Tim Mahasiswa FMIPA UI Raih Pendanaan Internasional untuk Selesaikan Krisis Air Bersih di Cipayung, Depok

Tim Mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI), yang tergabung dalam Society of Exploration Geophysicists Universitas Indonesia Student Chapter (SEG UI SC), meraih pendanaan dari SEG Foundation sebesar US$12.500 atau sekitar Rp195 juta, melalui program Geoscientist without Border (GWB). Kabar gembira tersebut disampaikan oleh pihak SEG Foundation pada tanggal 3 Maret 2024, melalui email kepada Tim Project Aquinas GWB Program SEG.

Tim yang terdiri dari Stella Eulia Andoko (Geofisika 2021), selaku presiden dari SEG UI SC 2024, bersama tim risetnya yang diketuai Michael Partogi (Geofisika 2022), dan Muhammad Rizki Setiawan (Geofisika 2022), mendapatkan pendanaan tersebut untuk melaksanakan proyek sosial berjudul “Aquinas: Aquifer analysis using geophysical method as a solution to help the clean water crisis for the well-being of Cipayung residents.”

Tujuan utama proyek ini untuk menyelesaikan krisis air bersih di Kecamatan Cipayung, Depok, dengan melakukan eksplorasi kondisi air tanah, serta mengedukasi masyarakat lokal tentang pentingnya air bersih.

“Area Cipayung, Depok merupakan daerah padat penduduk yang warganya masih bergantung pada air tanah sebagai sumber mata air utama, ditambah lagi terdapat tempat pembuangan sampah akhir yang lokasinya dekat dengan pemukiman, hal ini tentunya dapat meningkatkan risiko pencemaran air tanah yang mengancam kesehatan masyarakat,” kata Stella menjelaskan latar belakang proyeknya.

Ia melanjutkan, proyeknya itu berfokus pada upaya mengidentifikasi dan mengatasi kontaminasi air tanah, guna meningkatkan kualitas hidup dan meminimalkan risiko kesehatan warga.

Dalam proyeknya, Stella dan tim akan bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pemerintah setempat. Ia juga melibatkan para anggota student chapter di UI untuk turut serta merespon isu pencemaran air bawah tanah di daerah sekitar TPA Cipayung, Depok yang disebabkan oleh penumpukan sampah.

“Kami akan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data untuk menemukan solusi jangka panjang untuk penyelesaian masalah tersebut mulai dari pertengahan tahun 2024 hingga akhir 2025,” ujarnya.

Stella juga menjelaskan, dalam akuisisi data, tim memanfaatkan metode-metode geofisika seperti metode resistivitas, self-potential, metode GPR (Ground Penetrating Radar), dan metode geokimia. Proyek ini dilanjutkan dengan pemrosesan dan interpretasi data, yang nantinya akan dijadikan patokan untuk saran pembangunan sumur air bersih bagi warga setempat, hingga pemasangan water filter untuk mengoptimalkan kualitas akses air bersih di sana.

Sementara itu, sebagai upaya membangun kesadaran masyarakat lokal pentingnya ketersedian air bersih, projek aquinas juga akan menyelenggarakan Charity event yang akan dilaksanakan di sekolah-sekolah dan puskesmas terdekat.

Lebih jauh, proyek aquinas ini membawa 3 dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals). Tujuan pertama yaitu kehidupan yang sehat dan sejahtera (3), dengan memastikan air bersih selalu tersedia, sehingga kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat lokal di Cipayung terjaga. Tujuan kedua yakni air bersih dan sanitasi (6) memastikan bahwa akses air bersih didapatkan untuk seluruh warga lokal Cipayung, dan membantu menjaga kualitas sanitasi masyarakat setempat, dan tujuan ketiga adalah kemitraan untuk memenuhi tujuan bersama (17) dengan bekerja sama dengan pihak luar kampus seperti LSM dan juga pemerintah setempat, untuk mencapai tujuan bersama yaitu meningkatkan kesejahteraan bersama masyarakat Cipayung, Depok.

Tim SEG UI SC berkomitmen untuk melaksanakan proyek ini sebaik-baiknya demi mencapai hasil akhir yang maksimal. Hasil akhir dari kegiatan proyek aquinas itu sendiri rencananya akan dipresentasikan secara langsung oleh Stella dan tim pada tahun 2025 mendatang, dalam acara SEG Annual Meeting 2025, di Houston Texas, USA.

Tentang Society of Exploration Geophysicists (SEG) dan Geoscientist without Border (GWB)

Untuk diketahui, SEG merupakan organisasi non-profit global yang bertujuan untuk mewadahi siswa, serta profesional industri geosains untuk mendalami dan mengembangkan keilmuan di bidang geofisika. Organisasi yang berbasis di Houston, Texas, USA ini telah mengukir riwayat panjang dalam pengembangan pendidikan dan profesionalisme di bidang Geofisika, dan telah memiliki lebih dari 20.000 member di 128 negara. Salah satunya, adalah SEG UI SC. Sementara SEG UI SC merupakan Student Chapter dari SEG di Universitas Indonesia.

Adapun GWB merupakan salah satu program pendanaan untuk proyek aksi sosial di bidang Geofisika, bagi mahasiswa yang diselenggarakan oleh SEG Foundation, guna mendorong partisipasi mahasiswa dalam memberikan dampak nyata, melalui proyek pengabdian masyarakat, dan memanfaatkan ilmu geofisika.