Gagas Model Forecasting sebagai dasar Rancangan “Peringatan Dini” Keberlanjutan Perusahaan Industri, Mahasiswa FMIPA UI Raih Prestasi Kompetisi Analisis Data

Alvin Subakti (Matematika 2017) dan Maxwell Thomson (Statistika 2019) berhasil menoreh gelar Juara 3 dalam ajang Data Analysis Competition (DAC) 2021 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Statistika (HIMASTA) Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Kompetisi yang diselenggarakan secara daring tersebut mengusung tema “Data Analytics as Tools to Develop Innovation in Industrialization Towards The SDGs”. Hal itu diumumkan pada 4 September 2021 usai babak final berlangsung.

Keduanya berhasil mengungguli lebih dari 200 tim lainnya yang tidak hanya berasal dari Indonesia, melainkan dari negara-negara lain di Asia Tenggara, mengingat kompetisi tersebut berskala regional.

Data Analysis Competition (DAC) merupakan kompetisi analisis data mahasiswa tingkat regional Asia Tenggara yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan semangat bersaing dan berpikir kritis dalam analisis data. Diharapkan melalui DAC 2021, kemampuan analisis data di kalangan mahasiswa semakin meningkat, sehingga dapat mengembangkan inovasi industri khususnya di kawasan Asia Tenggara.

Ide yang mereka gagas dalam perlombaan tersebut adalah mengembangkan suatu model peramalan (forecasting) menggunakan tree-based model yaitu random forest untuk memprediksi harga saham suatu perusahaan.

Kepada tim Humas FMIPA UI, Alvin, salah satu anggota menjelaskan bahwa pengembangan model peramalan itu diimplementasikan sebagai salah satu metode prediksi untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan untuk bertahan di masa mendatang, sekaligus peringatan dini bagi pemilik maupun pengelola jika seandainya perusahaan tersebut memasuki masa sulit atau akan mengalami kerugian besar.

“Gagasan tersebut merujuk pada tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 9 mengenai industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan. Di mana salah satu faktor dalam industrialisasi ini adalah kemampuan bertahan suatu perusahaan terutama dalam kondisi perekonomian yang sulit seperti saat pandemi. Dengan adanya inovasi ini (sistem peringatan dini), perusahaan dapat segera melakukan tindakan preventif untuk mencegah kebangkrutan.” kata Alvin.

Secara garis besar, skema perlombaan terbagi menjadi tiga tahap yaitu, penyisihan, semifinal, dan final. Pada tahap penyisihan, Alvin dan Maxwell melakukan pengolahan dan analisis dari  data yang telah diberikan oleh pihak penyelenggara sebagai dasar rekomendasi bisnis terhadap suatu kasus.

“Sedangkan tahap semifinal sebenarnya hampir serupa dengan tahap penyisihan, hanya saja kali ini kami hanya diberikan waktu tiga jam untuk melakukan analisis data hingga membuat laporan.” kata Maxwell menambahkan.

Pada tahap final, keduanya mempresentasikan hasil analisis kasus yang sudah dibuat pada tahap semifinal sebelumnya di hadapan para dewan-dewan juri. Sesi presentasi kemudian disusul oleh sesi tanya jawab antara dewan juri dan peserta.

Keberhasilan mereka tidak luput dari adanya tantangan, terutama Alvin yang saat ini menginjak sebagai mahasiswa tahun terakhir.

“Menurut saya, tantangannya adalah ketika saya sudah harus menyusun skripsi, sehingga pada saat mengikuti lomba, saya perlu membagi waktu antara skripsi dengan lomba.” ucap Alvin.

Berbeda dengan Maxwell yang baru saja menamatkan semester 4, ia mengaku tantangannya saat itu adalah pengetahuannya di bidang data masih cukup minim. Namun, Maxwell tidak menganggap hal itu sebagai sebuah halangan, melainkan menganggapnya sebagai suatu kesempatan.

“Sebelumnya saya pernah berada dalam satu tim dengan Kak Alvin di mana kami berdua memang sudah memiliki passion yang sama. Ketika libur semester genap kemarin, saya kembali diajak untuk ikut lomba analisis data. Saya menyetujui ajakannya karena saya merasa kesempatan ini cukup baik untuk mengembangkan skill maupun pengetahuan di bidang data.” ujar Maxwell.

Pada akhir sesi wawancara, mereka mengungkapkan bahwa pengalaman lomba tersebut menjadi salah satu pengalaman menarik yang tidak mudah didapatkan. Dengan mengikuti perlombaan, banyak manfaat yang didapatkan seperti belajar agar tetap tenang saat bekerja di bawah tekanan dan keterbatasan waktu serta bertemu banyak orang-orang ahli yang mempunyai minat bidang yang sama.

Adapun timeline perlombaan dimulai dari tahap registrasi (31 Mei – 8 Juli 2021), tahap penyisihan (11 Juli – 19 Juli 2021), pengumuman semifinalis (15 Agustus 2021), technical meeting (21 Agustus 2021), tahap semifinal (28 Agustus 2021), pengumuman finalis (29 Agustus 2021), serta tahap final sekaligus pengumuman pemenang yang diumumkan seusai webinar (4 September 2021).