Program daur ulang sampah Fakultas MIPA UI terdiri dari:
A. Program Daur Ulang Sampah Organik Fakultas
Penerapan teknologi daur ulang sampah organik kampus dikelola oleh Laboratorium Waste to Energy FMIPA UI, menempati lahan Lab. Parangtopo. Pembangunan laboratorium ini merupakan upaya FMIPA UI dalam mendukung SK Rektor UI Nomor: 1310 tahun 2011 tentang Kebijkan Program Konservasi Energy. Cara kerjanya adalah berupa pengolahan sampah daun dan limbah organik kantin dan campuran bahan lainya melalui tabung biodigester untuk menghasilkan sebuah energi gas metana (CH4) dan lumpur probiotik sebagai pupuk organik.
B. Program daur ulang limbah anorganik fakultas
C. Program perbikan lampu bolam LED (rusak/putus) untuk bisa dimanfaatkan kembali.
Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos dan Gas Methan di Laboratorium Waste to Energy
(LAB. PARANGTOPO) FMIPA UI
Deksripsi :
Penerapan teknologi daur ulang sampah organik kampus dikelola oleh Laboratorium Waste to Energy FMIPA UI, menempati lahan Lab. Parangtopo. Pembangunan laboratorium ini merupakan upaya FMIPA UI dalam mendukung SK Rektor UI Nomor: 1310 tahun 2011 tentang Kebijkan Program Konservasi Energy. Cara kerja ini adalah berupa pengolahan sampah daun dan limbah organic dan campuran bahan laiinya melalui tabung biodigester untuk menghasilkan sebuah energi gas metana (CH4) dan lumpur probiotik sebagai pupuk organik.
Daur ulang sampah plastik diupayakan fakultas untuk mengurangi pembuangan limbah pada tempat pembuangan akhir. Dalam hal ini fakultas telah menemukan cara untuk bagaimana ember bekas cat atau tong dapat digunakan kembali menjadi sebuah produk yang lebih bernilai guna. Seperti pada dokumentasi berikut kaleng bekas cat dimodifikasi menjadi media komposer pupuk cair organik. Hasilnya bisa dilihat di Laboratorium Parangtopo.
Sesuai arah kebijakan pimpinan fakultas melalui Surat Edaran Nomor: SE-52/UN2.F3.D/OTL.00/2022, saat ini FMIPA telah melakukan berbagai upaya agar para mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan, dan para tenant kantin memahami akan pentingnya menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan bahan plastik dan kertas. Tidak mudah untuk merubah suatu kebiasan, akan tetapai setiap kesempatan FMIPA terus melakukan upaya sosialisasi dalam mengurangi sampah plastik.
Gambar 1
Mendorong Tenant menggunakan wadah kemasan ramah lingkungan melalui pemasangan media spanduk di kantin untuk sosialisasi pembatasan penggunaan bahan kemasan plastik dan kemasan berbaya (B3) agar selu menjaga standar kemasan makanan, melakukan pemilahan sampah dan menciptakan suasana kantin bersih dan sehat.
Gambar 3
Pemasangan media sosialisasi X-banner di PAF dan seluruh departemen untuk tujuan mengurangi penggunaan kertas kerja dan meningkatkan penggunaan paperless. Himbauan penerapan aplikasi ANDIENI (Aplikasi Naskah Dinas Elekntronik) untuk mengelola naskah dinas (peciptaan, pengiriman, pencatatan, dan disposisi). Serta mendorong pegawai untuk penggunaan kertas bekas untuk mencetak dokumen-dokumen draf surat dan laporan di PAF dan seluruh Departemen.
Gambar 4
Sosialisasi penggunaan tumbler pada acara PSAF MIPA UI, pimpinan fakultas tanamkan budaya membawa tumber kepada seluruh mahasiswa baru untuk terus konsisten menjaga lingkungan, mengurangi sampah plastik. Menjamin ketersediaan pengisian air minum gratis bagi civitas akademik yang membawa tumbler di Gedung Kuliah dan Gedung Riset Multi Disiplin Pertamina.
