[3] Limbah

[3.1] Program Daur Ulang Sampah di Fakultas

Program daur ulang sampah Fakultas MIPA UI terdiri dari:

A. Program Daur Ulang Sampah Organik Fakultas

  1. Pembuatan pupuk organik cair dan pupuk kompos.
  2. Pengelolaan limbah organik menjadi energi gas metana (CH4) sumber energi listrik

Penerapan teknologi daur ulang sampah organik kampus dikelola oleh Laboratorium Waste to Energy FMIPA UI, menempati lahan Lab. Parangtopo. Pembangunan laboratorium ini merupakan upaya FMIPA UI dalam mendukung SK Rektor UI Nomor: 1310 tahun 2011 tentang Kebijkan Program Konservasi Energy. Cara kerjanya adalah berupa pengolahan sampah daun dan limbah organik kantin dan campuran bahan lainya melalui tabung biodigester untuk menghasilkan sebuah energi gas metana (CH4) dan lumpur probiotik sebagai pupuk organik.

B. Program daur ulang limbah anorganik fakultas

  1. Pembuatan media komposer pupuk cair organik yang berasal dari ember bekas cat Berlokasi Waste to Energy Parangtopo
  2. Pembuatan media tanam sayuran kangkung dan sekaligus bahan sirkulasi penyaringan air kolam ikan yang berasal dari tong bekas

C. Program perbikan lampu bolam LED (rusak/putus) untuk bisa dimanfaatkan kembali.

A. Program Daur Ulang Sampah Organik Fakultas: Pembuatan pupuk organik cair dan pupuk kompos. Pada began berikut ini dapat dilihat rangkaian proses pengolahan limbah organik (daun dan organik kantin) di Waste to Energy Parangtopo

Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos dan Gas Methan di Laboratorium Waste to Energy

(LAB. PARANGTOPO) FMIPA UI

Deksripsi :

Penerapan teknologi daur ulang sampah organik kampus dikelola oleh Laboratorium Waste to Energy FMIPA UI, menempati lahan Lab. Parangtopo. Pembangunan laboratorium ini merupakan upaya FMIPA UI dalam mendukung SK Rektor UI Nomor: 1310 tahun 2011 tentang Kebijkan Program Konservasi Energy. Cara kerja ini adalah berupa pengolahan sampah daun dan limbah organic dan campuran bahan laiinya melalui tabung biodigester untuk menghasilkan sebuah energi gas metana (CH4) dan lumpur probiotik sebagai pupuk organik.  

  1. Proses awal dilakukan adalah pengumpulan sampah daun, pemilahan limbah organik kantin untuk kemudian dibawa ke Lab. Parangtopo
  2. Sampah daun beserta limbah organik kantin terlebih dahulu akan dicacah menggunakan mesin pencacah sampai bahan dinyatakan halus
  3. Setelah bahan halus dilakukan proses penimbangan sesuai perbandingan bahan lain (8/11)
  4. Jika berat bahan organik yang terkumpul sudah sesuai perbandingan (8/11) maka dapat dilakukan proses pencampuran
  5. Pada proses pencampuran diaduk dengan bahan lain seperti kotoran hewan, daun kering, serbuk gergaji, activator dan air.
  6. Setelah bahan tercampur dimasukan ke tabung biodigester.
  7. Aduk campuran dalam tabung biodigester (selama waktu yang ditentukan) hingga menghasilkan Gas dan Slurry (lumpur Probiotik)
  8. Untuk bahan berupa Gas dilakukan proses pemurnian/dimurnikan hingga menjadi Gas Methan. Hasilnya dimasukan ke dalam tapung penampungan
  9. Sedangkan untuk Slurry (lumpur probiotik) dapat dimasukan dalam kemasan khusus/packing

B. Program Daur Ulang Sampah Anorganik Fakultas (Limbah Ember Pastik, Botol Plastik)

Daur ulang sampah plastik diupayakan fakultas untuk mengurangi pembuangan limbah pada tempat pembuangan akhir. Dalam hal ini fakultas telah menemukan cara untuk bagaimana ember bekas cat atau tong dapat digunakan kembali menjadi sebuah produk yang lebih bernilai guna. Seperti pada dokumentasi berikut kaleng bekas cat dimodifikasi menjadi media komposer pupuk cair organik. Hasilnya bisa dilihat di Laboratorium Parangtopo.

