Tim Pengmas FMIPA UI Ajak Masyarakat Beli Token Listrik Dari Sampah

Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) FMIPA UI yang terdiri dari 3 orang dosen, 2 orang asisten, dan 9 orang mahasiswa Departemen Biologi, mengajak masyarakat Desa Sarimukti untuk menjaga lingkungan dengan menginvestasikan hasil pengelolaan sampah yang mereka miliki melalui program bank sampah BURUKEN (Bumi Runtah Token) atau dalam Bahasa Indonesianya Rumah sampah token.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 17-19 Juli 2019 di Desa Sarimukti, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut ini, bekerja sama dengan The Creative Institute, Holistika Institute, serta Star Energy.

Pengolahan sampah tersebut meliputi, sampah organik yang diolah menjadi menjadi pupuk, dan sampah anorganik yang diolah menjadi berbagai produk kerajinan tangan. Produk kerajinan yang dihasilkan pun beragam, diantaranya kerajinan tas dan tempat pensil dari plastik lunak, sisa buah dan sayur menjadi cairan MOL (mikroorganisme lokal), wadah tanaman hidroponik dari sampah plastik keras.

Astari Dwiranti, Dosen Biologi FMIPA UI Sekaligus ketua tim,menyebut rangkaian kegiatan ini terdiri dari 3 sesi masing-masing 1 sesi per harinya, dengan melibatkan 80 orang warga sebagai peserta pada sesi pertama dan kedua. Pada sesi ke tiga tim memberikan edukasi manajemen bank sampah pada dengan melibatkan 9 orang kader BURUKEN.

Tim Pengmas UI bersama mitra melakukan edukasi pentingnya menjaga lingkungan, pemilahan sampah, dan sosialisasi cara menyetorkan sampah ke bank sampah. Sebelum menyetorkan sampah, terlebih dahulu masyarakat harus dapat memilah sampah yang dihasilkan.

Oleh karena itu, pada hari pertama dan kedua, tim pengmas memberikan pengenalan jenis-jenis sampah, yaitu sampah organik, anorganik, dan B3, dengan melibatkan 80 orang warga sebagai peserta.  Sebagai upaya mendorong minat para warga untuk memahami cara pemilahan sampah tersebut.

Tim Pengmas juga memberikan fasilitas pemilihan sampah, berupa kantong semar (wadah untuk mengumpulkan botol air mineral) dan celengan sampah (wadah untuk mengumpulkan sampah kertas dan plastik lunak). Hal ini untuk memudahkan peserta menyetorkan sampah mereka ke bank sampah.

Hasil pengelolaan sampah tersebut, lanjut Astari, akan dijadikan investasi untuk para peserta, melalui program bank sampah BURUKEN. Berbeda dengan program bank sampah pada umumnya, BURUKEN membayar sampah yang disetorkan dengan token listrik.

Sehingga, pada hari terakhir, Astari dan tim memberikan edukasi dan pelatihan kepada 9 orang kader BURUKEN tentang teknis mengelola bank sampah, termasuk manajemen keuangan, pencatatan sampah yang masuk, kerapian administrasi, dan sebagainya.

“Dengan adanya edukasi kepada berbagai pihak, mulai dari masyarakat hingga pengelola bank sampah, diharapkan kesadaran untuk mengelola sampah dapat semakin meningkat dan kegiatan pengolahan sampah dapat berjalan secara berkesinambungan” Ucap Astari.

Astari menilai warga cukup antusisas dengan adanya program pengelolaan sampah yang berlangsung selama tiga hari ini. Antusiasme tersebut adalah modal utama untuk mendorong kegiatan ini.

“Antusiasme warga dalam mengikuti kegiatan ini merupakan salah satu modal utama yang diperlukan sebagai langkah awal untuk menggerakkan warga dalam mengolah sampah” ucap Astari Dwiranti.

Senada dengan Astari, Direktur Holistika Institute, Cecep Ernanto juga menyampaikan harapannya bahwa metode pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga ini menjadi solusi yang berkelanjutan dalam penanganan sampah. Sebab pola pengelolaan sampah yang hanya berfokus pada aktivitas membuang sampah dari satu titik ke titik lainnya hanya sekedar memindahkan masalah di satu tempat ke tempat lain.

“Pelatihan pengolahan sampah di tingkat rumah tangga yang dilaksanakan dalam Pengmas UI ini harapannya dapat menjadi model yang dapat diduplikasi di setiap tempat
“. Imbuh Cecep.

Afiatry Putrika, anggota tin sekaligus dosen Biologi FMIPA UI mengatakan, dengan berjalannya program pengelolaan sampah secara mandiri dan kelompok ini, selain dapat memenuhi kebutuhan listrik sehari-hari, secara tidak langsung meningkatkan peran serta masyarakat dalam hal menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka.