Pusat Studi Kelautan FMIPA UI yang diwakili oleh Eko Burhanuddin, M. Si. Staf Pusat Studi Kelautan FMIPA UI sekaligus asesor monitoring terumbu karang, turut serta dalam workshop yang diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas, bekerjasama dengan ICCTF (Indonesia Climate Change Trust Fund), Terumbu Karang Indonesia (TERANGI) dan COREMAP-CTI pada tanggal 24-25 September 2020 di Depok.

Mengusung tema “Penyusunan Media dan Alat Bantu Pembelajaran: Workshop Pemantauan/Monitoring Ekosistem Pesisir” , workshop ini bertujuan untuk mempublikasikan metode pengolahan dan analisis data mangrove, lammun, karang serta ikan karang dengan melibatkan para praktisi kelautan di bidang akademis dan UPT (Unit Pelaksana Teknis) yang mayoritas bernaung di bawah kementerian atau pemerintah daerah.

Beberapa pemateri yang dihadirkan merupakan pakar organisasi konservasi ekosistem laut dan pesisir seperti Lamina (Yayasan lamun Indonesia) dan Yayasan TERANGI (Terumbu Karang Indonesia).

Eko Burhanudin selaku peserta mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mengoptimalkan data ekosistem pesisir melalui monitoring, serta menyamakan standar metode pengamatan tiga ekosistem utama pesisir yaitu mangrove, lamun dan terumbu karang.

“Metode monitoring ikan karang juga menjadi pembahasan karena keberadaan jenis ikan tertentu saling berkaitan dengan kondisi ketiga ekosistem tersebut”. tambah Eko.

Ada beberapa metode pengamatan atau monitoring yang dibahas dalam workshop ini. diantaranya metode standar analisis vegetasi untuk pengamatan pada mangrove, metode seagrass.net atau seagrasswatch untuk lamun dengan menggunakan transek dan kuadrat, dan metode tutupan karang untuk mengidentifikasi karang, dan ikan karang.

Metode tutupan karang pun beragam, seperti Point Intercept Transect PIT, Line Intercept Transect (LIT) dan Underwater Photo Transect (UPT), semua metode tersebut digunakan untuk mengidentifikasi jenis ikan persatuan luasan karang (dihitung dengan bantuan kuadrat).