Sejarah Geologi & Geofisika UI

Rektor Universitas Indonesia (UI) menerima surat mandat pendirian program studi baru dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang pada masa itu dijabat oleh Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc. Surat bernomor 358/E.E2/DT/2014 tertanggal 16 April 2014 berisikan mandat kepada UI untuk menyelenggarakan 2 (dua) program studi (prodi) S1 yang terkait langsung dengan ilmu kebumian yaitu Program Studi S1 Geofisika dan Program Studi S1 Geologi. Mandat diberikan dalam rangka menyikapi fenomena bencana alam berupa aktifitas gunung api dan gempa bumi yang memperlihatkan peningkatan frekuensi dan intensitas, serta menjawab tantangan pengelolaan sumber daya alam, mineral serta energi bumi di Indonesia. Dirjen Dikti juga menggarisbawahi bahwa pengembangan kedua program studi tersebut dimaksudkan untuk a) mendukung keberlanjutan pemanfaatan sumber daya alam dalam bingkai masyarakat yang berketahanan, b) penyelamatan bumi serta sumber daya alam Indonesia dan c) meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Mandat Dirjen Dikti tersebut disambut baik oleh Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met selaku pejabat Rektor UI pada masa itu dengan mengirimkan surat balasan bernomor 748/H2.R/OTL.00.00.Pembentukan/2014 tanggal 13 Mei 2014 kepada Dirjen Dikti berisi pernyataan kesediaan menerima dan melaksanakan mandat.

Selang waktu 5 bulan, pemerintah mengeluarkan surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 537/E/O/2014 tanggal 17 Oktober 2014 tentang Izin Penyelenggaraan Program-Program Studi Program Sarjana Pada Universitas Indonesia yang didalamnya mencantumkan Program Studi S1 Geologi dan S1 Geofisika.

Sejak keluarnya surat keputusan Mendikbud di atas, UI melakukan konsolidasi internal untuk menyiapkan pendirian dua prodi baru. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) mengajukan proposal usulan pendirian kedua prodi tersebut kepada pihak Rektorat UI. Setelah melewati seluruh prosedur dan tahapan pendirian prodi baru yang berlaku di UI, termasuk adanya persetujuan dari Majelis Wali Amanat (MWA) UI, maka Rektor UI mengeluarkan dua surat izin yaitu surat bernomor: 1166/SK/R/UI/2015 tertanggal 12 Mei 2015 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Geologi Program Pendidikan Sarjana Reguler Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia; dan surat bernomor: 1194/SK/R/UI/2015 yang ditetapkan tanggal 20 Mei 2015 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Geofisika Program Pendidikan Sarjana Reguler Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. Maka sejak saat itu, secara resmi UI telah membuka Program Studi S1 Geologi dan Program Studi S1 Geofisika, langsung di bawah naungan FMIPA. Dalam rencana jangka panjang, dua prodi tersebut akan menjadi bagian dari satu departemen baru di FMIPA UI, yaitu Departemen Geosains.

Berdasarkan jabaran kronologi di atas, seolah-olah pendidikan dan kajian tentang ilmu kebumian baru dimulai di FMIPA UI pada tahun 2015. Padahal jika dibuka lagi sejarah FMIPA UI, tercatat bahwa pendidikan geologi telah ada di FMIPA UI sejak tahun 1950. Berikut adalah sekilas sejarah FMIPA UI. Pada tahun 1947 Dr. Th. H. F. Klompé yang berkebangsaan Belanda membidani lahirnya Faculteit der Exacte Wetenschap (Fakultas Ilmu Pengetahuan Eksak) Universiteit van Indonesie te Bandoeng, sebagai FIPIA yang pertama di Indonesia. Universiteit van Indonesie te Bandoeng (UvI Bandung) bernaung di bawah Universiteit van Indonesie (UvI) yang berpusat di Jakarta. Faculteit der Exacte Wetenschap berdiri dan diresmikan pada tanggal 12 Maret 1947 oleh Nederlandsch Indië Civil Administratie – NICA (Pemerintahan Sipil Hindia Belanda) sebagai kelanjutan dari Technische Faculteit, Nood-Universiteit van Nederlandsch Indie. Kemudian pada tahun 1948, Faculteit der Exacte Wetenschap diubah menjadi Faculteit van Wiskunde en Natuurwetenschap (Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam – FIPIA). Pada tahun 1950 ketika masih di bawah naungan FIPIA – Universiteit van Indonesie (sekarang FMIPA – Universitas Indonesia), Dr. Th. H. F. Klompé mendirikan Bagian Geologi FIPIA yang menandai era baru sejarah ilmu geologi di Indonesia. Pada tanggal 1 Agustus 1950 ia diangkat sebagai guru besar tetap Geologi.

Lain halnya dengan sejarah pendidikan geofisika di FMIPA-UI. Program pendidikan geofisika hingga tahun 2014 berada di bawah Program Studi S1 Fisika di Departemen Fisika FMIPA dalam bentuk Program Peminatan. Program Peminatan Geofisika telah dikembangkan sejak tahun 1982, meskipun Departemen Fisika telah didirikan sejak tahun 1961. Pada saat pertama kali didirikan, Program Peminatan Geofisika merupakan bentuk kerjasama pendidikan dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), sehingga kurikulumnya lebih ditekankan pada kebutuhan BMG yaitu mitigasi bencana kegempaan. Dalam perkembangan selanjutnya peminatan geofisika lebih diarahkan pada aspek eksplorasi, baik dengan metode seismik maupun geofisika potensial. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum dan penelitian di Program Peminatan Geofisika pun lebih diorientasikan pada pengembangan aplikasi geofisika untuk eksplorasi migas (minyak dan gas bumi), panas bumi, pertambangan dan masalah lingkungan. Kebutuhan masyarakat dan industri akan lulusan geofisika selama ini cukup tinggi. Berkembangnya eksplorasi sumber energi konvensional (seperti minyak bumi, gas dan batubara) dan energi non-konvensional (seperti coal bed methane dan shale gas) serta energi renewable (seperti panas bumi) meningkatkan kebutuhan akan sarjana kebumian seperti geofisika.

Untuk mendukung pembangunan Indonesia, pihak pemerintah maupun swasta membutuhkan ratusan sarjana kebumian (geosains) setiap tahunnya. Hal ini mendorong Program Peminatan Geofisika menjadi Program Studi yang berdiri sendiri, berdampingan dengan Program Studi Geologi, di bawah naungan FMIPA UI.