Gagas Ide Keamanan Data Pribadi dengan Sidik Jari, Tim Mahasiswa FMIPA UI Raih Prestasi pada Konferensi Internasional

Tiga mahasiswa Geofisika FMIPA UI angkatan 2020 yakni, Adhenisa Ratna agustin, Yudha Adi Putra, dan Axcell Weken, berhasil menoreh gelar finalis pada The International Student Conference on Asia-Africa Studies 2021 yang diselenggarakan IESC Universitas Padjadjaran pada bulan November 2021 lalu.

Ajang kompetisi paper tersebut merupakan perlombaan tingkat internasional (Asia-Afrika) dengan sepuluh subtema yang berbeda. Nantinya, setiap pemenang akan diambil masing-masing satu pasangan tim dengan kategori diskusi terbaik, best speaker, best paper, dan juara umum. 

Adhenisa, selaku ketua tim, mengatakan skema yang dilalui oleh timnya meliputi pengumpulan abstrak, presentasi babak final yang sebelumnya terdapat pula sesi diskusi antar tim, serta diakhiri oleh pengumuman pemenang. 

“Pada tahap awal, setiap tim diminta untuk mengirimkan abstrak sesuai dengan sub tema yang dipilih. Kita memilih sub tema mengenai tingkat kejahatan di masa pandemi. Setelah itu, peserta yang lolos seleksi abstrak akan lanjut ke tahap final. Sebelum tahap presentasi, terdapat babak diskusi antar kelompok yang kemudian juga dipresentasikan hasilnya. Topik yang diberikan saat diskusi kelompok saat itu adalah tentang korupsi.” jelas Adhenisa.

Tim yang bernamakan Blossom and Bubble Wrap tersebut membawakan inovasi yang mengambil tema keamanan pada data pribadi. Adhenisa bersama tim menggagaskan penggunaan data sidik jari untuk membuka data pribadi. Ide tersebut dilatarbelakangi oleh masih rendahnya sistem keamanan data pribadi di Indonesia, seperti kasus saat ini, di mana cukup marak tragedi kebocoran data pribadi. Dibandingkan inovasi tim lainnya, Tim Blossom and Bubble Wrap membuat alur keamanan pengaksesan data pribadi yang lebih terarah, sehingga berhasil membuat para juri melirik ide tersebut.

Selain itu, Tim Blossom and Bubble Wrap juga menceritakan bahwa tantangan selama perlombaan pun kerap kali mereka hadapi, seperti membagi waktu dengan kegiatan akademis yang cukup padat serta membutuhkan riset lebih dalam mengenai teknologi fingerprint.

Tidak hanya itu, di samping tantangannya tersebut, mereka bertiga menyatakan bahwa alasan yang menjadi motivasinya adalah untuk memperluas pengetahuan di luar studi yang saat ini sedang ditekuninya. Selain itu, berbagai kemampuan lain yang didapatkannya juga sangat beragam, seperti mengasah kemampuan menulis, membaca, menyimpulkan, membiasakan diri membaca jurnal dan paper, berdiskusi, dan kerja sama tim. Tim tersebut juga berharap bahwa prestasi yang dapat diraihnya tersebut dapat membuatnya turut serta untuk membawa nama baik FMIPA UI.

Pada akhir sesi wawancara, Adhenisa dan tim memberikan pesan kepada mahasiswa FMIPA lainnya agar berani memanfaatkan kesempatan dan jangan takut untuk gagal. Mereka meyakini bahwa dengan memiliki mentalitas yang kuat, kita akan mendapatkan berbagai manfaat seperti menemukan hal-hal baru serta mendapatkan teman baru yang memiliki tujuan yang sama.

International Student Conference on Asia Africa Studies (ISCAAS) 2021 bertujuan untuk menyediakan platform bagi mahasiswa sarjana dari seluruh dunia yang peduli dengan masalah Asia-Afrika untuk memberikan inovasi yang akan dipresentasikan pada konferensi. Ajang tersebut juga menyediakan platform bagi peserta untuk mendiskusikan fenomena terbaru, tantangan, dan kekhawatiran serta implementasi dan solusi dengan tema utama “Discovering the Ideas of Asia Africa Post-Pandemic Resurgence“.

Adapun timeline dari kompetisi, yaitu dimulai dari deadline pengumpulan abstrak pada 21 Agustus 2021 disusul dengan pengumuman lolos abstrak pada 6 September 2021, deadline pengumpulan full paper pada 10 Oktober 2021, diskusi antar kelompok dan presentasi hasil pada 6 November 2021, dan berakhir pada tanggal 7 November 2021 dengan agenda presentasi full paper sekaligus pengumuman para pemenang melalui email ketua tim sebagai penutup.

 

Artikel disusun oleh : Arrizqy Nadya Khairunissa Yulianto (Geografi 2019)