Pemanfaatan (reused) Kaleng Bekas Cat untuk Media Komposer Pupuk Cair Organik

Pemanfaatan (reused) Kaleng Bekas Cat untuk Media Komposer Pupuk Cair Organik

Bagian dalam kaleng dibuat alas yang diberi lubang-lubang kecil untuk proses pemisahan cairan komposer

Bentuk jadi media komposer dgn ukuran kecil dan besar bisa memproduksi pupuk cair organik yang berasal dari sisa sampah kantin atau rumah tangga (kulit buah, sisa makanan, daun, dll)

Tong bekas digunakan untuk bahan sirkulasi air kolam ikan yang dialirkan melalui pipa dan sekaligus untuk media pemeliharaan sayuran kangkung air.

C. Program Daur Ulang Sampah Elektronik Fakultas

Lampu-lampu LED yang putus, dicek satu-persatu untuk diperbaiki dan bisa digunakan kembali. Biasanya lampu ini jenis ini putus karena ada satu titik lampu yang rusak sehingga terputus arus listriknya. Untuk memberbaikinya, cukup dengan menyambungkan bahan yang terputus.

[3.2] Program Fakultas untuk mengurangi penggunaan kertas dan plastik di fakultas

Sesuai arah kebijakan pimpinan fakultas melalui Surat Edaran Nomor: SE-52/UN2.F3.D/OTL.00/2022, saat ini FMIPA telah melakukan berbagai upaya agar para mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan, dan para tenant kantin memahami akan pentingnya menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan bahan plastik dan kertas.  Tidak mudah untuk merubah suatu kebiasan, akan tetapai setiap kesempatan FMIPA terus melakukan upaya sosialisasi dalam mengurangi sampah plastik.

Gambar 1

Mendorong Tenant menggunakan wadah kemasan ramah lingkungan melalui pemasangan media spanduk di kantin untuk sosialisasi pembatasan penggunaan bahan kemasan plastik dan kemasan berbaya (B3) agar selu menjaga standar kemasan makanan, melakukan pemilahan sampah dan menciptakan suasana kantin bersih dan sehat.

Gambar 2

Pemasangan media X-banner maupun poster di PAF dan seluruh departemen sebagai bentuk upaya pembatasan penggunaan wadah/kemasan plastik dalam ruang rapat, mendorong sivitas akademika untuk membawa tumbler, dan menempatkan sampah ditempat yang disediakan.

Gambar 3

Pemasangan media sosialisasi X-banner di PAF dan seluruh departemen untuk tujuan mengurangi penggunaan kertas kerja dan meningkatkan penggunaan paperless. Himbauan penerapan aplikasi ANDIENI (Aplikasi Naskah Dinas Elekntronik) untuk mengelola naskah dinas (peciptaan, pengiriman, pencatatan, dan disposisi). Serta mendorong pegawai untuk penggunaan kertas bekas untuk mencetak dokumen-dokumen draf surat dan laporan di PAF dan seluruh Departemen. 

Gambar 4

Sosialisasi penggunaan tumbler pada acara PSAF MIPA UI, pimpinan fakultas tanamkan budaya membawa tumber kepada seluruh mahasiswa baru untuk terus konsisten menjaga lingkungan, mengurangi sampah plastik. Menjamin ketersediaan pengisian air minum gratis bagi civitas akademik yang membawa tumbler di Gedung Kuliah dan Gedung Riset Multi Disiplin Pertamina.

