Kontingen UI Raih Juara 3 Novice Category pada Kompetisi Debat Nasional

Kontingen UI yang terdiri dari dua mahasiswa lintas fakultas raih juara 3 pada Kompetisi 12th National IDEA (Intelligence in Disseminating & Encouraging Aspiration) Debate yang diselenggarakan oleh EDS Polytechnic State Of Sriwijaya (POLSRI).

Keduanya adalah Haiqa Sabrina Ramadhani (Geofisika 2021) dan Bianca Fabiola Zafira Martawardaya (Teknik Kimia 2021).

Kompetisi debat dalam bahasa Inggris tingkat nasional tersebut diselenggarakan secara daring pada 20-21 November 2021, dan melibatkan 70 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.

Skema perlombaan yang dilalui Haiqa dimulai dari tahap preliminary yang terdiri atas 4 babak. Setelahnya, para tim yang lolos akan lanjut ke tahap eliminasi yang sudah difokuskan terhadap dua kategori yaitu, Novice dan Open.

Masing-masing kategori tersebut kemudian dilanjutkan pada babak selanjutnya, yaitu babak Octo Final, Quarter Final, Semi Final. Pada setiap babak tersebut akan ada 2 tim yang tereliminasi. Terakhir, pada babak Grand Final akan diperoleh Champion (Juara 1), Runner up-1 (Juara 2), Runner up-2 (Juara 3), dan Runner up-3 (Juara 4).

“Lomba IDEA 2021 diawali dengan pengumuman mosi dan pengocokan match-up. Dari 36 tim, 4 tim akan ditaruhkan antar sesama di preliminary untuk deliberasi skor public-speaking. Skor ini akan menentukan breaking teams yang bisa melanjutkan ke eliminary. Untuk British Parliamentary, kita diberikan waktu 15 menit untuk menyusun analisis dari mosi. Walaupun kami tidak meraih juara Top-10 best speaker, tapi saat pertama kali tahu bahwa kita meraih skor tinggi dan mendapatkan kategori Novice sangatlah mengejutkan bagi kami.” jelas Haiqa menjabarkan tahapan yang dilaluinya.

Mosi yang diberikan pada perlombaan cukup beragam, mulai dari ekonomi, politik, hubungan internasional, hingga isu sosial. Selama perdebatan berlangsung, Haiqa berprinsip bahwa dalam berdebat kita tidak dapat membawa kepercayaan masing-masing, melainkan dasar analisis yang matang selalu lebih penting. Haiqa juga menyampaikan bahwa keterlibatannya di salah satu UKM di Universitas Indonesia, yaitu English Debating Society (EDS) UI sangat membantunya untuk melatih kemampuan dalam berdebat.

“Kalau dari saya, tips utama dalam mengikuti lomba debat adalah percaya diri dan berani menyampaikan argumen dengan lugas. Selain itu, penting pula untuk melakukan analisis matang seperti memberikan penjelasan mekanisme, likelihood, dan seterusnya. Terakhir, kita juga harus bisa untuk mempertahankan tim sendiri. Misalnya, kalau disanggah, kita harus buktikan kalau pendapat kita lebih realistis.” ujar Haiqa mengenai tipsnya.

Dalam perlombaan tersebut, terdapat tiga komponen penilaian yang umum digunakan, yaitu 3M (method, manner, matter). Method menilai cara struktur penyampaian (klarifikasi, sanggahan, dan argumen). Manner menilai kemampuan bahasa dan sikap saat penyampaian. Sedangkan, matter menilai isi dari penyampaian dan contoh atau aplikasi yang relevan. Selain itu, terdapat pula dua jenis penilaian, yaitu speaker score (masing masing pembicara di tim sesuai dengan 3M) dan team case (keseluruhan argumen tim yang relevan dan intuitif).

Berbicara mengenai tantangan, Haiqa mengakui bahwa pengalaman debatnya yang masih dapat dikatakan baru, menjadi suatu tantangan tersendiri. Walaupun begitu, ia tetap menganggap hal tersebut sebagai kesempatan baginya untuk belajar lebih dalam.

“Tantangannya adalah ketika saya dilatih untuk menjadi pembicara kedua di Asian Parliamentary Style. Kompetisi membutuhkan kemampuan untuk menjadi Opening Proposition/Opposition dan juga Closing Proposition/Opposition. Saya merasa dengan kurangnya pengalaman saya menjadi pembicara ketiga, membuat saya agak kurang di setiap bagian Closing. Tapi, saya sangat beruntung memiliki anggota tim  yang kooperatif dan dapat membangun chemistry yang baik, sehingga debat pun juga bisa berjalan dengan lancar.” kata Haiqa menceritakan tantangannya.

Di samping tantangan tersebut, Haiqa juga mengungkapkan bahwa ada banyak manfaat yang didapatkannya dari perlombaan tersebut. Sebagai mahasiswa, ia meyakini bahwa nilai akademis bukan satu-satunya cara untuk mengembangkan diri, melainkan banyak alternatif kegiatan positif lainnya yang dapat ditekuni, seperti mengikuti lomba. Manfaat lain yang bisa didapatkan antara lain seperti memperluas pengetahuan, melatih berbagai skill khususnya public speaking, critical thinking, memperluas relasi dan masih banyak lagi.

Menutup sesi perbincangan dengan Tim Humas FMIPA UI, Haiqa berpesan bahwa motivasi menjadi sangat penting ketika hendak meraih mimpi. Ia mengatakan bahwa motivasi bisa didapatkan dari berbagai hal, baik dari diri sendiri maupun orang lain. Penting untuk memiliki role model supaya kita dapat terus terinspirasi untuk berprestasi. Dengan cara tersebut, ia berharap mahasiswa FMIPA dapat berperan lebih besar lagi terhadap komunitasnya dapat menyemangatkan jiwa-jiwa lainnya untuk terus berkembang.

 

Artikel disusun oleh : Arrizqy Nadya Khairunissa Yulianto (Geografi 2019)

Editor : Tim Humas FMIPA UI.