Mahasiswa FMIPA UI Meraih Prestasi Best Position Paper pada President International Model United Nation 2023 (PresMUN 2023)

Nadira Putri Wijaya (Matematika 2021) berhasil meraih penghargaan Best Position Paper pada gelaran President International Model United Nations (PresMUN) 2023, sebuah perlombaan Model United Nations tingkat internasional yang diselenggarakan oleh President University MUN Club. Perlombaan tersebut mengangkat tema “Caught in the Gasp of Globalization: Overcoming Challenges and Maximizing Opportunities for Prosperity.” 

Dalam gelaran PresMUN 2023 tersebut, Dira, sebagaimana dirinya akrab disapa, berlaga di salah satu simulasi sidang dewan PBB yaitu ILO (International Labour Organization). Terdapat kurang lebih 30 peserta dalam dewan ILO yang masing-masing berperan sebagai delegasi negara-negara anggota ILO, perusahaan logistik, serikat buruh internasional, dan organisasi nonprofit terkait perburuhan. ILO merupakan salah satu dari lima dewan yang ada dalam perlombaan PresMUN 2023, selain WTO (World Trade Organization), HCC (Historical Crisis Committee), UNSC (United Nations Security Council), dan Press (UN Press Corps Committee), yang mana setiap dewan memiliki jumlah peserta yang beragam.

Terdapat empat kategori penghargaan yang diberikan kepada delegasi-delegasi terbaik dalam gelaran PresMUN 2023. Untuk setiap delegasi terbaik dalam dewan selain Press, penghargaan-penghargaan yang diberikan mencakup Best Position Paper, Honourable Mention, Most Outstanding Delegate, dan Best Delegate. Khusus untuk Press, terdapat dua kategori penghargaan yang diberikan, yaitu Best Journalist dan Best Editorial. Dalam penentuan penerima penghargaan, setiap juri dalam suatu dewan, yang disebut sebagai chair, dapat memiliki kriteria yang berbeda-beda sehingga terdapat kemungkinan bahwa tidak semua penghargaan diberikan kepada delegasi dikarenakan alasan tertentu, misalnya tidak ada delegasi yang memenuhi kriteria penilaian chair dalam suatu dewan tersebut.

Dari segi alur perlombaan, semua delegasi mendapatkan alokasi dewan atau council beserta dokumen-dokumen penting berkaitan dengan lomba dari panitia pada tanggal 24 Juni, yang bertepatan pula dengan akhir periode pendaftaran delegasi PresMUN 2023. Berdasarkan hasil alokasi dewan oleh panitia, Dira ditempatkan di dewan ILO yang mengangkat topik diskusi “Ensuring the Protection for Migrant Ship Crews of Southeast Asian Origin in Foreign Ships.” Dalam dewan tersebut, Dira diharuskan untuk berperan sebagai perwakilan dari sebuah perusahaan logistik multinasional bernama Mediterranean Shipping Company (MSC).

Sebagaimana para delegasi lainnya, Dira diwajibkan untuk membuat position paper sebanyak maksimum dua halaman dengan batas akhir pengumpulan pada tanggal 3 Juli 2023. Berdasarkan penuturan Dira, dalam menyusun position paper tersebut, dirinya banyak melakukan riset mendalam mengenai ILO, topik diskusi, serta latar belakang MSC sebagai sebuah perusahaan. Dira sendiri juga mengatakan bahwa position paper yang ditulisnya berisikan pemahamannya terhadap topik dan permasalahan, pandangan perusahaan sejauh ini mengenai permasalahan, serta solusi yang ditawarkan kepada setiap representasi negara-negara anggota ILO tanpa mengikutsertakan pendapat pribadinya yang dapat mengganggu posisi dari MSC.

Selanjutnya, selama tiga hari pelaksanaan sesi diskusi yang berlangsung pada tanggal 7-9 Juli 2023, Dira berusaha untuk mengusulkan topik bahasan sembari memberikan pidato di setiap topik yang diusulkannya. Bahkan, dalam kurun waktu tiga hari tersebut dirinya sampai menyusun puluhan alternatif topik bahasan untuk kemudian disetujui oleh seluruh delegasi dalam dewan ILO dan terus mencoba untuk memberikan pidato di setiap topik yang diusulkan oleh delegasi-delegasi lainnya. Di sela-sela berjalannya diskusi, Dira juga menyempatkan diri untuk menyusun working paper yang berisikan inti dari diskusi dan semua solusi yang telah diajukannya selama diskusi berlangsung.

Berdasarkan penuturan Dira, perannya sebagai representasi MSC dalam dewan ILO menjadi tantangan terbesar yang dialaminya selama berlangsungnya sesi diskusi. Baginya, peran tersebut bukanlah peran yang ideal mengingat perwakilan perusahaan tidak dapat menjadi ‘sponsor’ dalam penyusunan suatu draf resolusi sehingga akan lebih sulit untuk mengambil kredit atas solusi-solusi yang telah disampaikannya. Meskipun demikian, dirinya tetap berusaha memberikan berkontribusi pada penyusunan draf resolusi dalam dewan ILO. Dalam merumuskan solusi pada sesi diskusi, Dira juga mempertimbangkan reputasi MSC sebagai salah satu penerima penghargaan World’s Best Employers versi Forbes selama dua tahun berturut-turut sekaligus pionir praktik terbaik bagi perusahaan logistik dan pelayaran.