Deskripsi:

  1. Gambar.1 Sosialisasi kebijakan fakultas SE-52 Tahun 2022 tentang Pengurangan Penggunaan Kertas dan Plastik kepada para tenant melalui pemasangan spanduk pembatasan penggunaan bahan kemasan plastik dan kemasan berbaya (B3) agar selu menjaga standar kemasan makanan, melakukan pemilahan sampah dan menciptakan suasana kantin bersih dan sehat.
  2. Gambar.2 Pemasangan media x-Banner dan poster sosialisasi sebagai bentuk upaya fakultas dalam menghidupkan budaya tidak lagi mengunakan kemasan minuman dan makanan sekali pakai bagi sivitas akademika sehingga mampu mengurangi terciptanya limbah plastik di kampus.
  3. Gambar.3 Pemasangan poster sosialisasi untuk mengurangi penggunaan kertas kerja. Misalnya penggunanan kertas 2 sisi untuk mencetak draft laporan atau menggunakan kertas bekas pada sisi yang kosong untuk mencetak konsep surat.
  4. Gambar.3 Implementasi pengunakan sistem persuratan elektronik ANDIENI untuk mengelola (peciptaan, pengiriman, pencatatan, dan disposisi) naskah dinas dan surat dinas di seluruh unit kerja lingkungan FMIPA UI.
  5. Gambar.4 Peyediaan fasilitas stasiun pengisian air minum di gedung Kuliah dan seluruh ruangan unit kerja FMIPA UI

[3.3] Total limbah organik yang dihasilkan fakultas

Total limbah organik kantin

Total limbah organik daun

Deskripsi:

Total limbah organik yang dihasilkan fakultas umumnya berasal dari hasil pengumpulan sampah daun dan limbah sisa sampah basah kantin yang sudah melalui proses pemilahan untuk dikirim ke Laboratorium Parangtopo yang selanjutnya diolah menjadi pupuk organik. Selama periode pencatatan dapat dilaporkan total jumlah limbah organik yang dihasil fakultas adalah limbah daun 9,709 ton sedangkan limbah organik kantin sebanyak 2,515 ton dalam 12 bulan terakhir. Total limbah organik yang dihasilkan 12,924

[3.4] Total limbah organik yang diolah fakultas (ton)

Deskripsi:

Data pengolahan limbah organik kampus FMIPA UI merupakan hasil pengolahan sampah daun dan sisa sampah organik kantin yang diolah di di Laboratorium Waste to Energy (LAB. PARANGTOPO) FMIPA UI melalui proses pencampuran bahan laiinya di dalam tabung biodigiester sehingga menhasilkan produk olahan yang bernilai tinggi seperti:

  1. Gas Methan
  2. Pupuk cair (lumpur Probiotik), dan
  3. Pupuk kompos

Total keseluruhan limbah organik yang diolah (up-cycled ) di fakultas tahun 2023 adalah 4.340 ton

[3.5] Pengolahan Limbah Organik (sampah, limbah sayuran dan tumbuhan) (pilih opsi yang paling menggambarkan situasi Fakultas dalam pengolahan limbah organik)

Laboratorium Waste to Energy FMIPA UI hasil kersasama UI-Piton Energy: Waste To Energy Project. Merupakan tempat mengelola sampah organik Kampus UI merupakan wujud nyata kemandirian FMIPA UI dalam implementasi program keberlanjutan lingkungan. Diharapkan Laboratorium Parangtopo sebagai pusat sampah organik UI sehingga menciptakan kampus yang sehat, berisih dan mampu mengelola sampah organik kantinnya secara mandiri untuk dikonversi menjadi sebuah produk pupuk organik dan energy terbarukan yaitu biogas.

Pengelolaan sampah organik ini diproses melalui tabung biodigester untuk menghasilkan sebuah energi gas metana (CH4) dan lumpur probiotik sebagai pupuk organik.  Hasil produksi pupuk organik Laboratorium Parangtopo ini juga dimanfaatkan petugas, dosen dan mahasiswa untuk kegiatan budidaya tanaman saturan organik di lahan yang sudah disiapkan FMIPA UI.

Gambaran Proses Implementasi Pengelolaan Sampah Organik Fakultas di Laboratorium Parangtopo:

  1. Proses pengolahan Sampah Daun Sampai Menjadi Bahan Gas Metan dan Pupuk Organik
  2. Proses pengolahan limbah organik kantin Sampai Menjadi Bahan Gas Metan dan Pupuk Organik
  3. Proses Pencampuran Limbah Organik Daun dan Limbah Organik Kantin
  4. Proses Pengolahan Limbah Organik dalam Tabung Biodigester dan Tabung Filter Gas Metan menjadi Energy dan Pupuk Organik

