Sabtu, 13 Agustus 2022. Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) menyelenggarakan kegiatan webinar dan workshop luring pertama dari rangkaian pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat yang ditujukan bagi guru biologi dan siswa SMA.

Kegiatan ini bekerjasama dengan Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PERMI) Jakarta dengan tajuk “Koliform Sebagai Bioindikator Sanitasi dan Higienis Makanan”. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Alumni Biologi FMIPA UI dari PT. Merck dan PT. Behrindo Nusaperkasa.

Peserta dalam kegiatan ini sebanyak 265 orang, terdiri dari guru-guru dan siswa SMA di berbagai daerah Indonesia, antara lain Sumatera Utara, Riau, dan Kalimantan Timur, bahkan webinar juga diikuti oleh peserta yang sedang berdomisili di Amerika Serikat.

Ketua Departemen Biologi FMIPA UI, Anom Bowolaksono, Ph.D. membuka webinar ini. Dalam sambutannya, Anom menyampaikan bahwa maksud dan tujuan melibatkan para guru bidang biologi di tingkat SMA pada kegiatan ini, adalah karena ia menilai para guru selain berperan sebagai pendidik sekaligus sebagai ujung tombak dalam menyebarluaskan pengetahuan kepada para siswanya.

Sehingga ia berharap kegiatan ini mampu membawa semangat baru bagi para guru, juga mengingatkan kembali bahwa sains itu penting, dan selanjutnya semangat tersebut dapat ditanamkan kepada para siswa sebagai upaya menumbuhkan minat sains, dan meningkatkan potensi siswa dalam mengembangkan penelitian sederhana.

“Melalui kegiatan ini, selain berbagi pengetahuan, kami juga ingin menjalin suatu network atau jejaring antara SMA dan Perguruan Tinggi, bagi kami ini penting karena melalui guru SMA sebagai ujung tombak, kami bisa memperoleh bibit-bibit unggul yang menjadi penerus ilmu biologi”.

Hadir sebagai pembicara yakni Drs. Iman Santoso, M. Phil. pakar mikrobiologi FMIPA UI. Melalui paparannya Iman memperkenalkan koliform sebagai bioindikator higienis pada suatu produk makanan terutama makanan jajanan di sekolah, kepada guru biologi dan siswa SMA.

Koliform merupakan nama kelompok kerja bakteri yang umumnya hidup di saluran penceraan hewan berdarah panas, sehingga dapat diisolasi dari feses atau kotoran hewan. Selain itu, bakteri koliform juga dapat di temukan di lingkungan, seperti tanah maupun perairan. Bakteri koliform dijadikan sebagai bioindikator higienitas produk karena dapat menggambarkan status kesehatan suatu produk.

“Keberadaan koliform fecal di lingkungan menandakan adanya kontaminasi dari feses. Mempelajari koliform menjadi hal penting untuk menjaga higienitas makanan maupun sanitasi di lingkungan pengolahan makanan,” kata Iman menjelaskan kepada peserta.

Makanan yang bersih, kata Iman, tentunya akan berdampak baik pada kesehatan tubuh orang yang mengonsumsinya.

Dengan menjelaskan tentang fungsi koliform, ia berharap akan membangun kesadaran tentang pentingnya lingkungan yang bersih dan produk makanan yang sehat.

Setelah sesi webinar, kegiatan dilanjutkan dengan workshop yang dilaksanakan di Collaboration Lab. Merck Departemen Biologi FMIPA UI. Peserta workshop merupakan guru SMA dan siswa SMA yang diundang dari 10 sekolah terpilih di Jakarta, Depok, dan Bogor.

Setiap sekolah diwakili oleh satu orang guru biologi dan dua siswa yang telah membawa sampel, antara lain makanan, minuman, dan perairan. Berbagai sampel tersebut, seperti air es balok, makanan jajanan, dan air kolam diuji higienitasnya pada saat workshop.

Peserta mendapat kesempatan untuk mencoba secara langsung metode uji kandungan koliform dalam sampel. Uji koliform yang dipraktekkan adalah uji koliform menggunakan medium generasi baru yaitu medium chromogenic-fluorogenic yang lebih akurat dan lebih cepat untuk mendeteksi keberadaan koliform.