Siapkan SDM Unggul, Kemenperin dan FMIPA UI Gelar Pelatihan Kompetensi Tanggap Darurat Bahan Berbahaya

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI), Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI) melalui Ditjen Pengembangan SDM Industri dan Lembaga Sertifikasi Profesi Kimia Industri menggelar “Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Penanganan dan Tanggap Darurat Bahan Kimia”.

Pelatihan berlangsung pada 13 Juli 2022 di dua lokasi sekaligus secara hidrid yaitu di Gedung Laboratorium Riset Multi Disiplin FMIPA UI – PT Pertmana, Kampus UI Depok, Jawa Barat dan juga Kampus UI Salemba, Jakarta.

“Besar harapan kami, melalui program ini dapat mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Arus Gunawan Kepala Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) Kemenperin.

“Pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu harapan kita untuk memajukan industri, dengan SDM yang kompeten akan mendorong industri makin maju ke depan,” tegasnya.

Kepala Pusdiklat BPSDMI Tirta Wisnu Permana menambahkan, kompetensi industri menjadi salah satu pilar penting industri manufaktur. Hal ini sejalan dengan program BPSDMI “Triple Skilling” yang terdiri dari kegiatan skilling, reskilling dan upskilling.

“Yang dibedakan pada kualifikasi peserta yang diakhiri dengan pengakuan kompetensi dari BNSP sebagai badan yang memiliki kewenangan untuk memberikan pengakuan dengan pemberian sertifikat kompetensi,” jelas Tirta Wisnu Permana.

Siapkan SDM Unggul 4.0

Dekan FMIPA UI Dede Djuhana, Ph.D. dalam kesempatan sama menjelaskan, pihaknya melalui Lembaga Sains Terapan terus memberikan dukungan kepada lembaga-lembaga pemerintah dalam meningkatkan kompetensi SDM.

“Untuk sesi ini ada 120 orang (peserta) yang terbagi di Kampus UI Depok dan Kampus UI Salemba. Untuk materi, tema besarnya Penanganan Darurat Bahan Kimia, khususnya inventori bahan kimia. Intinya mengurangi kecelakaan terkait bahan kimia,” jelasnya.

Direktur Kimia Hulu Kemenperin Fredy Juwano menambahkan, “dalam tanggap darurat itu (bencana bahan kimia), industri tidak hanya harus menyiapkan dokumen mitigasi bahan kimia namun juga menyiapkan unit kerja yang menangani bila terjadi bencana.”

Berkaitan dengan unit kerja, tambah Fredy, dibutuhkan SDM yang terlatih dan juga memiliki kompetensi. “Kami bekerja sama dengan pihak kampus dan LSP bagaimana melatih seseorang itu memiliki kompetensi dan sertifikat,” ujarnya.

Terkait sertifikasi, Komisioner Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Bonardo Aldo Tobing memberikan apresiasi atas penyelenggaraan pelatihan ini sebagai upaya mewujudkan SDM Indonesia yang unggul.

“BNSP sangat mengapresiasi segala upaya untuk memastikan kompetensi SDM Indonesia, khususnya penanganan bahan kimia. Saya kira ini sangat penting karena ini terkait dengan safety,” tegas Bonardo Aldo.

“Kami mendukung pelaksanaan, pelatihan, sertifikasi. Ini menjadi awal untuk kita lebih memastikan SDM kita kompeten dan ada buktinya. Jadi bukan sekadar mengaku kompeten, tapi ada buktinya,” tambahnya.

Ia berharap, kompetensi sertifikasi ini dapat menjadi penjaminan mutu bahwa SDM bidang penanganan kimia bisa mengurangi segala risiko yang ada terkait bahan kimia.

Penyelenggaraan pelatihan ini mendapat tanggapan dari praktisi industri. Ridwan Adipoetra, Sekjen Federasi Industri Kimia Indonesia mengatakan, “kami mendukung penuh program peningkatan kinerja dari SDM Indonesia, terutama tenaga kerja industri.”

“Kami sudah bekerja sama dengan akademisi dan dengan praktisi industri, dan bantuan regulator, Kemenperin membantu kami sehingga upscalling tenaga kerja ini bisa terwujud. Ini salah satu prioritas Making Indonesia 4.0,” ujar Ridwan.

Pentingnya peningkatan SDM khususnya dalam mitigasi bahaya B3 juga mendapat dukungan Hanggara Sukandar, Presdir Trincio Material Indonesia.

“Kalau dari segi industri, perkembangan pesat. (Hal ini) harus diimbangi kompetensi yang melakukannya dan terus terang industri membutuhkan karyawan kompeten dan dibuktikan sertifikat kompetensi,” ungkap Hanggara.

“Kegiatan positif, kami mendukung Kemeperin dan UI membantu industri. Ini menunjang perkembangan industri,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul yang sama.