A. Proses Pengolahan Sampah Daun Sampai Menjadi Bahan Energi Gas Metan dan Pupuk Organik

Gambar.1

Proses pengumpulan sampah organik daun kampus FMIPA UI

Gambar.2

Sampah organik daun dimasukkan ke dalam plastik untuk dibawa ke Lab. Parangtopo

Gambar.3

Penimbangan sampah organik daun

Gambar.4

Sampah daun dihaluskan menggunakan mesin pencacah

Gambar.5

Hasil pencacahan daun yang sudah halus

Gambar.6

Daun yang sudah halus dimasukkan ke dalam bak penampungan limbah

Gambar.7

Proses pencampuran daun yang sudah halus dengan limbah organik kantin dan kotoran hewan

Gambar.8

Setelah bahan limbah diaduk dan tercampur, selanjutnya dimasukkan ke dalam tabung biogester.

B. Proses Pengolahan Limbah Organik Kantin Sampai Menjadi Bahan Gas Metan dan Pupuk Organik

Gambar.1

Proses pemilahan limbah organik kantin (nasi, kulit buah dan sayuran)

Gambar.2

Proses pengangkutan limbah organik kantin ke Lab. Parangtopo

Gambar 3

Proses penimbangan limbah organik kantin

Gambar 4

Proses pencacahan limbah sayuran kantin

C. Proses Pencampuran Limbah Organik Daun dan Limbah Organik Kantin

Gambar 1

Proses pencampuran limbah organik daun dari lingkungan dan limbah organik kantin, yang kemudian dimasukan dalam bak penampung limbah, setelah diaduk kemudian limbah tersebut dimasukan ke dalam tangki Biodigester.

D. Proses Pengolahan Limbah Organik dengan Tabung Biodigester dan Tabung Filter Gas Metan

Sampah Organik diolah dan difermentasi dalam tabung biodigester untuk menghasilkan gas methane. Gas Methan kemudian ditampung dan digunakan untuk menghasilkan energi di generator set. Generator set ini digunakan untuk menggerakkan Kembali tabung biodigester.

Gambar 2

Limbah yang telah dimasukan ke dalam tangki Biodigester, kemudian diaduk selama 16 jam Menggunakan mesin guna menghasilkan Gas Metan

Gambar 3

Setelah melalui proses, gas akan dialirkan kedalam Tabung  Filter penyaring gas metan

Gambar 4

Setelah melalui Tabung filter maka gas Metan yang dihasilkan oleh proses daur ulang limbah akan di alirkan dalam Balon penampung Gas

Gambar 5

Mesin Diesel yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga gas. Untuk saat ini listrik yang dihasilkan baru digunakan untuk keperluan lab   di Parangtopo

Gambar 6

Sisa limbah dari tabung Biodigester akan di buang di bak penampungan akhir.

Gambar 7

Dari bak penampungan akhir maka limbah akan di alirkan kedalam mesin penyaring, dan menghasilkan Kompos daun dan kompos Cair

Gambar 8

Pupuk kompos yang sudah dikemas dari hasil proses pengolahan limbah di lingkungan FMIPA UI.

Gambar 9

Sisa air yang digunakan dalam proses pengolahan limbah ditampung ke dalam drum,  kemudian dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair

[3.6] Total limbah anorganik yang dihasilkan fakultas (ton)

Jenis Sampah : Anorganik Kertas

Jenis Sampah : Pastik berbahan keras (botol, ember, dll)

Jenis Sampah : Pastik kemasan dan lainnya

Deskripsi:

Total limbah anorganik yang dihasilkan fakultas (ton) selama satu tahun terakhir adalah 2.482 ton yang terdiri dari paper, plasti berbahan kertas (botol, ember), dan limbah plastik kemasan dicampur dengan sampah yang tidak dapat di daur ulang atau digunakan kembali seperti tissue, masker, dll.

  1. Limbah paper : 0.292 ton / tahun
  2. Hart plastic : 1.428 ton / tahun
  3. Soft plastic dan etc : 0.762 ton/ tahun

Proses pegambilan sampah dalam ruangan kerja

Proses pengambilan di setiap lokasi penampungan sampah

Kertas bekas yang sudah dikumpulkan untuk diolah kembali

Proses pengambilan di setiap lokasi penampungan sampah

[3.7] Total limbah anorganik yang diolah fakultas (ton)

Deskripsi:

Total limbah anorganik yang diolah fakultas selama satu tahun terakhir adalah 1.720 ton dan yang dikirim ke penampungan sampah  UI 0.762 ton / tahun.

