FMIPA UI Hadirkan Solusi Pupuk Organik Cair dengan Formulasi Terbaik untuk Warga Mitra Binaan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) melalui Departemen Kimia, melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) berupa kegiatan pendampingan proses daur ulang limbah organik rumah tangga, untuk meningkatkan hasil pupuk tanaman alami yang berdaya guna optimal, kepada warga penggerak Bank Sampah Jambu Muda, Kampung Rawa Badak, Kelurahan Cepedak Kecamatan Jagakarsa RT 003/02, Jakarta Selatan.

Ketua Departemen Kimia FMIPA UI, Dr. Asep Saefumillah, S.Si., M.Si., membuka secara resmi kegiatan pengmas yang turut dihadiri oleh tim penyuluh dari Dinas Lingkungan hidup DKI Jakarta sebagai pendamping ini.

“Sebagai institusi pendidikan, sejatinya harus jadi solusi bagi permasalahan masyarakat. Hal ini yang sedang dilakukan Departemen Kimia melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat FMIPA UI tahun 2023. Kegiatan pendampingan proses daur ulang limbah organik ini, merupakan upaya Departemen Kimia dalam mendukung aktivitas pertanian lokal yang berkelanjutan,” kata Dr. Asep.

Kegiatan berlangsung pada Sabtu, 11 November 2023 di dua lokasi, yakni di Departemen Kimia, dan di Laboratorium Parangtopo, FMIPA UI, Depok. Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan tentang limbah hingga cara pengolahannya, disampaikan di Departemen Kimia oleh narasumber yang merupakan dosen anggota tim pengmas yaitu, Rika Tri Yuniarti, M.Eng. Ph.D., dan Dr. Antonius Herry Cahyana. Selanjutnya acara berpindah lokasi ke Laboratorium Parangtopo untuk demo pengaplikasian hasil uji coba Pupuk Organik Cair (POC).

Ketua tim pengmas Departemen Kimia, Aminah M.Sc. Ph.D., menjelaskan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh adanya keluhan dari pihak komunitas Bank Sampah Jambu Muda, tentang POC yang mereka produksi. Menurut komunitas tersebut pupuk yang mereka hasilkan menimbulkan bau yang tidak sedap, juga tidak dapat diaplikasikan untuk pemupukan, hingga menyebabkan tanaman yang diberi pupuk POC tersebut mati.

“Berawal dari masalah tersebut tim, kami tim pengmas Deprtemen Kimia tergerak untuk mencari solusi. Produk POC hasil produksi Bank Sampah Jambu muda itu kami diambil sampelnya, untuk kemudian kami lakukan analisis kandungan unsur hara makro dan mikronya,” ujar Aminah menjelaskan latar belakang kegiatan.

Analisis sampel dilakukan tim pengmas satu bulan sebelum kegiatan sosialisasi dilaksanakan. Analisis ini dilakukan tim guna mendapatkan hasil pengukuran yang tepat pada kadar unsur hara makro POC yakni nitrogen, karbon organik, dan pospor juga unsur hara mikronya seperti kalium, magnesium, ferro/besi, mangan dan molibdenum, sehingga kualitas POC dapat ditentukan.

“Penentuan kadar unsur-unsur hara tersebut berpengaruh besar pada kualitas pupuk cair organik yang dihasilkan,” kata Aminah kepada peserta.

Hasil analisis tersebut kemudian disosialisaikan kepada peserta, dan selanjutnya untuk pengaplikasian POC yang optimal, hasil pengukuran ini diujicobakan di Laboratorium Parangtopo yang lokasinya tak jauh dari Departemen Kimia FMIPA UI.

Di Laboratorium Parangtopo, tim pengmas melakukan penelitian dan pengaplikasian POC produk Bank Sampah dengan melakukan berbagai pengenceran POC menggunakan air dengan berbagai perbandingan.

POC dengan  berbagai pengenceran tersebut lalu diaplikasikan pada penyiraman bibit cabe dan tomat yang dilakukan selama 15 hari. Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pengenceran POC dengan perbandingan 1:50 menghasilkan pertumbuhan yang paling optimal.

                                          Tanaman cabai yang diberi POC dengan berbagai perbandingan

“Sedangkan untuk menghilangkan bau tak sedap dari produk POC, solusi dari kami adalah memberikan metode baru hasil percobaan yaitu mengganti bioaktivator, dan memodifikasi bak komposter yang digunakan sebelumnya. Semua solusi yang ditawarkan sudah kami sosialisasikan melalui penyuluhan, dan juga kami berikan pamflet modul agar bisa dipelajari peserta dikemudian hari,” ujarnya.

Dilokasi kedua ini, peserta juga berkesempatan menyaksikan demo pengolahan pupuk menjadi gas metan, pupuk padat dan POC, serta melihat tanaman hasil percobaan. Peserta terlihat begitu antusias dengan pemaparan yang menarik dari para narasumber, dan fun game yang dihadirkan tim sebagai selingan kegiatan. Tak hanya itu, tim juga menyediakan voucher belanja untuk para peserta.

Sebagai informasi, Laboratorium Parangtopo merupakan Laboratorium Waste to Energy FMIPA UI, yang sekaligus sebagai laboratorium percontohan dalam penerapan teknologi daur ulang limbah organik di lingkungan UI.

Salah satu kegiatan yang dilakukan di laboratorium Parangtopo adalah berupa pengolahan limbah daun dan limbah organik melalui tabung biodigester menjadi  energi gas metana (CH4) sumber energi listrik dan pengolahan limbah organik menjadi pupuk organik cair dan pupuk kompos.

“Saya sangat senang dapat diundang ke Kampus UI dan mendapat penyuluhan, sekaligus solusi bagi permasalahan warga kami. Kedepannya saya lebih percaya diri untuk membagikan ilmu yang didapat dalam kegiatan ini kepada warga lain agar makin banyak yang bisa berpartisipasi,” ujar Misan, Ketua tim penggerak Bank Sampah Jambu Muda RT 003/02 Cepedak, Jagakarsa.

Diakhir kegiatan, tim membagikan pupuk kompos dan kit komposter dan bahan-bahan pembuatan POC pada peserta. Tim pengmas Departemen Kimia FMIPA UI berharap, kegiatan pendampingan ini bisa berkelanjutan. Tim menilai, selain bermanfaat bagi pertanian lokal, penggunaan pupuk organik cair juga berdampak positif pada ekosistem lokal.