Dilantik Jadi Guru Besar, Dekan FMIPA UI Terapkan Simulasi Micromagnetic dalam Pengembangan Devais Penyimpan Data

Prof. Dede Djuhana, M.Si., Ph.D. yang merupakan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Material FMIPA UI, pada Rabu (15/11), di Balai Sidang Kampus UI Depok. Prosesi pengukuhan yang ditayangkan secara langsung melalui kanal Youtube UI dan UI Teve tersebut dipimpin langsung oleh Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D.

Dalam orasi ilmiah yang berjudul “Aplikasi Simulasi Micromagnetic pada Penelitian Struktur dan Dinamika Domain Material Feromagnetik”, Prof. Dede menyebut bahwa devais penyimpan data telah menjadi kebutuhan penting untuk tujuan dokumentasi di era digital saat ini. Devais penyimpan data tipe hard-disk drive (HDD) adalah jenis penyimpan data yang populer di masyarakat karena memiliki harga terjangkau, kapasitas besar, dan cukup awet dalam jangka waktu tertentu. Secara umum, penyimpan data tipe HDD masih tetap digemari meski saat ini telah banyak penggunaan tipe solid-state drive (SSD) sebagai penyimpan data.

Prof. Dede melihat adanya tantangan dalam proses perekaman media magnetik atau magnetic recording di masa mendatang. Tantangan tersebut berupa writability, signal-to-noise, dan thermal stability. Selain itu, perekaman media magnetik dengan menggunakan teknologi konvensional memiliki batas kapasitas, yakni rata-rata sebesar 1 Tb/in2.

Untuk meningkatkan kapasitas perekaman magnetik, inovasi baru dapat diciptakan dengan menggunakan patterned-media, assisted-thermal atau solid state. Kerapatan kapasitas besar dari perekaman media magnetik dapat diperoleh melalui pengurangan ukuran grain. Namun, pengurangan ukuran ini akan berdampak pada magnetisasi grain menjadi tidak stabil atau dikenal sebagai super paramagnetic limit (SPM).

Magnetisasi grain begitu mudah berubah dari satu keadaan ke keadaan lain karena pengaruh temperatur. Transisi waktu magnetisasi grain pada daerah SPM dikenal sebagai Néel relaxation time. Artinya, jika mampu mengontrol kondisi magnetisasi terhadap fluktuasi termal pada grain, kestabilan magnetisasi pada daerah SPM dapat diperoleh.

“Pada tahun 2008, grup peneliti dari IBM Almaden, USA yang dipimpin oleh Stuart Parkin mempublikasikan sebuah devais perekaman magnetik bernama Racetrack memory (RM). Devais RM berupa solid-state memory, non-volatile, dan menjadi alternatif pengganti peran SSD di masa mendatang. Kemampuan mengontrol efek Walker breakdown dan Joule heating menjadi tantangan pengembangan devais agar struktur domain stabil,” ujar Prof. Dede.

Menurutnya, salah satu tool penting dalam penelitian struktur domain magnet adalah simulasi micromagnetic. Micromagnetic adalah bidang kemagnetan yang mempelajari struktur dinamika domain magnet dengan pendekatan Continuum untuk menjelaskan sifat dan dinamika struktur domain magnet. Dalam dua dekade terakhir, hasil simulasi micromagnetic banyak membantu peneliti dalam analisis struktur domain feromagnetik. Oleh karena itu, dalam penelitiannya, Prof. Dede melakukan simulasi micromagnetic dengan menggunakan beberapa model, yakni model bola, model nanowire lurus, dan nanowire notch, untuk mengamati struktur dan dinamika domain magnetik material feromagnetik. Simulasi pada kondisi ground state memberikan informasi transisi struktur domain dari single-domain (SD) menjadi multi-domain (MD) dari profil energi sistem, seperti energi demagnetisasi dan exchange.

Penelitian Prof. Dede tentang aplikasi simulasi micromagnetic tersebut merupakan satu dari sekian banyak penelitian yang dilakukannya. Beberapa di antaranya adalah Investigation of Harmonic and in Harmonic Domain Wall Oscillation by Sinusoidal Magnetic Field in the Notched Permalloy Nanowire using Micromagnetic Approach (2023); Single-step Laser Ablation Synthesis of ZnO–Ag Nanocomposites for Broad-Spectrum Dye Photodegradation and Bacterial Photoinactivation (2023); dan Femtosecond Laser-Induced Photochemical Synthesis of Gold Nanoparticles in Nitrate Solution (2022).

Prof. Dede Djuhana, M.Si., Ph.D. menamatkan pendidikan S1 (1999) dan S2 (2003) di Departemen Fisika FMIPA UI. Ia memperoleh gelar Ph.D. dari Departemen of Physics, College of Science, Chungbuk National University, Cheongju, Korea Selatan (2009). Sebelum menjabat sebagai Dekan FMIPA UI, ia pernah menjabat sebagai Direktur Riset dan Pengembangan UI pada 2020–2022.

Prosesi pengukuhan guru besar Prof. Dede turut dihadiri oleh Dekan FMIPA Universitas Negeri Jakarta, Prof. Dr. Muktiningsih, M.Si.; Dekan FMIPA ITB/HFI, Prof. Wahyu Srigutomo; Ketua Kelompok Riset Material Magnetik dan Nanopartikel, Pusat Riset Material Maju, BRIN, Prof. Dr. Wisnu Ari Adi; Ketua Indonesia Magnetic Society, Prof. Agustinus Agung Nugroho Sulistyo Hutomo; Kepala STMKG, Dr. Suko Prayitno Adi; dan Komisaris Utama PT Luas Birus Utama, Dr. Ir. Harris Susanto, S.Si., M.Hum.