Akademisi FMIPA UI Edukasi Anak-Anak Mengolah dan Memilah Sampah Melalui Program Akrelosa

Hingga saat ini, sampah menjadi permasalahan utama di lingkungan kota-kota besar, salah satunya kota Jakarta. Permasalahan ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti rendahnya kesadaran masyarakat dalam tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, dan minimnya wawasan tentang metode pengelolaan sampah.

Masyarakat, khususnya anak-anak belum paham tentang pentingnya memilah dan mengelola sampah sebagai upaya untuk mengurangi volume sampah yang semakin bertambah.

Hal tersebut mendorong dosen dan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Biologi yang tergabung dalam Tim Pengabdian Masyarakat FMIPA UI untuk melakukan program edukasi mengenai pengelolaan sampah kepada anak-anak. Tim menilai edukasi mengenai sampah sangat penting ditanamkan sejak dini.

Program yang diketua oleh Yohana Shanny ini mendapat dukungan pendanaan dari Direktorat Kemahasiswaan Universitas Indonesia dan Yayasan Pandu Cendekia.

Di bawah bimbingan oleh Afiatry Putrika, M. Si. dosen Departemen Biologi FMIPA UI, Tim bekerja sama dengan Bank Sampah Gesit, telah melakukan edukasi pengelolaan sampah kepada siswa Sekolah Alternatif Anak Jalanan (SAAJA) melalui kegiatan bertema “Anak Kreatif Kelola Sampah” atau yang disingkat dengan “Akrelosa”.

Kegiatan berlangsung selama dua hari, yaitu pada hari Rabu, 17 November 2021 hingga Kamis, 18 November 2021 di SAAJA, Kuningan, Jakarta Selatan.

Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, tim mengajak 15 siswa kelas 3 sampai kelas 5 SAAJA untuk mengenal lebih dekat tentang jenis-jenis sampah, dampak yang ditumbulkan jika sampah tidak dikelola dengan baik, hingga cara mengelola sampah secara sederhana.

Hari pertama, tim mengawali kegiatan dengan menyampaikan materi edukasi kepada para peserta tentang pemilahan dan pengelolaan sampah. Tim juga menjelaskan dampak sampah terhadap makhluk hidup lainnya seperti organisme yang ada di perairan sungai dan laut.

Perairan laut yang tercemar sampah berdampak buruk bagi kestabilan ekosistem laut dan makhluk hidup yang ada di dalamnya.

Misalnya saja pencemaran laut oleh mikroplastik yang dihasilkan dari degradasi material sampah plastik dapat masuk di dalam tubuh ikan. Apabila ikan yang mengandung mikroplastik tersebut dikonsumsi oleh manusia, maka dapat menyebabkan keracunan.

Kegiatan dilanjutkan dengan permainan edukatif yang menguji pengetahuan anak-anak mengenai jenis sampah dan dampak yang telah dijelaskan sebelumnya. Kegiatan hari pertama ditutup dengan pengelolaan sampah plastik bekas untuk menstimulasi ide kreatif anak-anak dalam mengubah plastik bekas menjadi barang yang bermanfaat.

Arkan Askarillah, sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Departemen Biologi mengatakan bahwa karena kegiatan dilakukan dengan cara bermain sambil belajar, semua anak terlihat antusias dalam kegiatan.

Hari berikutnya, tim dan peserta melakukan kunjungan ke Bank Sampah Gesit yang berlokasi di Menteng Pulo, Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan. Anak-anak nampak antusias mendengarkan penjelasan sistem pengelolaan di Bank Sampah Gesit.

Mereka mengantri untuk menimbang sampah yang dibawa dari rumah untuk ditabung di bank sampah. Sampah yang telah dikumpulkan dipilah dan akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau tempat pengepul sampah. Dari hasil  menyetor sampah, anak-anak mendapatkan imbalan sebagai bentuk apresiasi.

Afiatry Putrika, sebagai dosen pembimbing mengatakan bahwa melalui kegiatan ini, diharapkan siswa sekolah SAAJA memiliki sudut pandang lain terhadap sampah. Ia menambahkan, sebagai generasi penerus, anak-anak usia sekolah perlu ditanamkan tentang perlunya pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan, salah satunya dengan kegiatan AKRELOSA ini.

“Kami berharap apa yang diajarkan oleh kakak-kakak mahasiswa dapat diterapkan oleh para siswa, minimal di lingkungan sekolah dan rumah mereka”, tutur Afiatry.

Kegiatan ini direspons positif oleh pengelola/guru di sekolah SAAJA. Kepala Sekolah SAAJA, Kristina Iin Dwiyanti menyambut baik program tim pengmas FMIPA UI ini.

“Menurut saya acara yang diselenggarakan oleh mahasiswa UI bagus karena dapat menambah wawasan anak-anak mengenai sampah,” ujar Kristina Iin Dwiyanti.

Ia berharap melalui program Akrelosa anak-anak memiliki bekal dalam mengelola sampah dan dapat membantu perekonomian keluarganya. Selain itu, rasa kepedulian para siswa terhadap sampah dan lingkungan sekitar diharapkan akan meningkat, membuat mereka lebih peka terhadap lingkungan sekitar.

Kegiatan ini juga akan mengasah kreativitas para siswa dari SAAJA, akan tertanam pemahaman bahwa sampah bukanlah sesuatu yang hanya sekadar untuk dibuang, melainkan dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat.