Tingkatkan Pemahaman Bisnis Minyak dan Gas, FMIPA UI Gelar UI PetroChallange

Jum’at (30/11) FMIPA UI bekerjasama dengan Network for Excellence in Training (NExT) Schlumberger menggelar UI PetroChallenge, yakni sebuah kompetisi bagi mahasiswa sekaligus ajang pendidikan dalam rangka meningkatkan pemahaman bisnis minyak dan gas.

Acara ini digelar hingga Sabtu (1/12) di Laboratorium Riset Multidisiplin FMIPA UI-PT. Pertamina (Persero) Kampus UI, Depok.

Sebanyak 44 orang peserta yang terdiri dari mahasiswa UI dan perguruan tinggi lainnya mengikuti kompetisi ini. Mereka  berkompetisi untuk memperebutkan total hadiah senilai 25 juta Rupiah, tak hanya itu NexT juga memberikan kesempatan bagi para juara untuk mengikuti program pelatihan pemanfaatan perangkat lunak yang biasa digunakan dalam industri minyak dan gas.

Selain itu, hadir pula Paula Kelly (PetroChallenge Instructor (NExT)), dan M. Arief Dharmawan PetroChallenge Project Manager (NExT).

Dr. Techn. Djoko Triyono secara resmi membuka acara ini. Ia menilai melalui kegiatan ini dapat memperkuat ikatan antara industri, akademisi, dan generasi masa depan. Selain itu, Ia menyebut kompetisi ini merupakan upaya FMIPA UI dalam mengembangkan sumber daya manusia di bidang eksplorasi bumi.

Para peserta tergabung kedalam tim yang terdiri dari 3 atau 4 orang. Mereka bersaing dan berkolaborasi untuk menemukan dan mengembangkan hidrokarbon. Setiap tim berperan sebagai perusahaan minyak dan gas bumi yang bersaing dengan perusahaan atau tim lain. Peserta juga berkesempatan menggunakan simulator pembelajaran hulu, OilSim. OilSim adalah simulator bisnis Upstream berbasis online dan terdisi dari 6 tahapan tantangan.

Dr. Tito Latif Indra, selaku ketua pelaksana mengatakan Kemampuan kepemimpinan, komunikasi, analisis, pembuatan keputusan, strategi, negosiasi, kerjasama tim, marketing dan manaejeman tim yang baik akan berperan sangat penting dalam kompetisi ini.

“Setiap tim mahasiswa diharapkan menghasilkan revenue dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, social dan kewajiban korporasi.”ujar Tito.

Terkait aspek penilaian, Tito menjelaskan, tim pemenang dipilih berdasarkan perusahaan yang mengkombinasikan keuntungan paling tinggi dan poin kredibilitas. Poin kredibilitas ini diberikan untuk setiap pengambilan keputusan efektif, kegiatan CSR dan yang bertindak dengan sensitifitas terhadap lingkungan.