  1. Paper atau limbah kertas bekas yang sudah tidak bisa digunakan dikumpulkan untuk diserahkan kepada pihak ke3.
  2. Jenis limbah Soft plastic dan etc merupakan sampah plastic bekas kemasan makanan, tissue, masker, dan jenis laiinnya yang tdk dapat digunakan kembali dikumpulkan untuk dikirim ke tempat penampungan sampah UI dengan jumlah 0.762 ton / tahun
  3. Jenis limbah hard plastic berupa bekas botol minuman kemasan dikumpulkan untuk diserahkan kepada pihak ke-3. Sedangkan limbah plastic berupa ember, tong dan sejenisnya dikumpulkan untuk digunakan kembali untuk dijadikan sebagai bahan composer pupuk cair.

A. Reused

Pemanfaatan (reused) Kaleng Bekas Cat untuk Media Komposer Pupuk Cair Organik

Gambar 6

Kaleng cat dikumpulkan untuk dimodifikasi menjadi media komposer sampah organik menjadi pupuk cair

Gambar 7

Bagian dalam kaleng dibuat alas yang diberi lubang-lubang kecil untuk proses pemisahan cairan komposer

Bentuk jadi media komposer dgn ukuran kecil dan besar bisa memproduksi pupuk cair organik yang berasal dari sisa sampah kantin atau rumah tangga (kulit buah, sisa makanan, daun, dll)

Tong bekas digunakan untuk bahan sirkulasi air kolam ikan yang dialirkan melalui pipa dan sekaligus untuk media pemeliharaan sayuran kangkung air.

B. Reduced

Proses pengumpulan sampah kertas bekas untuk diolah kembali

Pengumpulan dan penyerahan sampah plastik kepada pengepul, masyarakat sekitar untuk dimanfaatkan

[3.8] Pengolahan Limbah Anorganik (sampah, sampah kertas, plastik, logam dll.)

A. Proses pengumpulan sampah di fakultas

Gambar 1

Wadah penampungan sampah nonorganic, organic dan B3 terserdia diseluruh lokasi gedung

Gambar 2

Proses pengumpulan sampah nonorganik/plastik

Gambar 3

Proses pengumpulan sampah kertas bekas

Gambar 4

Penyerahan sampah plastik kepada masyarakat untuk dapat dimanfaatkan

B. Penggunaan Kembali Sisa Sampah

Pemanfaatan (reused) Kaleng Bekas Cat untuk Media Komposer Pupuk Cair Organik

Gambar 6

Kaleng cat dikumpulkan untuk dimodifikasi menjadi media komposer sampah organik menjadi pupuk cair

Gambar 7

Bagian dalam kaleng dibuat alas yang diberi lubang-lubang kecil untuk proses pemisahan cairan komposer

Bentuk jadi media komposer dgn ukuran kecil dan besar bisa memproduksi pupuk cair organik yang berasal dari sisa sampah kantin atau rumah tangga (kulit buah, sisa makanan, daun, dll)

Tong bekas digunakan untuk bahan sirkulasi air kolam ikan yang dialirkan melalui pipa dan sekaligus untuk media pemeliharaan sayuran kangkung air.

Deskripsi:

Penyediaan sarana yang tepat di setiap lokasi gedung sangat memudahkan pengelola tenaga kebersihan fakultas untuk mengumpulkan sampah sesuai jenis sampahnya baik sampah organik, anorgani, dan sampah B3. Sebagian besar sampah anorganik fakultas terdiri dari kertas, kardus, botol kaca, botol plastik, kaleng dan lainnya.

Saat ini sampah anorganik di FMIPA UI saat ini sudah terkelola secara teratur oleh tenaga kebersihan dengan cara dikumpulkan, disortir untuk dijual ke pihak pengepul sampah-sampah plastik. Namun tetap akan berupaya agar sebagian sampah tersebut untuk bisa dimanfatkan kembali setelah didaur ulang.

