FMIPA UI Gelar Pertemuan Ilmiah Fisika Medis & Biofisika 2017

Sabtu, (12/08/2017) bertempat di Ruang Yudhistira Hotel Santika Depok, FMIPA UI Menggelar Kongres Ilmiah dalam rangka Pertemuan Ilmiah Fisika Medis & Biofisika (PIT-FMB) 2017. Acara yang dibuka secara resmi oleh Dr. rer. nat. Abdul Haris selaku Dekan FMIPA UI ini, dihadiri oleh, Prof. Ridla Bakri, M.Phil. (Wakil Dekan Bidang I FMIPA UI), Prof. Dr. Wahyu S. Budi (Ketua Aliansi Institut Pendidikan Fisika Medis Indonesia (AIPFMI)), Supriyanto Ardjo Pawiro, Ph.D. (Ketua Asosiasi Fisikiawan Medik Indonesia (AFMI)), Dr. Agus Salam (Departemen Fisika), serta lebih dari 170 orang peserta dari berbagai institusi.

Mengusung tema “Penguatan peran fisika dalam memenuhi tuntutan kualitas layanan kesehatan nasional”, PIT-FMB 2017 ini membahas isu-isu di bidang Radioterapi, Radiologi Diagnostik, Kedokteran Nuklir, dan Biofisika.

Kegiatan ini menerima respon yang sangat baik dari komunitas, acara kongres menarik 172 orang peserta dari berbagai institusi, dengan 51 makalah yang dipresentasikan. Makalah yang masuk akan dipublikasikan di dua venue yang berbeda, yakni buku proceeding, Journal of Medical Physics dan Biophysics versi bahasa Indonesia, sesuai rekomendasi komite ilmiah.

Dalam sambutannya, Lukmanda Evan Lubis, M.Si. menyampaikan bhawa acara ini merupakan acara ilmiah perdana di bidang Fisika Medis dan Biofisika yang diadakan dengan skala nasional, setelah sebelumnya acara-acara serupa dengan skala internasional pernah diadakan di Indonesia. Evan menambahkan bahwa terlaksananya acara ini tak lepas karena dukungan penuh dari AFMI, AIPFMI,

Prof. Dr. Wahyu S. Budi mengatakan bahwa kesempatan ini tentu sangat penting bagi para praktisi Fisika Medis dan Biofisika di Rumah Sakit maupun perguruan tinggi untuk dapat terus bersinergi dengan komunitas ilmiah dan mendapat update ilmu.

Senada dengan Prof. Dr. Wahyu S. Budi, Supriyanto menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk bertukar pikiran antara praktisi fisika medis dan biofisika dalam prespektif akademik dan praktisi klinis. Dirinya berharap para fisikiawan medik dapat berperan lebih banyak dalam pelayanan fisika medik di layanan klinis. “Dengan pertemuan ini, kami berharap kegiatan ini dapat digelar secara rutin dan perguruan tinggi yang tergabung dalam Aliansi Institusi Pendidikan Fisika Medis Indonesia dapat selalu bekerjasama dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas tenaga fisikiawan medik sehingga meningkatkan juga layanan fisika medik di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.” ujar Supriyanto.

Sebagai anggota Federasi organisasi Fisika Medik Asia Tenggara, Indonesia akan menjadi tuan rumah Kongres Fisika Medik Asia Tenggara pada tahun 2019 mendatang di Bali. Sehingga diharapkan Pertemuan Ilmiah ini dapat ditingkatkan menjadi Konferensi Internasional konjungsi dengan Pertemuan Ilmiah Fisikiawan Medik Asia Tenggara di tahun yang sama.

Dukungan FMIPA UI terhadap perkembangan ilmu Fisika Medis dan Biofisika telah terwujud sejak tahun 1998, saat Departemen Fisika FMIPA UI mendirikan peminatan Fisika Medis dan Biofisika di Program Studi S1, serta pada pendirian program kekhususan Fisika Medis dan Biofisika di tahun 2002, dan terus berlanjut. FMIPA UI juga tercatat dalam sejarah sebagai tempat terbentuknya AIPFMI pada 2 November 2012 di Departemen Fisika. Pada April 2016, rapat AIPFMI yang membahas isu-isu strategis juga diadakan di FMIPA UI.

Dekan FMIPA UI menyatakan dukungannya terhadap perkembangan ilmu Fisika Medis dan Biofisika dari sisi administratif maupun keilmuan, agar dapat berkontribusi bagi kemaslahatan bangsa.