Pakar Ilmu Kelautan FMIPA UI : Riset Logam Berat Tingkat Nasional Harus Mengalami Diversifikasi Dan Hilirisasi

Pakar Ilmu Kelautan Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI), Prof. Dr. Dra. Noverita Dian Takarina, M.Sc., ditetapkan sebagai Guru Besar bidang Ekofisiologi Biota Laut FMIPA UI oleh Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., di Balai Sidang, Kampus UI Depok, Rabu (9/87/2023). Acara ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Universitas Indonesia dan UI Teve.

Melalui orasi ilmiah berjudul “Diversifikasi dan Hilirisasi Riset Logam Berat untuk Pengelolaan Ekosistem Pesisir dan Laut Berkelanjutan”, Prof. Noverita menyampaikan, perairan dan ekosistem pesisir tropis Indonesia saat ini terancam oleh tekanan yang terkait dengan aktivitas antropogenik (aktivitas manusia), seperti pertanian, pertambangan, perikanan, dan permukiman. Sebagai suatu kesatuan ekosistem, pesisir, dan laut dipengaruhi oleh berbagai variabel lingkungan dan ekosistem sekitarnya. Salah satu variabel tersebut adalah masukan limbah dari darat (land-based) dan dari laut (sea-based) yang mengandung logam berat.

Berdasarkan manfaatnya bagi makhluk hidup, logam berat dikelompokkan menjadi logam esensial dan non esensial. Logam berat memiliki sifat yang sulit terdegradasi sehingga dapat terdistribusi dalam bentuk terlarut, tersuspensi, dan mengendap di bagian dasar perairan (sedimen). Kandungan logam berat di sedimen cenderung lebih tinggi dibanding pada air dan biota perairan. Jika senyawa tersebut terakumulasi di dalam tubuh biota, dapat mengakibatkan disfungsi organ dan jaringan.

Melihat keadaan yang kompleks ini, Prof. Noverita mengatakan bahwa riset logam berat tingkat nasional harus mengalami diversifikasi dan hilirisasi. Riset logam berat harus mampu dihilirisasikan ke arah produk sebagai salah satu upaya mitigasi logam berat. Dalam paparannya tersebut, hilirisasi yang disajikan adalah inovasi adsorben dalam bentuk Zeolite Embedded Sheet (ZES) dan estimasi kinerja optimal dari adsorben ini melalui pemodelan Random Forest.

Untuk menghadapi hal ini, analisis data logam berat memerlukan terobosan. Sebagai tindak lanjutnya, analisis data dalam riset logam berat di masa mendatang akan memanfaatkan kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan telah digunakan untuk mengetahui pengaruh dari setiap variabel yang mempengaruhi efisiensi ZES dalam menyerap logam berat di air. Dengan menggunakan salah satu modul kecerdasan buatan, yaitu Random Forest maka dapat diketahui secara pasti pada konsentrasi logam berat berapa ZES bekerja secara optimum. Selain itu, dapat diketahui juga pada pH dan temperatur air berapa ZES dapat bekerja secara optimum.

Mengingat beragamnya tantangan lingkungan, sesuai SDGs 3 (Good Health and Well-being), SDGs 6 (Clean Water and Sanitation), dan terutama SDGs 14 (Life Below Water), maka diperlukan riset aplikatif untuk mengatasi tantangan tentang logam berat dan limbah lainnya di perairan nasional. Sejalan dengan SDGs yang dicanangkan, maka riset yang dilakukan Prof. Noverita sudah mencakup beberapa goals tersebut.

“Sebagai habitat bagi biota perairan, sekali lagi saya tekankan bahwa adanya kontaminan logam berat dapat berpengaruh pada biota dan konsumen yang memakan biota tersebut. Kajian risiko memungkinkan penentuan jumlah asupan minimal sehingga ancaman logam berat dapat berkurang. Dengan pengembangan riset melalui diversifikasi dan hilirisasi diharapkan dapat membantu menentukan langkah mitigasinya,” ujar Prof. Noverita.

Pada prosesi pengukuhannya tersebut, tampak hadir Ketua Umum ID Forum Prof. Bambang P. S. Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D; President Director PT Toyota Motor Manufacturing Nandi Julianto; Vice President Director PT Toyota Motor Manufacturing Bob Azam; Dewan Penasehat KADIN Indonesia Muhammad Edhie Purnawan, S.E., M.A., Ph.D.; dan Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Joko Santoso.

Prof. Noverita menamatkan pendidikan sarjananya Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1989. Kemudian, ia mendapatkan gelar magisternya pada 1996 di Department of Biology, McMaster University, Hamilton, Ontario, Canada. Di tahun 2014, ia berhasil menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Institut Pertanian Bogor (IPB).

Tahun ini, Prof. Noverita telah menerbitkan berbagai karya ilmiahnya, di antaranya berjudul Machine learning using random forest to model heavy metals removal efficiency using a zeolite-embedded sheet in water; Land use variation impacts on trace elements in the tissues and health risks of a commercial fish; Modeling the tropical fish community related to land uses and environmental determinants; dan Potential risks of heavy metals in green mussels (Perna viridis) harvested from Cilincing and Kamal Muara, Jakarta Bay, Indonesia to human health.