Melalui Internship Program for Indonesian AI Talents, FMIPA UI Upayakan Pemenuhan 9 Juta Talenta Digital


15 Februari 2022. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) melelalui Artificial Intelligence Center Indonesia (AiCI) resmi melaksanakan program kegiatan Studi Independen Bersertifikasi Kampus Merdeka angkatan kedua bagi 123 Mahasiswa di seluruh Indonesia dengan beragam latar belakang program studi.

Dalam hal ini AiCI mengambil bagian pada bidang onboarding Internship Program for Indonesian Artificial Intelligence (AI) Talents.

Seluruh mahasiswa tersebut akan mempelajari teknologi (AI) selama 5 bulan secara daring dibawah bimbingan tim tutor AiCI yang merupakan alumni FMIPA UI. Mereka juga akan diberikan pendalaman materi oleh para expert dari FMIPA UI dan kalangan professional.

Studi Independen Bersertifikat merupakan bagian dari program unggulan Kampus Merdeka Kemendikbudristek RI bekerjasama dengan mitra-mitra professional guna memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui kegiatan di luar perkuliahan, namun tetap diakui sebagai bagian dari perkuliahan.

Dekan FMIPA UI Dede Djuhana, Ph. D. dalam sambutannya menyampaikan bahwa di era revolusi indutri 4.0 ini bukan hanya industri yang membutuhkan sumber daya manusia unggul di bidang Artificial Intelligence atapun Data Scince, tapi juga lembaga penelitian dan lembaga negara. Bahkan untuk menyiapkan talenta digital yang kompetitif, beberapa negara telah menyiapkan berbagai strategi.

“Sekarang ini perkembangan revolusi industri 4.0 sangat masif. berbagai kegiatan baik penelitian maupun industri sangat membutuhkan Data Science dan AI, sehingga kalau kita melihat ini, tentunya Indonesia memerlukan beberapa strategi dalam rangka menciptakan SDM yang berkualitas dibidang-bidang tersebut”. kata Dede.

Sejalan dengan hal itu, lanjut Dede, FMIPA UI turut mengambil peran penting dalam mendorong perkembangan Data Science dan AI, dengan menjalin kolaborasi bersama lembaga terkait, dan menjadikan kedua bidang yang kian populer itu sebagai fokus utama pembahasan dalam group riset di lingkungan FMIPA UI.

“Oleh karena itu FMIPA UI berkolaborasi dengan PT Artifisial Intelegensia Indonesia (AII) untuk menyiapkan talenta-talenta AI dari level Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi agar memiliki bekal dan kompetensi dasar dalam mempelajari berbagai aplikasi AI ke depannya”. lanjutnya.

“Di sisi lain, FMIPA UI juga memberikan ruang untuk bidang Data Science dan AI berkembang. Di lingkungan UI salah satu fokus group riset kami, adalah terkait dengan Big Data, Data Science, AI, dari tim AiCi dan Departemen Matematika”. imbuh Dede.

Pada kesempatan yang sama, Tutus Kusuma Ketua program Magang dan Studi Independen Bersertifikasi Kemendikbudristek RI menyampaikan bahwa sesuai amanat pemerintah soal transformasi digital, Indonesia membutuhkan 9 juta orang talenta digital untuk 15 tahun kedepan. Sehingga, untuk mencapai target itu, pemerintah ingin para pihak saling bersinergi untuk mempersiapkan dengan baik.

“Sesuai dengan amanah pemerintah yang mana kita membutuhkan 9 juta talenta digital dalam beberapa tahun kedepan, sehingga kegiatan ini merupakan prototype yang kami harapkan terjadi di masa depan. Artinya, kedepan, program ini tidak lagi dilaksanakan secara terpusat di kementerian, tetapi terjadi sinergis antara mitra kolaborasi dengan kampus secara mandiri”. ujar Tutus.

Sementara itu, Direktur AiCI Dr. Djati Handoko menjelaskan rangkaian kegiatan yang harus ditempuh para peserta untuk mendapatkan sertifikat kampus merdeka pada program internship ini.

Kegiatan tersebut meliputi Live Session, Workshop, Presentasi Peminatan, Expert Learning, Mentoring, dan Showcase.

Sebagai implementasi pembelajaran, pihaknya pun memfasilitasi para peserta untuk melakukan proyek akhir bersama para kolaborator dengan mendapat bimbingan langsung dari para kolaborator tersebut. Kegiatan ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada 2 bulan terakhir.

“Pada dua bulan terakhir peserta akan melakukan kegiatan bersama para kolaborator kami, di bidang start up. Bersama mereka kita akan lanjutkan pembelajaran dengan mengerjakan proyek”. ucap Dr. Djati.

Para kolaborator merupakan perusahaan start up yang bergerak di bidang Virtual Reality/ Augmented Reality, Sistem Rekomendasi, Pengembangan Aplikasi, Natural Language Processing, Mikrokontroler, dan Pengembangan Pembelajaran AI.

“Peserta dibebaskan dalam memilih satu dari bidang-bidang tersebut sesuai minatnya untuk dijadikan proyek akhir”. kata Dr. Djati menambahkan.

“Mudah2an dari keberagaman ini kita mendapatkan banyak ide dan diskusi banyak masukan yang sumbernya berasal dari peserta dengan latar belakang prodi yang berbeda”. imbuhnya.