Selama berlangsungnya sesi diskusi dalam dewan ILO, Dira menghadirkan tiga poin solusi yang secara umum berfokus pada pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia dalam konteks pekerja migran di industri perkapalan. Adapun ketiga poin solusi tersebut meliputi MARITIME (Maximizing Awareness, Respect, and Inclusion Through Employee Engagement), SAIL (Safe and Healthy Employment) Protocol, dan SEA-STAR (Seafaring Employment Advancement – Screening, Training, and Assessment Resources). 

“Hal yang membuat solusi saya unik dibandingkan yang lain adalah sebagian besar peserta lebih berfokus pada cara melindungi hak-hak awak kapal tanpa mengganggu kedaulatan setiap negara. Namun, saya menawarkan pendekatan yang berfokus pada cara memperbaiki praktik sumber daya manusia dalam industri pelayaran secara langsung. Hal ini mencakup proses perekrutan pekerja, pembekalan pekerja dengan pelatihan dan informasi yang memadai, serta fasilitas-fasilitas lainnya, seperti hotline pengaduan tindakan diskriminasi dan pengaduan kondisi darurat ketika berlayar,” ujar Dira.

Secara rinci, MARITIME berfokus pada mekanisme keterlibatan karyawan guna menciptakan lingkungan kerja yang mempromosikan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi serta mekanisme umpan balik dan keluhan karyawan guna memastikan bahwa kekurangan dalam praktik ketenagakerjaan dapat diatasi dan kasus-kasus diskriminasi di tempat kerja dapat dicegah. Selanjutnya, SAIL Protocol berfokus pada upaya-upaya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat dengan mitigasi risiko kesehatan mental, kesejahteraan fisik, dan keamanan pekerja. Terakhir, SEA-STAR berfokus pada proses rekrutmen yang komprehensif guna memastikan kesesuaian keterampilan kandidat dan kebutuhan untuk peran yang tersedia di kapal dan penyediaan pelatihan dan sertifikasi yang dibutuhkan oleh anggota awak kapal guna meningkatkan kompetensi dan pemahaman terhadap standar keamanan yang berlaku.

Ketertarikan terhadap isu-isu internasional dan keinginan untuk melatih kemampuan public speaking menjadi alasan utama keikutsertaan Dira dalam gelaran PresMUN 2023 ini. Selama gelaran tersebut, Dira mengakui bahwa dirinya kerap kali menghadapi berbagai tantangan, baik dalam membagi waktu untuk riset dan menyusun draf di sela-sela kesibukan akademik dan nonakademik lainnya maupun tantangan lain terkait dengan lomba itu sendiri yang baginya cukup menguras tenaga dan pikiran. Meskipun demikian, Dira selalu menyiasatinya dengan bekerja secara efektif dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

Menurut Dira, keikutsertaannya dalam PresMUN 2023 telah memberikan banyak manfaat, seperti meningkatkan kemampuan dasar yang mencakup riset, negosiasi, drafting, dan juga kemampuan berpidato. Selain itu, satu hal lain yang tidak kalah krusial bagi Dira dalam meraih prestasi di perlombaan tersebut adalah menanamkan growth mindset, yaitu keinginan untuk terus berkembang dan mempelajari hal-hal baru dalam setiap kesempatan.

“Sejak awal saya tidak pernah menduga bahwa saya mampu meraih penghargaan atas hasil tulisan saya, seperti halnya penghargaan yang saya raih kali ini, mengingat selama ini saya merasa bahwa tulisan saya merupakan suatu kelemahan bagi saya. Akan tetapi, ternyata kesuksesan tidak selalu linear, dan ada kalanya saya perlu untuk keluar dari zona nyaman dan mendorong diri saya untuk mempelajari hal-hal baru. Tentunya, selalu ada ruang bagi saya untuk berkembang dan bertumbuh,” ujar Dira pada akhir sesi wawancara.

PresidentMUN adalah lomba Model United Nations tingkat internasional yang diselenggarakan oleh President University. MUN sendiri pada dasarnya adalah sebuah perlombaan simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di mana setiap delegasi dapat berperan sebagai perwakilan dari suatu negara, lembaga, institusi pemerintahan, organisasi nonprofit, atau perusahaan swasta yang relevan. Tema PresMUN tahun ini adalah “Caught in the Gasp of Globalization: Overcoming Challenges and Maximizing Opportunities for Prosperity“. Adapun lomba ini berlangsung daring, dengan timeline pendaftaran pada 5 Mei – 24 Juni 2023, pengumpulan paper berlangsung hingga 3 Juli 2023, prosesi simulasi berlangsung pada 7 – 9 Juli 2023, dan awarding night pada tanggal 9 Juli 2023.

 

Kontributor Humas FMIPA UI : Arrizqy Nadya Khairunissa (Geografi 2019)