Peringati Hari Pangan Sedunia, FMIPA UI Gelar Seminar Ketahanan Pangan

Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada tanggal 16 Oktober, Fakultas MIPA UI melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Biologi FMIPA UI menggelar Seminar Ketahanan Pangan secara daring pada Minggu (18/10/20) melalui aplikasi meeting online.

Mengusung tema Biodiversitas untuk Ketahanan Pangan dan Bagaimana Perspektif Ekonomi Melihatnya, kegiatan yang dihadiri oleh lebih 150 orang peserta ini mengundang sejumlah ahli di bidang sains dan teknologi yang latar belakang keilmuannya berkaitan dengan tema.

Pembicara pertama, yaitu Prof. Dr. Slamet Budijanto yang merupakan Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB menyampaikan materi tekait banyaknya Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia di Indonesia namun belum dimanfaatkan secara optimal.

Contohnya saja sumber karbohidrat yang sebenarnya banyak sekali tersedia di alam, namun sayangnya masyarakat Indonesia hanya terfokus pada satu jenis pangan saja, misalnya beras atau nasi. Hal ini kerap membuat pemerintah Indonesia masih harus melakukan impor beras dari negara-negara tetangga, seperti Vietnam dan Thailand.

Menyikapi hal tersebut itu, Prof. Slamet dan tim terdorong untuk mengembangkan suatu jenis pangan alternatif yaitu beras analog yang bahan utamanya bukan dari padi, tetapi dari jagung kuning, ubi ungu, dan lain-lain. Sebagai penutup, Prof. Slamet menyampaikan pentingnya diversifikasi pangan, yaitu program yang bertujuan agar masyarakat tidak terpaku pada satu jenis makanan pokok saja, tetapi juga mengonsumsi bahan pangan yang lainnya.

Senada dengan Prof. Slamet, pembicara kedua dalam seminar daring ini, yaitu Prof. Jatna Supriatna yang merupakan Guru Besar dari Departemen Biologi FMIPA UI menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya sumber pangan tetapi menjadi importir pangan. Menurutnya, hal ini disebabkan kurangnya sentuhan sains dan teknologi dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang ada.

Ir. Albertus Husein Wawo M.Si, seorang peneliti senior di LIPI, dalam pemaparannya mengulas tema pemanfaatan umbi-umbian sebagai sumber karbohidrat untuk medukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan nilai ekonomi daerah.

Lebih lanjut, beliau memberikan contoh kue lapis talas Bogor yang dapat dijadikan sumber karbohidrat dan sekarang menjadi salah satu nilai ekonomi tambah bagi Kota Bogor. Selain itu, beliau juga menampilkan data Produksi Beras yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pertanian RI yang mengindikasikan bahwa produksi beras cenderung menurun dalam 3 tahun terakhir.

Pembicara terakhir dalam seminar daring ini, yakni Bisuk Abraham S.E., M.Sc. staf research associate LPEM-FEB UI. Beliau membawakan pemaparan perspektif ekonomi dalam diversifikasi pangan. Diversifikasi pangan, menurutnya lebih intensif terjadi pada provinsi-provinsi di Indonesia bagian barat dibandingkan provinsi-provinsi di Indonesia bagian timur. Hal ini merujuk pada Hukum Bennet’s atau Bennet’s Law yang menyatakan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk berbanding lurus dengan tingkat keragaman bahan pangan yang dikonsumsi.