Deskripsi:
Deskripsi:
Total limbah organik yang dihasilkan fakultas umumnya berasal dari hasil pengumpulan sampah daun dan limbah sisa sampah basah kantin yang sudah melalui proses pemilahan untuk dikirim ke Laboratorium Parangtopo yang selanjutnya diolah menjadi pupuk organik. Selama periode pencatatan dapat dilaporkan total jumlah limbah organik yang dihasil fakultas adalah limbah daun 9,709 ton sedangkan limbah organik kantin sebanyak 2,515 ton dalam 12 bulan terakhir. Total limbah organik yang dihasilkan 12,924
Deskripsi:
Data pengolahan limbah organik kampus FMIPA UI merupakan hasil pengolahan sampah daun dan sisa sampah organik kantin yang diolah di di Laboratorium Waste to Energy (LAB. PARANGTOPO) FMIPA UI melalui proses pencampuran bahan laiinya di dalam tabung biodigiester sehingga menhasilkan produk olahan yang bernilai tinggi seperti:
Total keseluruhan limbah organik yang diolah (up-cycled ) di fakultas tahun 2023 adalah 4.340 ton
Laboratorium Waste to Energy FMIPA UI hasil kersasama UI-Piton Energy: Waste To Energy Project. Merupakan tempat mengelola sampah organik Kampus UI merupakan wujud nyata kemandirian FMIPA UI dalam implementasi program keberlanjutan lingkungan. Diharapkan Laboratorium Parangtopo sebagai pusat sampah organik UI sehingga menciptakan kampus yang sehat, berisih dan mampu mengelola sampah organik kantinnya secara mandiri untuk dikonversi menjadi sebuah produk pupuk organik dan energy terbarukan yaitu biogas.
Pengelolaan sampah organik ini diproses melalui tabung biodigester untuk menghasilkan sebuah energi gas metana (CH4) dan lumpur probiotik sebagai pupuk organik. Hasil produksi pupuk organik Laboratorium Parangtopo ini juga dimanfaatkan petugas, dosen dan mahasiswa untuk kegiatan budidaya tanaman saturan organik di lahan yang sudah disiapkan FMIPA UI.
Gambaran Proses Implementasi Pengelolaan Sampah Organik Fakultas di Laboratorium Parangtopo:
Sampah Organik diolah dan difermentasi dalam tabung biodigester untuk menghasilkan gas methane. Gas Methan kemudian ditampung dan digunakan untuk menghasilkan energi di generator set. Generator set ini digunakan untuk menggerakkan Kembali tabung biodigester.
Deskripsi:
Total limbah anorganik yang dihasilkan fakultas (ton) selama satu tahun terakhir adalah 2.482 ton yang terdiri dari paper, plasti berbahan kertas (botol, ember), dan limbah plastik kemasan dicampur dengan sampah yang tidak dapat di daur ulang atau digunakan kembali seperti tissue, masker, dll.
Deskripsi:
Total limbah anorganik yang diolah fakultas selama satu tahun terakhir adalah 1.720 ton dan yang dikirim ke penampungan sampah UI 0.762 ton / tahun.
Deskripsi:
Penyediaan sarana yang tepat di setiap lokasi gedung sangat memudahkan pengelola tenaga kebersihan fakultas untuk mengumpulkan sampah sesuai jenis sampahnya baik sampah organik, anorgani, dan sampah B3. Sebagian besar sampah anorganik fakultas terdiri dari kertas, kardus, botol kaca, botol plastik, kaleng dan lainnya.
Saat ini sampah anorganik di FMIPA UI saat ini sudah terkelola secara teratur oleh tenaga kebersihan dengan cara dikumpulkan, disortir untuk dijual ke pihak pengepul sampah-sampah plastik. Namun tetap akan berupaya agar sebagian sampah tersebut untuk bisa dimanfatkan kembali setelah didaur ulang.
Deskripsi:
Limbah beracu yang dihasilkan fakultas terdiri dari limbah elektronik dan limbah cair laboratorium dengan jumlah total pada tahun 2023 2.5 ton
Deskripsi:
Penaganan limbah beracun di Fakultas MIPA UI ditangani secara terpisah, yaitu dengan mengelompokkan dan dikumpulkan dalam wadah khusus sesuai jenis limbahnya, seperti limbah beracun yang dihasilkan oleh laboratorium (limbah cair) dikemas dalam dirgen khusus dan limbah elektronik ditempatkan pada wadah penampungan limbah elektronik.