[3.9] Total limbah beracun yang dihasilkan fakultas (ton)

Deskripsi:

Limbah beracu yang dihasilkan fakultas terdiri dari limbah elektronik dan limbah cair laboratorium dengan jumlah total pada tahun 2023 2.5 ton

Penimbangan dan Pengangkutan pengangkutan Limbah Laboratorium Departemen Fisika

Penimbangan dan Pengangkutan pengangkutan Limbah Laboratorium Departemen Biologi

Penimbangan dan Pengangkutan pengangkutan Limbah Laboratorium Departemen Kimia

Data Kegiatan Penanagan Limbah Beracun FMIPA UI Tahun 2023

Dokumentasi Penanagan Limbah B3 dari Masing-masing Sumber Penghasil Limbah

NoSumber LimbahNama Teknik B3Dokumentasi Foto
1Gedung Departemen FisikaMized Lab WastePenimbangan dan Pengangkutan pengangkutan Limbah Laboratorium Departemen Fisika
2Gedung Departemen BiologiLab Waste Organik 5 LiterPenimbangan dan Pengangkutan pengangkutan Limbah Laboratorium Departemen Biologi
3Gedung Departemen KimiaHazardous Waste Manifest Penimbangan dan Pengangkutan pengangkutan Limbah Laboratorium Departemen Kimia

Manifes

Deskripsi:

Penaganan limbah beracun di Fakultas MIPA UI ditangani secara terpisah, yaitu  dengan mengelompokkan dan dikumpulkan dalam wadah khusus sesuai jenis limbahnya, seperti limbah beracun yang dihasilkan oleh laboratorium (limbah cair) dikemas dalam dirgen khusus dan limbah elektronik ditempatkan pada wadah penampungan limbah elektronik.

[3.10] Total limbah beracun yang diolah fakultas (ton)

Deskripsi:

Total limbah yang diserahkan kepada pihak ke tiga untuk penanganan limbah fakultas B3 adalah 2.5 ton

Data Kegiatan Penanagan Limbah Beracun FMIPA UI Tahun 2023

Dokumentasi Penanagan Limbah B3 dari Masing-masing Sumber Penghasil Limbah

NoSumber LimbahNama Teknik B3Dokumentasi Foto
1Gedung Departemen FisikaMized Lab WastePenimbangan dan Pengangkutan pengangkutan Limbah Laboratorium Departemen Fisika
2Gedung Departemen BiologiLab Waste Organik 5 LiterPenimbangan dan Pengangkutan pengangkutan Limbah Laboratorium Departemen Biologi
3Gedung Departemen KimiaHazardous Waste Manifest Penimbangan dan Pengangkutan pengangkutan Limbah Laboratorium Departemen Kimia

Manifes

Deskripsi:

Penaganan limbah beracun di Fakultas MIPA UI ditangani secara terpisah, yaitu  dengan mengelompokkan dan dikumpulkan dalam wadah khusus sesuai jenis limbahnya, seperti limbah beracun yang dihasilkan oleh laboratorium (limbah cair) dikemas dalam dirgen khusus dan limbah elektronik ditempatkan pada wadah penampungan limbah elektronik.

Dokumentasi Pengolahan Limbah Elektronik Fakultas

Limbah Elektronik Lampu LED Bekas

Lampu-lampu LED yang putus, dicek satu-persatu untuk diperbaiki dan bisa digunakan kembali. Biasanya lampu ini jenis ini putus karena ada satu titik lampu yang rusak sehinggu terputus arus listriknya. Untuk memberbaikinya, cukup dengan menyambungkan bahan yang terputus.

[3.11] Penanganan limbah beracun di Fakultas

Penanganan limbah beracun di fakultas mengacu pada Instruksi Kerja Nomor: IK-UPTK3L-LGK-05 merupakan  standar prosedur tetap mengenai tahapan upaya pengelolaan limbah laboratorium yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan, keselamatan kerja dan pencemaran lingkungan.

