Mahasiswa FMIPA UI Raih Juara 2 pada Kompetisi Esai Kebencanaan Nasional

Memasuki industri era teknologi 4.0 yang ditandai dengan terintegrasinya berbagai cabang ilmu dengan teknologi digital, memungkinkan pelaksanaan proses produksi menjadi lebih mudah dan cepat. Tidak terkecuali dalam hal mitigasi bencana. Dalam upaya menanggulangi risiko bencana longsor, teknologi Geographic Information System (GIS) dapat berperan dalam pemetaan bahaya tanah longsor dengan menganalisis informasi spasial.

Pada bulan November 2021, Arrizqy Nadya Khairunissa (Geografi 2019), berhasil meraih Juara 2 pada Kompetisi Esai Siaga Bencana Webinar Lingkungan yang diselenggarakan oleh Unit Kenal Lingkungan (UKL) Universitas Padjadjaran 2021. Kompetisi yang diselenggarakan secara daring tersebut dibuka untuk seluruh masyarakat umum di Indonesia.

Kompetisi esai tersebut mengusung dua tema, yaitu Penanganan Kondisi Mental Korban Pasca Bencana dan Mitigasi Bencana Longsor Akibat Pengalihfungsian Lahan. Sedangkan, skema perlombaan yang Nadya lalui terdiri dari dua tahap, pendaftaran dan pengumpulan karya serta pengumuman pemenang di hari pelaksanaan webinar tanpa sesi presentasi.

Dalam esai yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi GIS dalam Upaya Mitigasi Bencana Longsor untuk Mewujudkan Sinergitas Kota Berkelanjutan di Indonesia”, Nadya memaparkan bahwa salah satu pemicu terjadinya tanah longsor adalah adanya perubahan fungsi lahan. Di Indonesia, penggunaan lahan dapat dikatakan sebagai dampak nyata dari suatu proses yang berlangsung lama dari adanya interaksi yang tetap, keseimbangan, serta keadaan dinamis antara aktivitas-aktivitas penduduk di atas lahan dan keterbatasan-keterbatasan di dalam lingkungan tempat hidup. Sedangkan, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan penggunaan lahan dapat berupa interaksi antara dimensi ruang dan waktu dengan dimensi biofisik dan manusia.

Lebih jauh lagi, Nadya juga menjelaskan bahwa gagasan yang dibawanya dalam esai tersebut menekankan pada peran teknologi GIS.

“Dalam upaya meminimalisasi dampak akibat bencana tanah longsor dapat dilakukan dengan cara mengenali karakteristik daerah rawan. Perkembangan Geographic Information System (GIS) dapat memberikan informasi data geospasial secara akurat dan menjelaskan sistem analisis yang akurat, sehingga dapat digunakan sebagai upaya mitigasi guna mencegah risiko yang berpotensi menjadi bencana atau meminimalisasi kerugian dari bencana yang terjadi.” ujar Nadya menjabarkan gagasannya.

Keterkaitan mitigasi bencana dengan tata kota berkelanjutan dapat tercermin dari salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu tujuan ke-11. Pada tujuan kesebelas, para pemimpin dunia bersepakat untuk turut membangun kota dan pemukiman inklusif, aman, tahan lama, serta berkelanjutan. Dalam gagasannya, Nadya meyakinkan bahwa peran teknologi GIS dalam mewujudkan tujuan tersebut dengan melihat tingkat risiko serta kerentanan masyarakat pada wilayah rawan bencana.

Di samping itu, Nadya juga menceritakan motivasi utamanya dalam berpartisipasi di perlombaan tersebut adalah untuk mengimplementasikan materi yang sudah didapatkan di perkuliahan. Tantangan yang dihadapinya pun juga menjadi bukan masalah karena kegemarannya dalam menulis membuatnya semakin semangat dalam menyusun esainya.

“Kalau untuk motivasi, aku sangat ingin menuangkan ilmu yang sudah aku pelajari ke dalam tulisan yang bisa dilihat oleh orang banyak. Aku berharap pengetahuanku bisa dinikmati juga oleh masyarakat, jadi nggak berhenti di aku aja.” tutur Nadya mengenai motivasinya.

Menutup sesi perbincangan, Nadya berpesan kepada seluruh mahasiswa FMIPA UI supaya tidak ragu untuk berkontribusi bahkan sekecil apapun untuk masyarakat luas. Salah satu caranya adalah memberikan gagasan atau pemikiran yang bisa disalurkan melalui berbagai perlombaan. Selain itu, akan banyak pula manfaat yang didapatkan, seperti melatih kemampuan problem solving, critical thinking, dan masih banyak lagi.

Lomba Esai “Siaga Bencana” Webinar Lingkungan 2021 merupakan kompetisi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Unit Kenal Lingkungan (UKL) Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Lomba tersebut memiliki dua tema yang dapat dipilih oleh para peserta, yaitu Penanganan Kondisi Mental Korban Pasca Bencana dan Mitigasi Bencana Longsor Akibat Pengalihfungsian Lahan.

Adapun timeline perlombaan adalah Registrasi dan Pengumpulan Karya (1 – 11 November 2021) dan Pengumuman Pemenang (13 November 2021) yang diumumkan secara langsung melalui Zoom Meeting saat pelaksanaan webinar utama.