Program Studi (Prodi) S1 Ilmu Aktuaria Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) menggelar pelatihan dan edukasi kepada pelajar SMA, Mahasiswa Sarjana dan Pascasarjana, Guru-Guru, hingga praktisi seperti konsultan aktuaria, akuntan, banker dan karyawan swasta se-Indonesia tentang langkah awal menjadi aktuaris secara daring pada Sabtu (30/7). Sebanyak 104 peserta mengikuti kegiatan ini.
Acara dibuka oleh Ketua Departemen Matematika Prof. Alhadi Bustamam, S.Si., M.Kom., Ph.D.. Dalam sambutannya, Prof. Alhadi menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan implementasi program pengabdian masyarakat (pengmas) Program Studi S1 Ilmu Aktuaria guna menambah wawasan masyarakat tentang disiplin ilmu yang ada di Departemen Matematika, khususnya Prodi S1 Ilmu Aktuaria.
Kegiatan pengmas ini sekaligus menjadi forum untuk berbagi wawasan kepada masyarakat, dan memberikan aplikasi praktis terkait materi pembahasan, sehingga masyarakat dapat memahami bahwa sebenarnya langkah awal menjadi aktuaris sangat lekat dalam kehidupan sehari-hari. Langkah awal yang dimaksud adalah memahami konsep dasar tingkat bunga.
Mila Novita, S.Si., M.Si. salah satu dosen FMIPA UI dengan kepakaran Matematika Keuangan dalam paparannya menjelaskan konsep dasar tingkat bunga yang meliputi definisi bunga, jenis tingkat bunga yang ditemukan dalam praktik sehari-hari, seperti bunga sederhana, majemuk, efektif dan nominal, serta beberapa istilah lain yang sering digunakan dalam industri keuangan.
“Aktuaris itu sangat perlu memahami konsep tingkat bunga, karena nanti saat praktiknya mereka akan melakukan valuasi; salah satunya premi,” ujar Mila menjelaskan kepada peserta.
Lebih lanjut, Mila mengatakan, di Prodi Ilmu Aktuaria FMIPA UI sendiri terdapat mata kuliah Kontingensi Jiwa atau biasa dikenal sebagai Matematika Aktuaria yang digunakan sebagai dasar perhitungan valuasi.
Pada mata kuliah Kontingensi Jiwa, konsep tingkat bunga seperti fungsi akumulasi, fungsi diskonto, present value serta future value dikombinasikan dengan unsur probabilitas.
“Dengan demikian, sudah sepatutnya seorang aktuaris mengerti konsep dasar tingkat bunga karena ilmu aktuaria itu sendiri merupakan gabungan dari matematika, statistika, dan ekonomi, dan bisa dibilang bahwa tingkat bunga ini unsur ekonomi walaupun masih ada beberapa faktor lainnya,” imbuhnya.
Selain paparan oleh pembicara dalam ruang utama, selanjutnya peserta mengikuti sesi interaktif bersama para fasilitator yang merupakan dosen Prodi S1 Ilmu Aktuaria FMIPA UI pada fitur Breakout Room.
Di dalam Breakout Room peserta dikelompokkan dan diberikan soal-soal terkait tingkat bunga. Selama menyelesaikan soal-soal tersebut, kelompok peserta didampingi oleh masing-masing fasilitator.
Sesuai waktu yang telah ditetapkan, peserta kemudian diarahkan kembali ke ruang utama untuk mengikuti sesi Ice Breaking guna melepas kejenuhan setelah menerima serangkaian materi.
Terakhir, perwakilan dari masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban dan hasil diskusi. Terdapat empat kelompok peserta yang mendemonstrasikan jawabannya. Kelompok peserta terdiri dari individu dengan latar belakang profesi ataupun latar belakang pendidikan yang beragam.
Ketua pelaksana pengmas Sindy Devila, S.Si., M.Si., menuturkan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan gambaran tentang langkah awal menjadi aktuaris. Ia berharap kegiatan ini mampu meningkatkan preferensi peserta khususnya pelajar SMA dan mahasiswa terhadap bidang aktuaria. Hal itu kata Sindy berdasarkan data dari Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) jumlah aktuaris di Indonesia masih minim, padahal Indonesia membutuhkan setidaknya 3.000 aktuaris. Sehingga jika dilihat dari fakta-fakta tersebut, peluang untuk menjadi aktuaris sangat terbuka.
“Terlepas dari apakah setiap peserta nantinya akan termotivasi untuk menjadi aktuaris atau tidak, yang pasti pemahaman mengenai tingkat bunga ini memiliki dampak yang cukup besar terutama agar masyarakat dapat memilih opsi investasi ataupun program cicilan yang tidak merugikan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa cakupan kegiatan ini sangat berpotensi untuk diperluas dan rencananya pengmas ini akan kembali digelar pada beberapa bulan ke depan. Bahasan untuk pengmas selanjutnya kemungkinan akan lebih spesifik ke salah satu tingkatan target peserta dan pelaksanaannya akan dilakukan secara luring.