Penaganan limbah beracun di Fakultas MIPA UI telah dikalukan sesuai prosedur tetap pengelolaan limbah raboratorium yaitu untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan, keselamatan kerja dan pencemaran lingkungan. Pada tahun ini penanganan limbah B3 telah dilaksanakan dengan memperhatikan aspek resiko seperti wadah penyimpanan yang sesuai, klasifikasi limbah dan penandaan wadah, dan pemilihan syarat transportasi/kontainer yang sesuai untuk pengangkutan limbah beracun yang dihasilkan oleh laboratorium (limbah cair).

A. Proses Penanganan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Bahan Cair

Prosedur:

  1. Setiap laboratorium (laboran) menyediakan tempat limbah untuk limbah cair, berupa jerigen plastik (Polypropylene) berukuran 20 L dan telah diberi nama identitas limbah (Limbah Logam, Limbah Asam, Limbah basa, Limbah Organik).
  2. Memberikan pengarahan kepada semua peserta pratikum untuk membuang limbah hasil praktium atau penelitian ke tempat limbah yang sudah disiapkan sesuai dengan jenis limbahnya.
  3. Peserta pratikum memasukan limbah hasil kegiatan praktikum atau penelitian ke tempat limbah yang sudah disiapkan sesuai dengan sifat
  4. Petugas laboratorium mengumpulkan limbah yang sudah terkumpul dan dibawa ke tempat penampungan limbah sementara sebelum diangkut oleh pengelola limbah.
  5. Bagian Administrasi/Logistik menghubungi pengelola limbah untuk mengangkut limbah B3 yang sudah terkumpul di tempat penampungan sementara. Frekuensi pengankutan limbah sebanyak I atau 2 kali dalam

Ketentuan :

  1. Limbah B3 yang sudah ditampung dan dikumpulkan tempatkan pada wadah khusus untuk menghindari kontak dengan orang yang tidak berkepentingan.
  2. Pengelola lmbah harus perusahaan/instansi yang berwengan dan telah mendapat ijin dari KLH untuk pengelilaan limbah

Berikut ini kegiatan yang sudah dijalankan oleh Tim Fakultas untuk pengangkutan dan penyerahan limbah laboratorium:

Gambar 1 a

Proses penimbangan Limbah Laboratorium Departemen Fisika

Proses pengankutan limbah dengan kontainer

Gambar 1 b

Manifes penyerahan limbah beracun

Gambar 2 a

Proses penimbangan limbah Laboratorium Departemeen Biologi

Pengangkutan limbah Laboratorium Departemeen Biologi dengan kontainer

Gambar 2 b

Manifes penyerahan limbah beracun

Gambar 3 a

Proses Penimbangandan pengangkutan limbah laboratorium Departemen Kimia

Gambar 3 b

Manifes penyerahan limbah beracun

Deskripsi:

  1. Gambar 1 a. diatas merupakan Proses pengangkutan Limbah Beracun yang telah dikumpulkan oleh para laboran dan petugas khusus dari laboratorium dan juga departemen Fisika, nantinya limbah beracun yang sudah dikumpulkan tersebut akan dibawa oleh Pihak ke 3 (Vendor Khusus yang telah ditunjuk untuk menangani limbah beracun) , dan saat ini PT. PPLI yang sudah beberapa kali menajalin kerjasama penanganan limbah beracun di FMIPA UI

Gambar 1 b diatas merupakan bukti manifest pembuangan limbah B3 di Departemen Fisika

  1. Gambar 2 a. diatas merupakan Proses pengangkutan Limbah Beracun yang telah dikumpulkan oleh para laboran dan petugas khusus dari laboratorium dan juga departemen Biologi, nantinya limbah beracun yang sudah dikumpulkan tersebut akan dibawa oleh Pihak ke 3 (Vendor Khusus yang telah ditunjuk untuk menangani limbah beracun) , dan saat ini PT. PPLI yang sudah beberapa kali menajalin kerjasama penanganan limbah b3 di FMIPA UI

Gambar 2 b diatas merupakan bukti manifest pembuangan Limbah B3 di Departemen Biologi

  1. Gambar 3 a. diatas merupakan Proses pengangkutan Limbah Beracun yang telah dikumpulkan oleh para laboran dan petugas khusus dari laboratorium dan juga departemen Kimia, nantinya limbah beracun yang sudah dikumpulkan tersebut akan dibawa oleh Pihak ke 3 (Vendor Khusus yang telah ditunjuk untuk menangani limbah beracun) , dan saat ini Departemen kimia  menajalin kerjasama dengan PT. Jalan Hijau untuk penanganan limbah B3 di FMIPA UI

