FMIPA UI Perluas Potensi Kemitraan dengan Universitas di Jerman Melalui Kegiatan Matchmaking and Networking Session

Universitas Indonesia (UI) menjadi tuan rumah pada acara “Information Visit for Head of German Universities of Applied Sciences (UAS) to Indonesia” yang diadakan oleh Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD), German Academic Exchange Service, di Indonesia. Kegiatan yang diadakan pada Kamis (29/2/2024), di Ruang Apung, Perpustakaan UI tersebut memfasilitasi pertemuan antara 20 universitas yang tergabung dalam Universities of Applied Sciences (UAS) in Germany dan 11 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terkemuka di Indonesia.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI turut serta dalam kegiatan ini. Dekan FMIPA UI Prof. Dede Djuhana, Ph.D. beserta Dr. Dipo Aldila, S.Si., M.Si. (Manajer Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat), Rika Tri Yunarti, S.Si., M.Eng., Ph.D. (Manajer Pendidikan), dan Dr. Lukmanda Evan Lubis, M.Si. (Manajer Kerja Sama, Ventura, dan Hubungan Alumni), hadir untuk berdiskusi dan menawarkan program kerja sama yang relevan dengan beberapa universitas dari Jerman, salah satunya adalah IB University of Applied Sciences for Health and Social Studies Berlin.

“Kegiatan ini merupakan momentum yang sangat baik bagi FMIPA UI, untuk lebih memperluas jaringan, dan kemitraan dengan universitas-universitas di Jerman. Semoga dari hasil diskusi, dan program-program kerja sama yang kami tawarkan, dapat menghasilkan kerja sama akademis di bidang pengajaran dan penelitian antara kedua pihak,” kata Dekan kepada tim Humas FMIPA UI.

Adapun hal-hal yang dibahas dalam diskusi tersebut mencakup seputar penelitian di FMIPA UI yang tidak hanya menonjolkan teori fundamental, namun juga mengedepankan aplikasi untuk dunia industri, serta unggul di bidang riset dasar dan multidisiplin.

Program kegiatan lainnya di bidang akademik juga ditawarkan FMIPA UI dalam rangka pengembangan kemitraan internasional adalah Research Excellence, Student Mobility, dan Community Engagement.

Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D, mengatakan bahwa kegiatan matchmaking lebih dari sekadar perkenalan. Kegiatan ini membuka peluang kerja sama akademik di bidang pengajaran dan penelitian Indonesia–Jerman, serta mewujudkan intensionalitas yang menghubungkan berbagai institusi. “Mengapa matchmaking? Karena mahasiswa, pengajar, dan komunitas di dunia saling terhubung. Mereka mendapatkan manfaat dari sinergi yang kita ciptakan saat ini,” ujar Prof. Ari.

Fasilitas dan kompetensi yang dimiliki merupakan lahan subur untuk menghasilkan temuan di berbagai bidang, seperti energi berkelanjutan, inovasi layanan kesehatan, dan transformasi digital. Melalui exchange programs, joint degrees, dan proyek kolaboratif, mahasiswa UI berkesempatan untuk menambah wawasan dan pengetahuannya. Selain itu, untuk mendorong inklusivitas dan memperluas kontribusi bagi masyarakat, universitas menjalin kerja sama dengan komunitas, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.

Kegiatan matchmaking dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama diikuti oleh perwakilan (president/vice president) dari 20 universitas Jerman dengan dekan/direktur fakultas, sekolah, dan vokasi UI. Sementara, sesi kedua diikuti oleh 11 PTN Indonesia dan 20 universitas Jerman. Sebelas PTN tersebut antara lain UI, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Bandung, Universitas Syiah Kuala, Universitas Hasanuddin, Universitas Jember, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, IPB University, Universitas Brawijaya, dan Universitas Gadjah Mada; dengan Universitas Lampung dan Universitas Airlangga sebagai observer.

Adapun 20 universitas Jerman yang turut serta pada kegiatan tersebut, yakni Technical University of Applied Sciences Aschaffenburg; OTH–Technical University of Applied Sciences Amberg-Weiden; Technical University of Applied Sciences Lübeck; University of Applied Sciences Münster; Merz Akademie Stuttgart; University of Applied Sciences Heilbronn; IB University of Applied Sciences for Health and Social Studies Berlin; University of Applied Sciences Hannover; University of Applied Sciences Kiel; HM Hochschule München University of Applied Sciences; University of Applied Sciences Harz; University of Applied Sciences Kaiserslautern; University of Applied Sciences Merseburg; HMKW University of Applied Sciences for Media, Communication and Management Berlin; Technical University of Applied Sciences Ostwestfalen-Lippe; University of Applied Sciences Stralsund; University of Applied Sciences Darmstadt; University of Applied Sciences Ernst-Abbe Jena; University of Applied Sciences Rhein Main; dan University of Applied Sciences Mainz.

Kerja sama Indonesia dan DAAD telah berjalan sejak DAAD Indonesia didirikan di Jakarta pada 1990. Menurut Deputy Secretary General DAAD–Bonn dan Berlin, Dr. Michael Harms, DAAD adalah organisasi pendanaan untuk kerja sama akademik yang berfungsi mendanai beasiswa individu bagi mahasiswa, peneliti, dan staf, serta menyediakan dana untuk kerja sama antar universitas. Selama hampir 35 tahun, Indonesia dan DAAD telah berkolaborasi dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran di Indonesia dan Jerman.

“Indonesia begitu penting bagi kami, Jerman dan DAAD. Dalam matchmaking ini, ada empat hal yang perlu untuk didiskusikan, yakni keunggulan dalam pengajaran; keunggulan dalam penelitian terapan; kekuatan antara industri, bisnis, dan perusahaan dengan universitas; serta fokus pada kemampuan kerja. Saya rasa ini adalah hal yang dapat kita kerjakan bersama. Melalui matchmaking ini semoga kita dapat menemukan pola kerja sama yang tepat antara Jerman dan Indonesia, terutama di bidang akademik,” ujar Dr. Michael.

Director of the DAAD Regional Office Jakarta, Dr. Guido Schnieders, pada acara networking dinner yang diadakan sore harinya lebih jauh menyampaikan bahwa DAAD memandang program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang saat ini berlangsung di Indonesia sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai salah satu program kemitraan yang nyata antar perguruan tinggi dari kedua negara.

Kegiatan matchmaking berbagai mitra universitas tersebut juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris; Sekretaris Universitas UI, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D; Head of Section International DAAD Academy (iDA), Alema Ljumanovic-Hück; serta jajaran dekan/direktur/perwakilan dari fakultas/universitas peserta.