Deskripsi:
Penaganan limbah beracun di Fakultas MIPA UI ditangani secara terpisah, yaitu dengan mengelompokkan dan dikumpulkan dalam wadah khusus sesuai jenis limbahnya, seperti limbah beracun yang dihasilkan oleh laboratorium (limbah cair) dikemas dalam dirgen khusus dan limbah elektronik ditempatkan pada wadah penampungan limbah elektronik.
Lampu-lampu LED yang putus, dicek satu-persatu untuk diperbaiki dan bisa digunakan kembali. Biasanya lampu ini jenis ini putus karena ada satu titik lampu yang rusak sehinggu terputus arus listriknya. Untuk memberbaikinya, cukup dengan menyambungkan bahan yang terputus.
Penanganan limbah beracun di fakultas mengacu pada Instruksi Kerja Nomor: IK-UPTK3L-LGK-05 merupakan standar prosedur tetap mengenai tahapan upaya pengelolaan limbah laboratorium yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan, keselamatan kerja dan pencemaran lingkungan.
Penaganan limbah beracun di Fakultas MIPA UI telah dikalukan sesuai prosedur tetap pengelolaan limbah raboratorium yaitu untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan, keselamatan kerja dan pencemaran lingkungan. Pada tahun ini penanganan limbah B3 telah dilaksanakan dengan memperhatikan aspek resiko seperti wadah penyimpanan yang sesuai, klasifikasi limbah dan penandaan wadah, dan pemilihan syarat transportasi/kontainer yang sesuai untuk pengangkutan limbah beracun yang dihasilkan oleh laboratorium (limbah cair).
A. Proses Penanganan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Bahan Cair
Prosedur:
Ketentuan :
Berikut ini kegiatan yang sudah dijalankan oleh Tim Fakultas untuk pengangkutan dan penyerahan limbah laboratorium:
Deskripsi:
Gambar 1 b diatas merupakan bukti manifest pembuangan limbah B3 di Departemen Fisika
Gambar 2 b diatas merupakan bukti manifest pembuangan Limbah B3 di Departemen Biologi
Gambar 3 b. diatas merupakan bukti manifest pembuangan limbah B3 di Departemen Kimia
B. Proses Pengumpulan Limbah Beracun B3 bahan Elektronik
Untuk penanganan limbah elektronik fakultas telah menyiapkan wadah penampungan khusus, seluruh sampah elektronik yang yang dihasilkan unit kerja dapat dikumpulkan pada tempat yang sudah disediakan (drop zone elektronik waste).
Sedangkan untuk limbah elektronik seperti lampu LED bisa ditempat kan dalam dus penyimpanan lampu bekas, seperti berikut ini:
Lampu-lampu LED yang putus, dicek satu-persatu untuk diperbaiki dan bisa digunakan kembali. Biasanya lampu ini jenis ini putus karena ada satu titik lampu yang rusak sehinggu terputus arus listriknya. Untuk memberbaikinya, cukup dengan menyambungkan bahan yang terputus.
Upaya Kantin FMIPA UI dalam mendukung program berkelajutan dalam pengelolaan kantin sehat adalah implementasi pengelolaan limbah cair melalui pembangunan sarana IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) diharapkan bisa mengurangi pencemaran lingkungan di sepanjang saluruan pembuangan. Berikut ini adalah gambar instalasi pengelolaan limbah cair kantin FMIPA UI:
Deksripsi :
Saat ini Jenis IPAL yang dipasang memang masih sederhana terdiri dari beberapa drum filter yang berfungsi untuk menetralisir air mulai dari drum pertama, lanjut ke drum berikutnya secara estapet sehingga sampai di drum terakhir air sudah bersih. Setiap drum berisi material split dan pasir dengan fungsi yang sama untuk menetralisir air yang masuk. Diharapkan pemasangan IPAL ini dapat mengurangi permasalahan pencemaran lingkungan sebesar 85%. Kedepan FMIPA akan terus berupaya mengembangan IPAL kantin dengan hasil manfaat lebih banyak. Berikut ini adalah fungsi dari masing-masing drum filter:
Deksripsi :
Total Penggunaaan Kertas HVS = 319 rim, kertas kop = 20 rim, kertas lembar jawab ujian 38 pak.
Data diambil dari survei penggunaan kertas di seluruh unit kerja (periode bulan Oktober 2022 – September 2023) dengan jumlah total = 458 rim/pak