Mahasiswa Prodi Geologi FMIPA UI “Merahkan” Puncak Gunung Ciremai

Program Studi (Prodi) Geologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia melalui divisi Kaderisasi dan Pengembangan Himpunan Mahasiswa Geologi (HMG) Kaldera UI baru-baru ini melaksanakan program kegiatan bertajuk Hiking Bersama Warga Geologi (Himawari) di Gunung Ciremai yang terletak di wilayah Kabupaten Kuningan dan Majalengka. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kecintaan para sivitas akademika Prodi Geologi pada aktivitas mendaki gunung.

Kegiatan pendakian gunung ini merupakan kegiatan kali pertama bagi HMG Kaldera UI. Dengan melibatkan 32 orang mahasiswa anggota aktif HMG Kaldera UI dan 1 orang dosen, kegiatan berlangsung pada tanggal 2 – 5 Juli 2023.

Reza Syahputra, Ph.D. satu-satunya dosen Prodi Geologi yang ikut dalam pendakian tersebut mengungkapkan, tujuan kegiatan ini adalah upaya dalam menjalin sinergitas yang lebih kuat lagi diantara sivitas akademika di lingkungan Program Studi Geologi FMIPA UI.

“Diharapkan melalui kegiatan ini dapat terjalin hubungan yang lebih erat antar sesama sivitas akademika,” kata Reza kepada tim Humas FMIPA UI.

“Dari sisi geologi, Gunung Ciremai merupakan salah satu jenis stratovolcano yang tersusun oleh litologi lava andesit-basaltik, breksi vulkanik, dan endapan piroklastik,” imbuhnya.

Setelah melalui serangkaian persiapan yang cukup panjang, para peserta Himawari berangkat menuju Majalengka pada Minggu malam (2/7/2023) pukul 20.00 WIB dari Tugu Buku Kampus UI, Depok. Rombongan kemudian tiba di base camp Gunung Ciremai pada Senin dini hari (3/7/2023) sekitar pukul 02.30 WIB.

Kompak menggunakan jaket himpunan berwarna merah cerah sebagai atribut identitas dan kebanggaan, mereka memulai pendakian pada pukul 09.15 WIB. Namun sebelumnya para petualang tersebut diwajibkan untuk sarapan, registrasi, cek kesehatan, dan pemanasan.

Peserta dibagi menjadi 6 kelompok, kelompok 1-3 memulai pendakian terlebih dahulu dan disusul oleh kelompok 4 -6 dalam jeda waktu 5 menit. Pendakian berlangsung selama 7 jam untuk tiba di pos bayangan. Kondisi lereng yang semakin terjal serta jalur yang semakin berbatu tidak menjadi halangan bagi para peserta Himawari.

Sesampainya di pos bayangan sekitar pukul 17.30 WIB, para peserta mendirikan tenda untuk beristirahat dan memasak makanan santap malam.

Malam hari itu langit terlihat begitu bersahabat, bahkan tidak setetes pun hujan menganggu kebersamaan yang ada. Di tengah-tengah kebersamaan saat itu, gurauan, canda, dan tawa terasa cukup memecah keheningan malam yang semakin larut.

Keesokan harinya, Kamis (4/7/2023) pukul 02.00 WIB para peserta bersiap untuk melakukan pendakian sebelum matahari terbit. Tanpa melawatkan sarapan dan pemanasan, perjalanan menuju puncak Gunung Ciremai melalui jalur Apuy pun dimulai dalam waktu tempuh sekitar 2 jam 30 menit. Perjalan menuju puncak semakin berat dikarenakan para peserta melewati bekas jalur aliran lava Gunung Ciremai yang penuh dengan bongkah batuan dan pasir serta memiliki kemiringan lereng yang sangat curam.

Dewi Fortuna kembali berpihak kepada para peserta. Para petualang Himawari berhasil mencapai puncak gunung tertinggi di Jawa Barat tersebut, yakni dengan ketinggan 3.078 MDPL sekitar pukul 05.00 WIB.

Dari puncak gunung, hamparan pemandangan indah nampak jelas terlihat di pelupuk mata. Beberapa puncak gunung yang terselimuti awan dihiasi oleh pantulan cahaya fajar yang menyingsing dari sisi timur, dan bulan yang mulai bersembunyi di arah barat menjadi pemandangan yang tak kalah luar biasa mengagumkan. Semua keindahan itu ditambah dengan suasana kebersamaan yang sangat hangat, seolah menghapus setiap rasa lelah selama pendakian. Yang terlihat hanya wajah penuh kagum dari hati yang gembira.

Warna merah dari atribut yang mereka gunakan juga terlihat kontras diantara pemandangan gunung Ciremai yang didominasi dengan birunya langit, hijau hutan, dan permukaan puncak gunung yang berwarna kecoklatan. Sehingga keberadaan mereka kala itu seolah “Memerahkan” puncak gunung Ciremai.

Para peserta mulai meninggalkan puncak gunung untuk kembali ke pos perkemahan dan bersiap turun ke base camp. Tepat pukul 13.45 WIB para peserta mulai berjalan turun ke base camp dan memerlukan waktu tempuh selama 3 jam.

Perjalanan pulang dimulai dengan menggunakan mobil pick up hingga Terminal Maja, dan dilanjutkan dengan bus yang disewa khusus menuju Tugu Buku UI. Para peserta tiba di Tugu Buku UI pada Rabu (5/7/2023) sekitar pukul 00.10 WIB.

“Kebersamaan 3 hari 3 malam yang telah dilalui bersama menciptakan momen tak terlupakan dan berkesan di hati setiap peserta. 3 hari untuk selamanya,” ujar Reza menutup wawancara dengan tim Humas FMIPA UI.