Upaya Mengurangi Pengunaan Pupuk Kimia Dengan Depot Pupuk Cair oleh Departemen Biologi FMIPA UI

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar masyarakatnya bekerja di sektor pertanian.  Potensi sumber daya alam Indonesia sangat melimpah, salah satunya berada di Desa Sembalun, yang merupakan daerah dengan kesuburan lahan yang luar biasa dan sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani. Desa yang terletak di kaki Gunung Rinjani tersebut telah lama dikenal sebagai sentra produksi bawang putih. Kesuburan lahan dan letak geografisnya memungkinkan petani Sembalun menanam berbagai hortikultura seperti kopi, buncis, cabe, stroberi, kentang dan lainnya yang juga mulai diminati petani untuk dikembangkan.

Pupuk merupakan komponen penting bagi petani dalam pengolahan lahan untuk mendapatkan produktivitas hasil panen yang bak.  Pada tahun 2019 lalu. Tim Pengabdian Masyarakat FMIPA UI telah mengenalkan pembuatan pupuk cair organik kepada para petani di Desa Sembalun.

Namun, sampai saat ini sebagian petani nyatanya masih menggunakan pupuk kimia dalam mengolah lahan pertaniannya karena ketersediaan pupuk tersebut yang cukup banyak sehingga mudah diperoleh.  Padahal, penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus dapat menimbulkan bahaya bagi lahan pertanian, karena dapat merusak tanah dan mengganggu keseimbangan unsur hara yang ada di dalamnya.

Dampak buruk lainnya dari pupuk kimia adalah dapat membunuh mikroorganisme yang berperan penting bagi pertumbuhan tanaman, dan dapat menghambat pembusukan senyawa organik yang dibutuhkan tanaman.

Memahami fakta-fakta itu, tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) yang diketuai oleh Dr. Retno Lestari hadir secara langsung di Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada tanggal 5-9 Agustus 2022.

Di sana, Dr. Retno dan tim berupaya memberikan solusi dalam kemudahan akses para petani untuk mendapatkan pupuk organik melalui Program Depot Pupuk Cair. Program ini diselenggarakan tim bekerja sama dengan Yayasan Pandu Cendekia, dan didukung oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI.

Melalui program ini, tim yang beranggota dosen Departemen Biologi Dr. Ratna Yuniati dan tiga mahasiswa FMIPA UI yang terdiri atas Windya Fajira, Bismi Yasinta Maharani, dan Muhammad Aqmal Danish mengajak masyarakat untuk membangun depot pupuk cair yang dapat dikelola warga, sehingga memudahkan warga dalam mendapatkan suplai pupuk cair organik.

Adanya depot pupuk cair sebagai pemenuhan suplai pupuk organik cair yang dikomposisikan sesuai kebutuhan tanaman para petani Desa Sembalun, diharapkan mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia, sehingga kesuburan lahan di Desa Sembalun juga dapat terus terjaga.

Murtadi sebagai bagian dari komunitas petani Sembalun menyambut baik program tersebut, “Depot pupuk cair merupakan salah satu solusi yang dibutuhkan oleh para petani di Desa Sembalun. Menurut saya depot ini perlu lebih menjamur lagi sehingga petani bisa merasakan manfaat dari pupuk organik,” ujar Murtadi.