Tim Mahasiswa FMIPA UI Raih Juara 1 Business Case Competition Nasional

Prestasi membanggakan kembali diraih oleh tim mahasiswa FMIPA UI yang terdiri dari Dylan Arlen Tunggatama (Aktuaria 2020), Arundhati Naysa Ekhaputri (Matematika 2020), dan Deva Fitrianti Rahayu (Geofisika 2020) sebagai Juara I National Business Case Competition Management Expo Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Airlangga 2021.

Kabar menggembirakan tersebut bukan menjadi yang pertama bagi tim bernama Tim Persistent, United, Keen (PUK) FMIPA UI. Dylan beserta dua rekannya juga beberapa kali menjuarai kompetisi serupa. Namun, ajang perlombaan kali ini dapat dikatakan cukup berbeda dan lebih menantang, di mana mereka harus menyelesaikan tiga kasus bisnis berbeda.

“Secara umum skema yang kita lalui terdiri dari 3 fase. Pertama, registrasi dan babak penyisihan, di mana para tim diminta mengumpulkan paper dari case yang diberikan. Kalau lolos ke semifinal, kita bakal membuat video solusi pemecahan dari case yang berbeda lagi. Terakhir, 6 tim terbaik akan lanjut ke babak final. Pada babak final, kita mengerjakan case ketiga dengan waktu 8 jam. Keesokan harinya, 6 tim tersebut akan mempresentasikan hasil hasil pemecahannya di hadapan para juri.” kata Dylan menjabarkan skema yang dilaluinya.

Walaupun persaingan sangat kompetitif, di mana mereka terdapat lebih dari 200 tim yang berasal dari seluruh universitas di Indonesia, Tim PUK membuktikan bahwa mereka layak menjadi tim paling unggul dan sukses menggaet perhatian para juri dengan solusi inovatif yang dibawakannya.

Sebagai ketua tim, Dylan mengungkapkan bahwa keberhasilan tersebut tidak terlepas dari adanya kerja sama yang baik dengan anggota timnya. Selain itu, poin penting yang menjadi keunggulan timnya juga terletak pada keunikan dan originalitas dari solusi pemecahan yang ditawarkan.

Dylan mengatakan bahwa strategi yang ia lakukan bersama dengan timnya adalah menganalisis kasus yang diberikan secara mendalam dan melakukan integrasi dari inovasi yang telah ada. Selain itu, Dylan juga mengatakan bahwa sangat penting memanfaatkan visi misi dari perusahaan supaya ide yang diberikan tetap relevan.

Kasus bisnis pertama yang diberikan berasal beauty industry, yaitu L’Oreal. Inti dari kasus tersebut adalah bagaimana para peserta dapat memberikan ide supaya di L’Oreal di masa yang akan datang tetap bisa terkenal di masyarakat.

Sedangkan, kasus kedua berasal F&B industry, Taco Bell. Para semifinalis ditantang untuk memecahkan permasalahan agar di era pasca pandemi, Taco Bell tetap dapat bertahan dan meningkatkan sales-nya walaupun sebelumnya dikarenakan pandemi mereka telah mengubah sistem dan mengecilkan restoran fisiknya.

Kasus bisnis terakhir masih berasal dari F&B industry, yaitu Lokalate. Dalam kasusnya, brand tersebut merencanakan meluas pangsa pasar di Surabaya. Khusus pada kasus ini, Tim PUK berfokus pada inovasi pengembangan produk. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya varian rasa dari Lokalate. Dylan beserta dengan tim menawarkan ide untuk membuat varian baru yang sangat mencirikan Surabaya. Strategi pemasaran yang mereka tawarkan juga sangat didasarkan pada behaviour dari customer-nya, seperti mencocokkan dengan jurnal penelitian yang menunjukkan bahwa anak Surabaya cenderung memilih membeli produk dan nongkrong dibandingkan takeaway.

Salah seorang anggota tim, Naysa, mengakui bahwa dalam proses menyelesaikan kasus bisnis tersebut tidak lepas dari berbagai tantangan yang kerap dihadapi. Salah satunya adalah diperlukannya research lebih luas dan mendalam. Hal ini dikarenakan lomba yang mereka geluti tersebut di luar pengetahuan yang mereka miliki sebagai mahasiswa FMIPA.

Walaupun begitu, Tim PUK tetap mengobarkan semangat yang membara untuk terus berkompetisi karena mereka meyakini bahwa banyak manfaat dan skill yang didapatkan dari pengalaman berkompetisi, khususnya kompetisi skala nasional yang melibatkan banyak mahasiswa-mahasiswa unggul lainnya dari seluruh Indonesia.

National Business Case Competition (NBCC) merupakan sebuah kompetisi pemecahan kasus bisnis di lingkungan perusahaan yang ditujukan untuk mahasiswa dari seluruh Indonesia. Kompetisi ini bertujuan sebagai sarana penyampaian ide atau gagasan baru dalam memecahkan kasus bisnis dari sudut pandang mahasiswa. NBCC juga merupakan bagian dari 4 sub acara Manajemen Expo 2021.

Di tahun 2021, NBCC Management Expo mengusung tema “Optimizing The Role of Digital Transformation for Businesses in Disruptive Era”. Tema tersebut dilatarbelakangi oleh maraknya penggunaan platform digital telah menjadi momentum untuk mempercepat transformasi digital di masa pandemi COVID-19. Hal ini mendorong para pelaku bisnis untuk mengoptimalkan peran transformasi digital dalam operasional bisnisnya. Dalam mewujudkannya, pelaku bisnis dituntut untuk memanfaatkan teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhannya sehingga setiap rangkaian proses bisnis dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan mengusung tema tersebut, NBCC Management Expo berharap dapat menumbuhkan inovasi dan kreativitas mahasiswa dalam memecahkan permasalahan bisnis di era transformasi digital.

Adapun pendaftaran NBCC 2021 dibuka pada 18 Juli – 16 September 2021. Lalu, tahap penyisihan diadakan pada 26 September – 2 Oktober 2021. Tahap semifinal pada 10 – 22 Oktober 2021. Tahap final pada 19 – 21 November 2021. Setelahnya, akan diperoleh Juara 1, Juara 2, Juara 3, Harapan 1, Harapan 2, dan Harapan 3 yang diumumkan pada 21 November 2021 melalui Instagram @mexpo.nbcc2021.

 

Artikel disusun oleh : Arrizqy Nadya Khairunissa Yulianto (Geografi 2019)

Editor : Tim Humas FMIPA UI.