Gambar 3 b. diatas merupakan bukti manifest  pembuangan limbah B3 di Departemen Kimia

B. Proses Pengumpulan Limbah Beracun B3 bahan Elektronik

Untuk penanganan limbah elektronik fakultas telah menyiapkan wadah penampungan khusus, seluruh sampah elektronik yang yang dihasilkan unit kerja dapat dikumpulkan pada tempat yang sudah disediakan (drop zone elektronik waste).

 

 

 

 

 

Sedangkan untuk limbah elektronik seperti lampu LED bisa ditempat kan dalam dus penyimpanan lampu bekas, seperti berikut ini:

Limbah Elektronik Lampu LED Bekas

Lampu-lampu LED yang putus, dicek satu-persatu untuk diperbaiki dan bisa digunakan kembali. Biasanya lampu ini jenis ini putus karena ada satu titik lampu yang rusak sehinggu terputus arus listriknya. Untuk memberbaikinya, cukup dengan menyambungkan bahan yang terputus.

[3.12] Pembuangan limbah cair

Upaya Kantin FMIPA UI dalam mendukung program berkelajutan dalam pengelolaan kantin sehat adalah implementasi pengelolaan limbah cair melalui pembangunan sarana IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) diharapkan bisa mengurangi pencemaran lingkungan di sepanjang saluruan pembuangan. Berikut ini adalah gambar instalasi pengelolaan limbah cair kantin FMIPA UI:

Deksripsi :

Saat ini Jenis IPAL yang dipasang memang masih sederhana terdiri dari beberapa drum filter yang berfungsi untuk menetralisir air mulai dari drum pertama, lanjut ke drum berikutnya secara estapet sehingga sampai di drum terakhir air sudah bersih. Setiap drum berisi material split dan pasir dengan fungsi yang sama untuk menetralisir air yang masuk. Diharapkan pemasangan IPAL ini dapat mengurangi permasalahan pencemaran lingkungan sebesar 85%. Kedepan FMIPA akan terus berupaya mengembangan IPAL kantin dengan hasil manfaat lebih banyak. Berikut ini adalah fungsi dari masing-masing drum filter:

GambarKeterangan
Picture21Proses pertama terjadi pada Drum ini dimana air limbah kantin disedot menggunakan mesin dan dialirkan ke drum pertama. Drum ini berfungsi untuk menangkap lemak dan kotoran kasar dan sebagai bak penetralisir pertama sebelum dilairkan ke bak berikutnya. Penampakan limbah lemak pada permukaan air drum ini dipisahkan/dikumpulkan secara manual, sehingga air yang mengalir pada drum berikutnya sudah tidak ada limbah lemaknya.
Picture22Selanjutnya air akan dialirkan ke drum-drum ini dimana air memasuki proses penyaringan lanjutan dan dinetralisir secara estapet.
Picture23Proses akhir air akan masuk ke tong ini. Air yang masuk kembali tersaring dan dinetralisir. Hasilnya air yang dikeluar dari tong ini ini sudah tidak berbau, bersih ditampung dan dipergunakan kembali untuk penyiraman tanaman. Uji COD dan BOD Dokumentasi pengunaan hasil keluar air olahan utk penyiraman tanaman

[3.13] Jumlah pemakaian kertas di lingkungan fakultas

Deksripsi :

Total Penggunaaan Kertas HVS = 319 rim, kertas kop = 20 rim, kertas lembar jawab ujian 38 pak.

Data diambil dari survei penggunaan kertas di seluruh unit kerja (periode bulan Oktober 2022 – September 2023) dengan jumlah total = 458 rim/pak

Kerjasama

Hubungi Kami

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Kampus UI, Depok 16424 Jawa Barat
Telp: +6221 786 3436, 786 3437
Fax: +6221 727 0012
Email: sekretariat@sci.ui.ac.id, humas@sci.ui.ac.id

Hak Cipta 2023 FMIPA Universitas Indonesia