Tim Mahasiswa Geofisika FMIPA UI Raih Juara 3 pada Seismic Interpretation Brawijaya Geophysics Festival 2021

Tim mahasiswa program studi (prodi) Geofisika angkatan 2019 yang terdiri dari Zumrotul Aliyah, Stefanny Rizika Amina, dan Arsandha Violetta Putri Santosa, berhasil menoreh prestasi sebagai Juara 3 pada kompetisi Seismic Interpretation Brawijaya Geophysics Festival FMIPA Universitas Brawijaya 2021. Kompetisi yang diselenggarakan secara daring tersebut melibatkan puluhan mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus di Indonesia.

Secara umum, skema perlombaan meliputi tiga fase, yaitu pendaftaran, babak penyisihan, serta babak final yang kemudian diiringi oleh presentasi. Hal tersebut dideskripsikan secara langsung oleh salah satu anggota tim, Arshanda.

“Untuk skemanya sendiri, di awal kita melakukan pendaftaran seperti pada umumnya dengan mengumpulkan berkas. Pada tahap penyisihan,kami  mengerjakan soal berupa interpretasi seismik dengan menentukan struktur geologi, daerah stratigrafi, dan daerah potensi hidrokarbon dari data dan penampang seismik yang diberikan. Beberapa hari kemudian kami mendapatkan kabar kalau tim kami lolos ke final. Babak final cukup menantang karena kita hanya diberikan waktu kurang lebih 3 jam untuk menyelesaikan problem menggunakan data lubang bor dan penampang seismik. Lalu, hasil tersebut kemudian kita presentasikan di hadapan 2 juri selama kurang lebih 20 menit termasuk sesi tanya jawab. Pengumuman pemenang diumumkan beberapa minggu setelahnya.” urai Arshanda menceritakan rangkaian lomba yang dihadapinya.

Hasil interpretasi karya tim tersebut sukses menarik perhatian para juri dengan strategi yang berfokus pada mengkolaborasikan kasus yang diberikan dengan berbagai sudut pandang.

“Aku dan tim mencoba untuk mengeksplor teori dasar yang sudah kita ketahui menjadi satu padanan yang padu untuk disajikan saat presentasi. Sebenarnya nggak ada hal spesifik yang kita jadikan latar belakang dari inovasi ini. Tapi, kita yakin kalau inovasi kami bisa diterima dengan baik, apalagi concern dari kasus yang diberikan itu bisa dilihat dari berbagai sisi. Ditambah pula, tim kami mencoba untuk meninjau kasus dari berbagai sudut pandang geofisika ke integrasi ilmu lainnya. Jadi, kita usahakan agar hasilnya nggak monoton.” ungkap Stefanny, salah seorang anggota tim lainnya.

Zumrotul sebagai ketua tim menceritakan bahwa motivasinya untuk mengikuti kompetisi tersebut di antaranya adalah untuk menambah pengalaman dan mempraktikkan secara langsung materi yang telah dipelajari selama di perkuliahan. Tim yang bernamakan Interstellar tersebut meyakini bahwa lomba yang mereka ikuti dapat menjadi kesempatan untuk memperdalam bidang studi yang sedang ditekuni.

Di samping itu, Interstellar juga mengakui bahwa perlombaan yang diikutinya tersebut cukup menantang, terutama karena lomba dengan cabang tersebut menjadi pengalaman pertama bagi mereka. Namun, berbekal konsistensi dan kerja keras, Interstellar pun berhasil membuktikan bahwa mereka mampu menyaingi peserta lainnya

“Yang pasti, saya pribadi merasa sangat terasah secara pengetahuan terutama di bidang interpretasi seismik. Sebetulnya, tim kami belum ada yang pernah mendapatkan mata kuliah interpretasi seismik. Namun, dengan mengikuti lomba ini, kami merasa harus belajar lebih banyak baik belajar dari pengetahuan yang sudah diperoleh maupun yang belum. Kami lebih banyak meng-explore pengetahuan tentang geosains untuk menghadapi lomba ini. Dari sini, banyak pengetahuan dan pengalaman yang belum pernah kami dapat sebelumnya, termasuk public speaking dan problem solving dalam berbagai keadaan.” ungkap Zumrotul di penghujung sesi wawancara.

Seismic Interpretation Competition merupakan salah satu rangkaian lomba yang diadakan oleh Brawijaya Geophysics Festival (BGF) 2021. Kompetisi tersebut menguji peserta terkait dengan pengetahuan dasar, kemampuan analisis, dan interpretasi data seismik mengenai masalah-masalah Geofisika yang umum ditemukan. Adapun timeline dari kompetisi yang dilaksanakan secara daring tersebut dimulai pada tanggal 18 September 2021 hingga 9 Oktober 2021.

Artikel disusun oleh : Arrizqy Nadya Khairunissa Yulianto (Geografi 2019)