Kontingen FMIPA UI Juara 1 TASPEN Breakthrough Innovation Competition 2020

Kontingen FMIPA UI yang terdiri dari tiga mahasiswa jurusan Ilmu Aktuaria angkatan 2019 yakni Rida Martiza, Priskila Lintang Marshaulina, dan Raden Roro Shalsabila Alwaafi berhasil meraih gelar juara pertama dalam ajang TASPEN Breakthrough Innovation Competition 2020 yang digelar oleh PT. Taspen (Persero). Hal tersebut diumumkan dalam acara Inaguration Day pada tanggal 18 November 2020.

Merujuk pada tema yang diberikan yaitu Inovasi Layanan Asuransi di Era Digital. Rida dan tim menciptakan inovasi untuk memperbarui salah satu fitur layanan Taspen Mobile, yaitu financial advisor. Financial advisor PT. TASPEN merupakan fitur yang  mengarahkan pengguna atau user untuk menerapkan berbagai perencanaan keuangan, misalnya saja menabung dan berinvestasi di PT. TASPEN.

Kepada tim Humas FMIPA UI Rida Martiza selaku ketua tim menjelaskan inovasi pembaruan yang ia dan timnya sematkan pada fitur Financial Advisor tersebut adalah SmartAssist. SmartAssist adalah konsep layanan pendampingan yang memudahkan para penggunanya menyusun perencanaan keuangan secara ideal sebagai persiapan menuju masa depan dengan keuangan yang stabil.

Tak hanya itu, SmartAssist juga membantu penggunanya mengatur keuangan sehari-hari dengan mudah karena didukung dengan tampilan rincian yang jelas hingga memberikan saran-saran dalam pengelolaan dana pensiun.

Tahapan yang Rida dan tim harus lewati demi meraih posisi pertama pada kompetisi nasional ini bisa dibilang cukup panjang, dengan total waktu yang diberikan yakni sekitar tiga bulan. Dimulai dari mengumpulkan esai, pembuatan dan penayangan video animasi yang memaparkan materi inovasinya dengan lebih konkret dan komprehensif hingga mempresentasikan hasil karya inovasi tersebut. Semua tahapan Ia lalui bersama timnya dengan lancar.

Meskipun, kata Rida sedikit terkendala karena sempat berbenturan dengan persiapan mereka untuk menghadapi Ujian Tengah Semester (UTS). Sebab hal tersebut fokus mereka menjadi terbagi dan hampir memutuskan untuk tidak melanjutkan tahap kedua pada lomba.

“Menjelang deadline pengumpulan video, kami cukup sibuk belajar untuk UTS. Sampe ada terucap, kita ikhlasin aja ya, nggak usah ikut tahap kedua. tapi, akhirnya 4 jam sebelum batas pengumpulan, Lintang (salah satu anggota tim) memberikan semangat, dan akhirnya kami memutuskan membuat video animasi menggunakan aplikasi Power Point, Alhamdullilah kami masih sempat submit 10 menit sebelum deadline,” kata Rida.

Shalsabila, salah satu anggota tim berharap melalui pencapaian dan pengalamannya ini menjadi dorongan bagi dirinya agar lebih mempersiapkan diri dengan lebih baik lagi dalam kompetisi selanjutnya. Ia juga mendorong rekan-rekan sesama mahasiswa untuk aktif berkompetisi.

“Dengan mencoba satu kali, mungkin ini jadi dorongan buat aku untuk lebih baik (pada perlombaan) selanjutnya. Untuk teman-teman, jangan takut untuk mencoba, mungkin hasilnya tidak berujung baik, tapi akan selalu ada hikmah yang bisa kita ambil dari hal baru yang kita coba,” tutup Shalsabila.