementara, pembuatan lubang resapan biopori di Villa Gardenia dilakukan secara mandiri oleh masyarakat desa berdasarkan modul biopori yang telah diberikan oleh Departemen Geografi UI.

Dari hasil pengamatan di lapangan, tim menilai warga di Desa Ciputri sebenanrnya sudah memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan dengan membuat lubang resapan biopori (LRB), namun perlu dilakukan penguatan dengan merawat lubang resapan biopori (LRB) tersebut agar terciptanya program keberlanjutan.

Dudin, Ketua RW 9 menyampaikan antusiasmenya telah berpartisipasi pada kegaitan ini, Ia berharap program yang dibawakan oleh tim pengmas FMIPA UI dapat berkelanjutan.

“Pertama-tama, saya ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan sebuah penanaman biopori, dan kami tinggal merawatnya mungkin, karena menanam itu masalah gampang tetapi perawatan yang agak susah. Mudah mudahan yang telah dilakukan bermanfaat, harapannya kedepan lebih banyak lagi program yang digerakkan terjun ke masyarakat supaya bisa merasakan manfaat dari biopori ini untuk pencegahan banjir.” ujar Dudin.