Wujudkan Masyarakat Tangguh Bencana, Tim Geosains FMIPA UI Gelar Edukasi Lewat Cara yang Menarik dan Inovatif

Tim Geosains Gelar Aksi Sosial Universitas Indonesia (GEOSGAS UI) yang terdiri dari 10mahasiswa program studi (prodi) geosains menyelenggarakan program kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Edukasi Mitigasi Kebencanaan dengan Buku Pop Up dan Maket yang Atraktif kepada Anak-anak Panti Asuhan”

Kegiatan yang diketuai oleh Adnan Xavier (Geologi 2020) tersebut diselenggarakan selama dua pekan di setiap hari sabtu dan di dua tempat berbeda yakni pada tanggal 20 November 2021 di Yayasan Panti Asuhan An-nur, Kecamatan Pancoran Mas, Depok dan 27 November 2021 di Panti Asuhan Dompet Yatim dan Dhuafa (DOMYADHU), Tanah Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Depok. Hal tersebut dilakukan agar jangkauan kegiatan dan manfaatnya lebih meluas.

Dibawah bimbingan Rezky Aditiyo S.T.,M.T.  dosen program studi geologi, Adnan dan tim berupaya untuk mengedukasi masyarakat, teruatama kalangan terkait mitigasi bencana melalui cara yang inovatif dan menarik, yaitu dengan menggunakan buku Pop Up serta maket simulasi bencana.

“Kegiatan ini sekaligus menjadi wadah untuk menyalurkan rasa peduli akan berbagi kepada masyarakat kalangan anak-anak. Selain itu, GEOSGAS UI juga bertujuan untuk memberikan edukasi melalui pemberian beberapa materi yang difokuskan pada kebencanaan dikemas dengan sangat menarik agar seluruhnya tersampaikan dengan baik”. kata Adnan kepada tim humas FMIPA UI.

Program ini dapat terselenggara dengan baik berkat kolaborasi tim bersama tim ‘CERIAA’, inovator buku Pop Up “Cerdas Hadapi Bencana Alam”.

Lebih lanjut, Adnan menyampaikan pentingnya memahami mitigasi kebencanaan di usia sedini mungkin, untuk meningkatkan wawasan tanggap bencana dan kewaspadaan masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana. Sehingga setiap individu mengerti tentang cara menghadapi dan mencegah terjadinya suatu bencana, serta upaya penyelamatan diri yang tepat.

“Dengan adanya buku Pop Up serta maket simulasi bencana yang kami bawakan, diharapkan peserta dapat dengan mudah memahami materi tentang mitigasi bencana.”. imbuh Adnan.

Di lokasi tim melakukan sosialisasi dan edukasi tentang upaya tanggap bencana seperti banjir, dan gunung Meletus kepada para peserta. Selain itu, tim juga mensimulasikan terjadinya bencana tersebut menggunakan maket.

Tidak hanya menyampaikan edukasi tentang mitigasi kebencanaan, tim juga memberikan pelatihan tambahan kepada para peserta.

Sebelum menjalankan program di lokasi, tim GEOSGAS UI menawarkan pelatihan tambahan dengan melakukan survey kepada para peserta melalui ketua Yayasan untuk memilih pelatihan sesuai dengan kebutuhan peserta.

“karena pengabdian masyarakat yang kami bawakan juga membawakan sebuah pencerdasan untuk masyarakat luar, jadi tim kami memberikan survey langsung terhadap tempat yang kami tuju yaitu panti asuhan, survey itu berisi pertanyaan tentang konten pencerdasan yang sekiranya sangat di butuhkan anak-anak panti, jadi program yang kami lakukan ini benar-benar tepat sasaran serta sesuai dengan kebutuhan mereka”. ujar Adnan.

Kepala pengurus Panti Asuhan An-Nur, Suroso, memilih pelatihan public speaking untuk anak-anak asuhnya.

Ia mengungkapkan, saat ini anak-anak panti asuhannya yang merupakan siswa-siswi jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu belum memiliki kepercayaan diri untuk tampil dan berbicara di hadapan publik, dan cenderung menutup diri.

Melihat kecenderungan tersebut, ia menilai perlu ada upaya untuk membangkitkan kemampuan berkomunikasi dan kepercayaan diri anak-anak asuhnya.

“Banyak anak-anak yang masih enggan untuk berbicara didepan banyak orang, entah karena tidak percaya diri ataupun tidak pernah mencoba. Saya pun tidak terlalu bisa mengajarkan kepada anak-anak. Untuk itu, dengan adanya edukasi terkait public speaking akan sangat membantu anak-anak di Panti Asuhan” ujar Kepala Pengurus Panti Asuhan An-Nur.

Dengan digelarnya program edukasi mitigasi kebencanaan dan pelatihan tambahan ini, Tim berharap kegiatan ini mampu menjadi upaya untuk mendorong tercapainya Sustainable Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) poin ke-4 (pendidikan bermutu), sekaligus dapat memotivasi masyarakat luas untuk turut berpartisipasi dalam membantu masyarakat lainnya yang masih minim akan wawasan tentang mitigasi kebencanaan.